(VOVOworld) – Dalam beberapa tahun ini, ASEAN dinilai sebagai salah satu diantara kawasan-kawasan yang berintegrasi dan paling dinamis di dunia. Selain itu ASEAN juga dinilai sebagai satu pasar yang potensial dan punya daya serap investasi besar terhadap para investor di dunia, diantaranya ada badan-badan usaha Uni Eropa. Sekarang, ASEAN dan Uni Eropa sedang melakukan banyak perbahasan dan perundingan untuk menuju ke panandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA).
Sebagai kelanjutan sukses Konferensi Tingkat Tinggi pertama Bisnis ASEAN-Uni Eropa yang diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2011 dan ke-2 di Kamboja pada tahun 2012, Konferensi Tingkat Tinggi ke-3 ASEAN-Uni Eropa yang diselenggarakann di kota Hanoi-Vietnam dari 8-9 Maret ini akan merupakan kesempatan bagi komunitas badan usaha ASEAN-Uni Eropa melakukan kontak dan menyampaikan pandangan, perhatian dan keinginan kepada para pemimpin ekonomi di dua kawasan ini.
Ketika berbicara di depan jumpa pers tentang Konferensi tersebut pada 1 Maret ini, Doktor Vu Tien Loc, Ketua Kamar Dagang dan Industri Vietnam (VCCI) menilai bahwa dengan populasi kira-kira 1,1 miliar konsumen, ASEAN dan Uni Eropa punya potensi besar untuk berkembang dalam masa depan. Oleh karena itu, menetapkan pengarahan kerjasama bilateral akan menciptakan syarat dan ligkungan bisnis dan menambah kesempatan bagi Vietnam untukmendorong kuat ekspor-impor. Dia mengatakan: “Pada Konferensi Tingkat Tinggi ini, para penentu kebijakan, para pejabat dan kalangan wirausaha akan berbahas tentang tantangan-tantangan dalam bisnis dan kesempatan kerjasama investasi antara dua kawasan. Di atas dasar itu, mengeluarkan rekomendasi kepada semua pemerintah dan program-program kongkrit dari komunitas badan usaha. Di samping itu, kami juga menyelenggarakan forum dialog B2B bagi badan-badan usaha dua pihak untuk mencari tahu dan berbahas tentang kesempatan-kesempatan bisnis yang kongkrit”.
Forum perbahasan antara komunitas badan usaha dua pihak akan berfokus pada tema-tema pokok seperti melakukan investasi di ASEAN - kesempatandan tantangan; Kesempatan dagang di ASEAN dan tanggung jawab sosial dari badan –badan usaha (CSR).
Sekarang, ASEAN sedang menuju ke target membangun komunitas bersama pada tahun 2015 dengan tiga pilar utama, diantaranya Komunitas Ekonomi bersama ASEAN selalu didorong kuat. Konferensi Tingkat Tinggi ke-3 Bisnis ASEAN-Uni Eropa kali ini juga merupakan peluang untuk memperkuat lebih lanjut lagi potensi dan keunggulan menyerap investasi kawasan. Pada Konferensi ini, dua pihak terus mengeluarkan kriterium-kriterium dan pengarahan untuk menyempurnakan permufakatan untuk menandatangani Perjanjian FTA antara setiap negara ASEAN dan Uni Eropa pada waktu mendatang. Bapak Luong Hoang Thai, Kepala Biro urusan Kebijakan dan Perdagangan multi pihak dari Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam memberitahukan: “Tentang proses perundingan Uni Eropa-ASEAN, sekarang beberapa negara ASEAN telah mengadakan perundingan FTA dengan Uni Eropa. Perjanjian-perjanjian FTA bilateral antara setiap negara ASEAN dengan Uni Eropa akan merupakan dasar untuk membina Perjanjian bersama ASEAN-Uni Eropa”.
Namun, menurut penilaian Profesor Claudio Dordi, Kepala Kelompok Penasehat, proyek bantuan kebijakan perdagangan dan investasi Eropa (Uni Eropa-Mutrap), proses perundingan untuk mencapai perjanjian FTA bersama Uni Eropa-ASEAN tetap perlu dilakukan dalam satu proses panjang dan dua pihak harus menangani rintangan dalam proses ini.
Walaupun begitu, wakil dari banyak organisasi badan usaha Uni Eropa di Vietnam tetap sangat merasa optimis tentang target menandatangani Perjanjian FTA Uni Eropa-ASEAN. Bapak Jean Jacques Bouflet, Minister Konselor, Kepala Badan Ekonmi dan Perdagangan Perutusan Uni Eropa di Vietnam percaya bahwa dengan potensi dan kebutuhan dari dua kawasan ini, bersama-sama dengan hasil-hasil yang telah dicapai melalui semua lokakarya dan konferensi bilateral serta multilateral, Perjanjian FTA Uni Eropa-ASEAN akan membuka satu era kerjasama dan pertukaran perdagangan baru antara dua pihak. Dia memberitahukan: “Kami telah menyempurnakan penandatangan Perjanjian FTA dengan beberapa anggota utama ASEAN seperti Singapura, Malaysia dan sekarang mengadakan perundingan tentang Perjanjian FTA dengan Vietnam, serta terus menggelarkan perundingan dengan Thailand. Kami percaya bahwa dengan bantuan dan kerjasama dari Pemerintah negara – negara ASEAN, Perjanjian FTA bersama antara Uni Eropa dan ASEAN akan cepat dicapai”.
Vietnam sekarang merupakan negara ASEAN ke-3 yang sedang mengadakan perundingan tentang Perjanjian FTA dengan Uni Eropa.Uni Eropa sekarang adalah salah satu diantara mitra- mitra papan atas Vietnam tentang ekonomi, perdagangan dan investasi. Menurut Direktorat Jenderal Statistik Vietnam, pada tahun 2012, Uni Eropa menggeliat menduduki posisi pertama dan menjadi pasar eskpor terbesar bagi Vietnam dengan nilai ekspor kira-kira USD 20,3 miliar. Setelah dua kali perundingan pada Oktober 2012 dan pada Januari 2013 di kota Hanoi, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Uni Eropa kali ini, Vietnam dan Uni Eropa akan terus mengadakan perundingan ke-3 untuk menciptakan fundasi bagi Perjanjian FTA antara Vietnam dan Uni Eropa, turut menuju ke permufakatan tentang penandatanganan perjanjian bersama ASEAN-Uni Eropa pada masa depan./.