(VOVworld) - Anda Sekalian adalah warga negara muda ASEAN, Anda Sekalian berada dalam usia dari 17-25 tahun, Anda Sekalian bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Demikian tiga syarat pokok bagi Anda Sekalian untuk bisa berpartisipasi dalam program AYFN. AYFN merupakan nama singkat dari ASEAN Youth Friendship Network, satu lembaga swadaya masyarakat yang dibentuk pada 10/1/2 di Yogyakarta, Indonesia, AYFN telah mengorganisasi 45 kunjungan wisata, temu pergaulan dan menemukan kebudayaan negara-negara ASEAN untuk kaum muda di kawasan.
Temu pergaulan mahasiswa Vietnam-Indonesia.
(Foto: Institut Sosial dan Humaniora kota Ho Chi Minh)
“Promosi budaya di ASEAN perlu lebih ditingkatkan lagi karena kita tahu bahwa mungkin teman-teman sangat mengenal Kpop, Republik Korea, mereka lebih tahu Jepang, Amerika Serikat, tapi tidak mengenal kebudayaan Indonesia atau Thailand. Sudah sampai saatnya kita perlu menyosialisasikan kebudayaan kawasan”.
Demikian pendapat seorang pemuda remaja yang lahir tahun 1987, Setiawan Minarjo yang sedang menjadi Ketua AYFN. Pernah sebagai mahasiswa bidang hubungan internasional, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Indonesia, Setiawan mendapat banyak kesempatan melakukan pertemuan dan berkenalan dengan banyak mahasiswa internasional. Dalam waktu 4 tahun kuliah, Setiawan selalu menyimpan keinginan melakukan satu hal yang bisa membantu mahasiswa Indonesia memperkuat temu pergaulan dan konektiviats dengan kaum muda internasional, khususnya di kawasan ASEAN. Sampai tahun terakhir di Universitas, organisasi AYFN pimpinan Setiawan dibentuk dengan beranggotakan 7 orang resmi.
“Pada awal-nya ketika AYFN bisa berdiri, kami berusaha menghubungi internasional office di beberapa office di luar, kami kirim proposal kegiatan, proposal event atau proposal program ke mereka. Mereka mempelajari proposal saya, kalau setuju, biasanya mereka akan mengirim surat kepada kami. Dulu waktu berjalan, saya berkenalan dengan banyak dosen, banyak kolega-kolega dari luar negeri, jadi mereka langsung hubungi saya. Itu lebih enak untuk berhubungan sekarang dari pada dulu saya harus mengirim surat”.
Peristiwa pertama yang diadakan oleh AYFN yalah kunjungan di Vietnam. Dalam kunjungan 4 hari di Vietnam ini, para anggota AYFN berkesempatan melakukan temu pergaulan dengan para mahasiswa Institut Sosial dan Humaniora kota Ho Chi Minh, mengunjungi Sekolah Menengah Atas (SMA) Cho Gao (propinsi Tien Giang), mengunjungi situs-situs peninggalan sejarah di Vietnam dan lain- ain….Banyak Universitas di kawasan telah membentuk hubungan erat dengan AYFN, seperti Universitas Chulalongkorn (Thailan), Univesitas Nasional Brunei Darussalem, Universitas Nasional Singapore dan lain-lain...Untuk bisa berpartisipasi dalam semua aktivitas AYFN, para mahasiswa harus bisa berbahasa Inggris supaya bisa melakukan kontak dan menyosialisasikan kebudayaan negara-nya masing-masing, bersamaan itu, para mahasiswa harus melengkapi ilmu pengetahuan dan pengertian bersama tentang ASEAN. Selain negara-negara ASEAN, dari 2012, AYFN juga memperluas program temu pergaulan dengan beberapa Universitas di Republik Korea, Jepang dan Tiongkok. Di Vietnam, AYFN mempunyai hubungan dengan Universitas Ilmu Sosial dan Humaniora kota Ho Chi Minh, Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan Hanoi dan Universitas Thang Long. Saban tahun, AYFN mengorganisasi dari satu sampai tiga temu pergaulan dengan semua Perguruan Tinggi ini.
Untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam program yang diadakan AYFN di Vietnam, Sari Warningsih, mahasiswi UPI, Indonesia memberitahukan: “Saya sangat senang, terutama saya bisa menarikan tarian tradisional Indonesia di Vietnam. Saya ingin memperkenalkan kepada semua negara bahwa tarian Indonesia sangat indah dan sangat unik”.
Pak Guru, Nguyen Duc Quang, dosen jurusan pelajaran pariwisata, Universitas Thang Long, Hanoi menilai tinggi aktivitas-aktivitas ini dan menegaskan bahwa semua program temu pergaulan kebudayaan dengan AYFN akan terus dipertahankan seperti aktivitas tahunan. Dia memberitahukan: “Semua aktivitas temu pergaulan membantu para mahasiswa berlatih bahasa asing, satu kelemahan yang dijumpai mahasiswa. Lebih-lebih lagi, mahasiswa Vietnam sekarang ini belum memiliki pengetahuan yang luas mengenai negara-negara lain, khususnya negara-negara Asia Tenggara, oleh karena itu, aktivitas pertukaran kebudayaan akan membantu mereka memperbaiki masalah ini”.
Total jumlah anggota AYFN sekarang ini mencapai 500 orang yang berasal negara-negara di kawasan, di antaranya mayoritas berasal Indonesia. Pada awal tahun 2017 ini, AYFN akan melakukan kunjungan dengan dihadiri semua anggota ke Chieng Mai, Thailand dari 14-19 Februari, meneruskan missi-nya yalah mempererat persaudaraan antarpemuda di kawasan.