(VOVworld) - Ketika bicara tentang pariwisata di Kamboja, semua orang ingin mengunjungi berbagai situs peninggalan sejarah seperti candi dan pagoda kuno di sini. Untuk lebih memperbarui produk-produk wisata-nya, pada waktu belakangan ini, warga Kamboja telah memperkuat sosialisasi tentang wisata menguak tabir di zona konservasi berbagai spesies burung pemakan ikan di bagian Barat Laut danau Tonle Sap. Wisatawan ketika datang kesini berpeluang melihat spesies burung langka yang menghadapi bahaya kepunahan.
Kampung terapung di Danau Tonle Sap
(Foto: etstravel.vn)
Tonle Sap adalah danau air tawar terbesar di Asia Tenggara dengan luas sebesar 12000 Km2. Danau ini diakui oleh UNESCO sebagai zona konservasi alam ekologi. Perusahaan Indochine Exploration telah bekerjasama dengan hotel Amun Sara di provinsi Siem Riep menciptakan peluang bagi wisatawan untuk bisa bertamasya melihat berbagai spesies burung pemakan ikan dengan perahu wisata. Setelah perjalanan selama lebih dari satu jam, wisatawan akan tiba di kecamatan Prey Toal di bagian Barat Laut danau Tonle Sap. Di sini, ada rumah-rumah terapung yang dibangun di atas jerikan bensin kosong atau rakit dari bambu. Warga di sini mencari nafkah dengan penangkapan ikan. Ini merupakan jalan masuk ke dalam zona konservasi burung makan ikan di areal seluas 213 Km2 dengan lebih dari spesies burung pemakan ikan. Pada tahun 2002, mantan Raja Norodom Sihanuk membentuk tempat ini menjadi zona konservasi alam terbesar di Asia Tenggara diperuntukkan bagi berbagai spesies burung pemakan ikan. Nick Butler, pakar perusahaan Indochine Exploration memberitahukan bahwa danau Tonle Sap adalah sumber daya alam makanan penting bagi warga setempat dan merupakan tempat berbiak berbagai spesies burung air yang besar. Dia memberitahukan: “Kita sedang berada di danau Tonle Sap - danau air tawar terbesar di Asia Tenggara, jantung-nya negeri Kamboja. Wisatawan ketika datang ke Kamboja semuanya tahu bahwa danau ini merupakan sumber suplai ikan besar kepada warga setempat, tapi mereka tidak tahu bahwa ini merupakan tempat berhimpunnya paling banyak spesies burung pemakan ikan di Asia Tenggara”.
Ketika tiba di daerah air dangkal, wisatawan harus pindah ke perahu kecil untuk bisa masuk di dalam zona konservasi. Setelah perjalanan selama 30 menit dengan perahu kecil, wisatawan akan tiba di jantungnya zona konservasi. Wisatawan akan naik panggung pengawas dari kayu yang dibuat sangat tinggi untuk memandangi dan memotret berbagai spesies burung. Chan Dara, manajer zona konservasi memberitahukan: Saban tahun dari Januari sampai Februari, ada kira-kira 50 000 ekor burung dari bermacam-macam spesies yang mencari nafkah di daerah perairan ini, diantaranya ada banyak spesies burung yang diklasifikan oleh Organisasi Wildlife Conservasion Socility dalam daftar merah yang menghadapi bahaya kepunahan Badan pengelola bertanggung jawab melindungi daerah ini dan tidak membiarkan warga setempat masuk ke sini untuk mengambil telor. Berbagai spesies burung bertambah banyak dalam hal jumlah burung dan spesies sejak zona konservasi ini terbentuk. Dia memberitahukan: “Di sini ada banyak spesies burung air seperti burung jenjang berkepala kecil, burung jenjang berkepala besar, burung jenjang berkepala merah, burung bangau, burung pelican, burung pheasant dan lain-lain”.
Bagi wisatawan, setelah bertamasya selama sehari di zona konservasi ini, mereka bisa menikmati masakan-masakan Kamboja yang enak di perahu. Bapak Dusan Domazetovic, wisatawan Montenegro merasa sangat interesan akan paket wisata ini. Dia memberitahukan: “Kami bisa bertamasya dan melihat hal-hal yang sangat interesan. Kami bisa melihat berbagai spesies burung yang sangat khas. Selain itu kami juga lebih banyak mencari tahu tentang danau Tonle Sap, mengunjungi desa terapung dan mengetahui kehidupan warga di sini dan melihat keindahan negara Kamboja ”.
Satu kunjungan di zona konservasi memakan biaya 140 dolar Amerika Serikat per orang yang terdiri dari satu santapan siang, satu tiket masuk zona konservasi dan biaya naik sampan. Warga Kamboja berharap agar ini akan merupakan satu tempat persinggahan baru yang semakin menyerap kedatangan banyak wisatawan./.