(VOVWORLD) - Truong “Beras” adalah julukan yang diberi rekan dan kaum tani kepada Luong Van Truong, Kepala Koperasi Pemuda Nam Dai Duong, Kecamatan Nghia Trung, Kabupaten Nghia Hung, Provinsi Nam Dinh. Dia adalah pemilik teknologi benih yang berkecambah sebelumnya, satu gagsan yang memberikan banyak keuntungan bagi kaum tani, terutama membantu mereka membatasi kesulitan dan risiko akibat cuaca.
Truong "beras" (kanan, kaos hitam) dan para petani memeriksa perkembangan padi dengan penggunaan benih yang berkecambah sebelumnya |
Di sawah padi seluas sekitar hektare dari keluarga bapak Nguyen Van Toan, Kecamatan Nghia Trung, Kabupaten Nghia Hung, Provinsi Nam Dinh, saudara Luong Van Truong bersama dengan bapak Toan dan beberapa petani lain memeriksa perkembangan pohon padi ketika diterapkan pola benih yang berkecambah sebelumnya. Ini adalah tahun ketiga di mana Koperasi Pemuda Nam Dai Duong menggelar pola ini di daerah.
“Ketika menyebarkan benih hingga saat ini, padi tumbuh sangat baik. Selama beberapa masa tanam ini, kami menggunakan varietas dari saudara Truong secara sangat kondusif bagi kaum tani kami.”
Lahir dan tumbuh dewasa di daerah padi Nam Dinh, memperoleh diploma “Insinyur Teknologi PascaPanen” di Universitas Da Lat, Provinsi Lam Dong, daerah yang memiliki pertanian yang berteknologi tinggi papan atas di seluruh negeri, pemuda yang lahir pada 1989, Luong Van Truong selalu bermimpi memiliki teknologi penanaman yang menguntungkan petani. Pada 2018, setelah menerima tugas sebagai Wakil Ketua Komite Rakyat Kecamatan Lu Than, Kabupaten Si Ma Cai, Provinsi Lao Cai, dia memutuskan meminta untuk kembali ke kampung halaman untuk melaksanakan aspirasinya sendiri. Dia menyewa lahan produksi luasnya tujuh hektare dan menggerakkan beberapa sumber modal untuk membangun usaha tani padi dengan nama “Usaha Tani Bendera Merah”. Namun, pada tahun pertama, dia mengalami kegagalan akibat cuara, seluruh sawahnya terendam air sehingga semua varietas padi yang dia sebar mati.
Tidak menyerah menghadapi cuara, dia berupaya keras untuk meneliti dan mengusahakan solusi-solusi untuk mengatasinya. Lalu, dari sawah varietas tersebut, dia secara tidak sengaja menemukan benih yang tidak mati, tapi mengalami keadaan “tidur musim dingin” dan kalau mendapat kondisi yang baik akan tumbuh kembali. Hanya selama sembilan bulan melakukan ujicoba dengan banyak fomula yang berbeda-beda, proses produksi benih yang berkecambah sebelumnya akhirnya ditemukan. Pada awal 2020, dia membentuk Koperasi Pemuda Nam Dai Duong dengan tujuh anggota untuk melaksanakan pola benih yang berkecambah sebelumnya, meneliti teknologi dan teknik cocok tanam, dan beberapa hasil pertanian yang berkelanjutan.
“Kami telah meneliti proses untuk benih yang berkecambah sebelumnya, lalu mengeringkannya dalam kondisi yang sesuai agar benih itu kembali ke keadaan “tidur musim dingin”, kemudian, mengemaskan dan mengawetkannya dalam kondisi normal. Ketika digunakan, pengguna hanya merendamnya selama tiga puluh menit lalu disebarkan.”
Saudara Luong Van Truong beserta pejabat pemerintahan daerah dan bapak Tran Van Hoa di ladang padi yang menerapkan pola benih yang berkecambah sebelumnya |
Selama tiga tahun terakhir, Koperasi Pemuda Nam Dai Duong telah mendemonstrasikan teknologi benih yang berkecambah sebelumnya di banyak daerah di Provinsi Nam Dinh dengan luasnya masing-masing sekitar seratus hektare. Selain itu, pola ini juga diterapkan di beberapa provinsi lain seperti Thai Binh, Hai Duong, dan An Giang dengan skala yang lebih kecil. Tran Van Hoan, salah seorang di antara enam rumah tangga di Kecamatan Minh Tan, Kabupaten Vu Ban, Provinsi Nam Dinh yang berpartipasi dalam pola ini pada tahun 2022 di atas area empat hektare, mengatakan:
“Ketika berpartisipasi dalam pola ini, ada satu hal yang menguntungkan ialah menghemat waktu perendaman di mana cara perendaman sesuai cara tradisional harus memakan waktu 4 hingga 6 hari, sedangkan dengan benih yang berkecambah sebelumnya ini hanya memerlukan waktu 30 menit.”
Juga menurut bapak Hoa, di area-area yang disebarkan benih ini, padi tumbuh secara normal seperti beberapa jenis benih yang direndam sesuai cara tradisional, hasil produksinya sama dan daya tahan atas huma sama juga. Tidak hanya begitu saja, benih ini juga mendukung petani menghemat lima ribu hingga sepuluh ribu VND per kilogram benih. Juga dari proses ini, Truong “Beras” dan timnya juga telah meneliti untuk bisa menerapkan pola ini atas bibit-bibit lain seperti jagung, kedelai, gandum, dan sebagainya. Tentang orientasi perkembangan di masa depan, Luong Van Truong, mengatakan:
“Yang mendesak, kami terus memperluas area pagelaran teknologi benih yang berkecambah sebelumnya ini di banyak daerah lain di seluruh negeri dan menuju ke luar negeri. Di masa depan, saya ingin mengundang modal dari masyarakat untuk berbagi teknologi dan mengarahkan masyarakat untuk menerapkan teknologi ini secara gratis.”
Dengan nilai-nilainya, produk benih pagi yang berkecambah sebelumnya ini telah membantu saudara Truong meraih penghargaan pertama kontes “Produk Startup Pemuda Pedesaan” tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Liga Pemuda Komunis Ho Chi Minh dan lolos masuk 10 Besar Startup Nasional 2021, Koperasi Tipikal Nasional 2021 dan 30 Besar Proyek yang Memiliki Pengaruh Sosial yang diberikan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).
Semua penghargaan dan hasil yang dicapai dalam praktis merupakan motivasi bagi Luong Van Truong untuk meneruskan perjalanannya dalam menemukan solusi-solusi memasukkan ilmu pengetahuan dan teknik modern ke dalam produksi pertanian, membantu kaum tani dalam menghadapi perubahan iklim serta turut menegaskan nilai hasil pertanian dan teknologi pertanian Vietnam di peta dunia.