(VOVWORLD) - Dengan keinginan memperkuat pengalaman tentang kejuruan tentang pengadilan, kejaksaan, dan pelaksanaan hukuman sipil dan sebagainya untuk para pejabat hukum Republik Demokrasi Rakyat Laos, Akademi Hukum Vietnam baru-baru ini telah mengadakan banyak kursus pendidikan untuk para pejabat hukum Laos. Di antaranya, kursus-kursus pendidikan dalam Proyek “Membantu Akademi Hukum Laos” dari sumber modal ODA Pemerintah Vietnam merupakan proyek penting di bidang hukum Republik Demokrasi Rakyat Laos sampai tahun 2020.
Doktor Nguyen Xuan Thu, Wakil Direktur Akademi Hukum Vietnam |
Akademi Hukum Vietnam adalah sekolahan yang mendidik, meneliti, menerapkan kejuruan hukum, dan menatar sumber daya manusia bidang hukum yang berkualitas dari Vietnam. Pada tahap 2001-2010, Akademi Hukum menerima 44 pejabat dari Kementerian Hukum Laos untuk dididik kejuruan tentang jabatan hakim, jaksa, dan pelaksana hukum. Sejak tahun 2018, Akademi Hukum telah dan sedang mendidik barisan pejabat dan pegawai negeri bidang hukum Laos yang berada dalam proyek ODA “Membantu Akademi Hukum Laos” dengan total 90 orang dari sumber modal ODA Pemerintah Vietnam sebesar 37 miliar VND. Doktor Nguyen Xuan Thu, Wakil Direktur Akademi Hukum Vietnam memberitahukan:|
“Proyek untuk membantu Akademi Hukum Nasional Laos bertujuan turut melaksanakan strategi induk di bidang hukum sampai tahun 2020 dari Republik Demokrasi Rakyat Laos. Khususnya ialah pilar ke-3 tentang penguatan kemampuan untuk barisan pejabat di badan-badan hukum dan perundang-undangan sampai tahun 2020, turut membangun Negara hukum Laos. Proyek ini resmi dimulai dari awal tahun 2018, di Vientiane, Ibukota Laos. Menurut rencana induk, waktunya berlangsung untuk tahap 2018-2020”.
Daochan Vongchankham, Wakil Direktur Akademi Hukum, salah satu di antara 30 pejabat peserta kursus penataran proyek ODA dari pihak Laos |
Proyek “Membantu Akademi Hukum Nasional Laos” membuat program, kurikulum dan dokumen penataran di 6 bidang, di antaranya ada 3 bidang pendidikan dan 3 bidang penataran. Daochan Vongchankham, Wakil Direktur Akademi Hukum, Savannakhet bagian Tengah, salah satu di antara 30 pejabat peserta kursus penataran proyek ODA dari pihak Laos, mengatakan:
“Ini untuk pertama kalinya saya ikut serta dalam kursus penataran seperti ini. Tujuan saya ialah memperkuat kemampuan dalam membuat legislasi untuk pejabat dan pegawai negeri yang sedang bekerja di bidang hukum Laos, turut memperkuat kemampuan menyusun hukum yang diterapkan di Laos. Sudah sejak lama, dua negara Vietnam-Laos telah melakukan saling bantu, khususnya antara dua Partai dan dua Negara yang telah memperhatikan pekerjaan legislasi, menuju ke pembangunan negara hukum yang semakin kuat. Di antaranya, Pemerintah Vietnam sudah banyak membantu Laos. Menurut saya, kursus-kursus penataran seperti ini perlu semakin diadakan untuk membantu para siswa memperkuat lebih lanjut lagi ilmu pengetahuan”.
Proyek “Membantu Akademi Hukum Laos” merupakan tugas penting dan punya daya sebar terhadap Akademi Hukum Nasional Laos serta semua Akademi Hukum Laos dan berbagai unit lainnya Laos yang bersangkutan. Proyek ini langsung turut memperkuat dan meningkatkan kemampuan barisan pejabat hukum Laos guna memenuhi semua tuntutan yang dikeluarkan pada situasi baru. Doktor Outhay Bannavong, Sekretaris Pertama, Kedutaan Besar Laos di Vietnam mengatakan:
“Saya mengatasnamai Kedutaan Besar Laos untuk memantau Proyek Akademi Hukum ini. Selama ini, pihak Akademi ini telah memperhatikan dan mengadakan banyak kursus pendidikan dan mencapai banyak hasil yang baik. Yang pertama ialah berkat adanya perhatian dari Akademi dan para dosen yang punya banyak pengalaman telah memberikan kehangatan dalam memberikan bimbingan dan pengajaran. Penyelenggaraan kursus-kursus seperti ini merupakan syarat yang baik untuk membantu para siswa Laos menyelesaikan secara baik tugas yang dilimpahkan”.
Sekarang ini, para pakar dua negara sedang cepat menyusun bahan ajar dan dokumen untuk melayani kursus-kursus penataran dan pendidikan pada masa depan.