(VOVworld) -“Kami ingin membawa kebudayaan yang kental dengan identitas Laos kepada warga ibukota Hanoi. Ini juga merupakan peluang bagi para pelajar dan mahasiswa Laos yang tidak punya syarat untuk bergembira Hari Raya Tahun Baru Tradisional (atau Hari Raya Tet) di kampung halamanya dan juga merupakan peluang bagi para pecintai negeri Laos untuk melakukan temu pergaulan dan bisa berbaur pada satu ruang Laos yang benar-benar”. Begitulah pernyataan saudara Phadon Insaveng, pemilik restoran Laos di Vietnam.
Pada pukul 9.30 pagi 12 April, suasana restoran Laos di jalan Cau Giay nomor 110 kota Hanoi telah mulai lebih ramai terbanding dengan hari-hari biasa karena hari ini, restoran ini menyelenggarakan aktivitas-aktivitas menyongsong Hari Raya Tet Laos Bunpymay menurut kalender Buddha 2558. Dalam kompleks pekarangan restoran yang luasnya kira-kira 1000 m2 sudah penuh dengan tamu.
Acara pertunjukan tari-tarian Laos di restoran Laos di ibukota Hanoi
(Foto: vov.vn)
Penyelenggaraan Hari Raya Tet Laos di kota Hanoi pada khususnya dan di Vietnam pada umumnya sudah tidak asing lagi. Saban tahun, ketika Hari Raya Tet Laos tiba, para mahasiswa Laos yang kuliah di Vietnam menyongsong Hari Raya Tet Laos dengan bermacam-macam bentuk. Saudara Phadon Insaveng, pemilik restoran memberitahukan bahwa dia menyelenggarakan Hari Raya Tet ini dengan keinginan ialah menciptakan ruang bagi para pecinta negeri Laos dan para mahasiswa Laos di ibukota Hanoi untuk berpeluang mengadakan pertemuan, menikmati masakan-masakan tradisional Laos. Sejak restoran ini dibentuk, dia sudah punya ide mengubah tempat ini menjadi ruang budaya Laos di kota Hanoi. Dia mengatakan: “Kami telah mempersiapkan satu sajian yang penuh dengan barang pujaan sesuai dengan adat Laos. Selain itu, kami juga menyelenggarakan satu program pertunjukan kesenian yang dilakukan oleh para mahasiswa, membawa identitas budaya tradisional Laos bersama-sama dengan lagu-lagu dan tari-tarian yang disukai oleh kalangan muda. Mudah-mudahan, aktivitas-aktivitas ini akan membuat suasana menyongsong Hari Raya Tet Laos menjadi lebih bergelora dan gembira”.
Adat mengikatkan benang di pergelangan tangan
(Foto: vov.vn)
Seperti halnya dengan adat memberikan angpau di Vietnam, adat mengikatkan benang di pergelangan tangan dilaksanakan untuk memohon kesehatan dan kebahagiaan sehubungan dengan Hari Raya Tet Laos.
Setelah acara pujaan adalah acara-acara pertunjukan kesenian yang dilakukan oleh para mahasiswa Laos. Kira-kira 9 orang perempuan yang rambutnya disanggul tinggi-tinggi dalam busana tradisional yang berwarna-warni mempertunjukkkan tari-tarian tradisional sehubungan dengan Hari Raya Tet. Dengan sepasang tangan yang lemah-gemulai dan harmonis, seyuman selalu tersinggung di bibirnya, para mahasiswa telah memberikan kesan-kesan baik kepada para tamu. Setelah beberapa acara kesenian ialah tarian Lamvong dengan partisipasi dari mahasiswa Laos dan mantan mahasiswa Vietnam yang pernah kuliah di Laos.
Tarian Lamvong
(Foto: vov.vn)
Ini bukanlah untuk pertama kalinya melaksanakan tarian Lamvong, tapi saudara Doan Minh, seorang mantan mahasiwa Vietnam di Laos merasa bingung karena dia sudah lama tidak menari. Saudara Doan Minh yang datang ke sini bersama dengan para teman dalam Asosiasi Mahasiswa yang pernah kuliah di Laos mengatakan bahwa ini adalah peluang bagi mereka untuk mengenangkan kembali negeri Laos yang indah - tempat dimana dia pernah kuliah pada kira-kira 10 tahun lalu. Saudara Doan Minh memberitahukan: “Biasanya, semua orang dalam Asosiasi kami selalu bertemu dan berbincang-bincang untuk mengenangkan kembali kesan-kesan lama. Tapi hari ini, restoran Laos ini menyelenggarakan Hari Raya Tet Laos dengan acara-acara seperti ini maka hal ini sangat interesan dan membawa identitas Laos. Saya ingat bahwa pada saat kuliah, setiap kali Hari Raya Tet tiba, saya datang ke rumah teman Laos untuk menyongsong Hari Raya Tet dan merasa sangat gembira”.
Sehubungan dengan Hari Raya Tet ini, para mahasiswa Laos saling menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru dan menghadiri pesta menyiram air. Menurut tradisi dari orang Laos, air baru memberikan hidup dan hal yang baik seta mencuci hal-hal yang menyedihkan. Justru karena itu, saling menyiram air merupakan hal yang tidak bisa kurang sehubungan dengan Tahun Baru. Meski pakaiannya awet, tapi Khaykham Inpasombat, mahasiswa tahun ke-2 Perguruan Tinggi Pertambangan Hanoi tetap merasa sangat gembira. Ini adalah kali ke-2 dia menyongsong Hari Raya Tet Laos di kota Hanoi. Dia memberitahukan: “Penyelenggaraan Hari Raya Tet Laos di Vietnam dan di Laos barang kali tidak begitu berbeda, tetap masih ada ritual seperti itu. Hal yang berbeda ialah menyongsong Hari Raya Tet Laos di kota Hanoi bersama dengan banyak teman Vietnam. Mereka juga merasa sangat gembira dan menyukai adat menyiram air dari negeri kami”.
Semua orang bersama-sama mengikatkan benang di pergelangan tangan, menyiram air, bernyanyi, menari Lamvong dan menikmati masakan-masakan tradisional Laos. Acara menyongsong Hari Raya Tet Laos berlangsung sampai larut malam. Banyak peserta tidak berkenalan, tapi ketika berintegrasi pada Hari Raya Tet Tradisional Laos, semua orang menjadi lebih dekat dan akrab. Hari Raya Tet Laos benar-benar memberikan kesan-kesan yang mendalam kepada warga ibukota Hanoi ketika berpartisipasi pada Hari Raya Tet Laos./.