Pengemudi Gojek di Vietnam (Foto : Gojek)

Pham Thanh Dat, 22 tahun, dari Provinsi Hai Duong adalah mahasiswa tahun ke-3 di Universitas Thuy Loi. Dia baru saja menyelesaikan perjalanan Gojek ke-5 hari ini. Menjadi sopir Gojek adalah pekerjaan “part time” yang Dat pilih untuk mendapatkan penghasilan selama masa sekolahnya di ibu kota. Setiap hari, Dat biasanya berjalan dari 15-20 perjalanan, kalau cepat akan menghabiskan sekitar 5-6 jam, dan kalau lama akan memakan waktu 7-8 jam. Dengan pendapatan sekitar 5-6 juta per bulan sebagai sopir goride teknologi, Dat bisa membayar akomodasi, biaya hidup bulanan, biaya kuliah, dan sebagian untuk ditabung.

Berbeda dengan Dat, Pak Le Van Trong dari Nam Tu Liem, Hanoi, penghasilan dari mengemudikan Gojek menjadi sumber penghasilan utama keluarga beranggotakan 4 orang itu. Mulai menjadi pengemudi Gojek pada tahun 2020, sampai sekarang ia telah memiliki lebih dari 3 tahun pengalaman dalam profesi tersebut. Di bulan puncak, total pendapatannya mencapai lebih dari 20 juta, termasuk biaya perjalanan dan bonus perusahaan. Berbagi tentang alasan bergabung dan bertahan dengan Gojek Vietnam, saudara Dat dan Pak Trong mengatakan:

“Sebenarnya awalnya saya juga bingung dengan berbagai aplikasi mobil teknologi, tapi menurut saya prosedur pendaftaran Gojek untuk mahasiswa paling sederhana, jadi saya memutuskan untuk mendaftar menjadi mitra Gojek. Suku bunga Gojek juga bagus, sekitar 22% untuk satu perjalanan."

“Rekan saya juga mencoba menjalankan aplikasi lain untuk melihat bagaimana pendapatannya, tetapi kemudian ada yang kembali ke Gojek. Saya pribadi sudah melekat sejak Gojek pertama kali dibuka. Karena saya melihat suku bunganya tidak jauh berbeda. Apalagi Gojek sering mengajukan program promo seperti pemberian jas hujan, bantuan paket bensin untuk driver, dan juga mendapatkan poin atas ketekunannya.”

Ibu Nguyen Thi Thu Van, Direktur yang mengurus Komunitas Mitra Pengemudi Gojek Vietnam. (Foto : Gojek)

Sebagai platform teknologi yang menghubungkan ratusan ribu mitra pengemudi, Gojek Vietnam selalu berupaya menciptakan peluang pendapatan bagi mitra, membantu mereka mengakses teknologi dan layanan profesional. Banyak program dan inisiatif yang telah dilakukan oleh Gojek Vietnam untuk menjaga kehidupan material dan spiritual mitra driver, terutama di masa-masa sulit sebelum dan sesudah wabah pandemi Covid-19. Diantaranya ada program "Tempat yang disebut Rumah" untuk hampir 4.000 mitra pengemudi, memberikan lebih dari 8.000 tiket bioskop gratis untuk mitra dan anggota keluarga di Kota Ho Chi Minh dan Ibukota Hanoi; memberikan bingkisan kepada pengemudi motor berusia di atas 55 tahun dalam program "Terima kasih kepada pengemudi lanjut usia atas komitmen jangka panjang dan kerja sama yang baik bersama Gojek” dan lain-lain.

Dalam konteks pasar yang terus berubah dan persaingan yang sengit dari perusahaan teknologi lain yang hadir di Vietnam seperti: Grab, Be, MyGo, FastGo... Teknologi dan nilai-nilai perusahaan yang dikejar adalah alat penting untuk membantu Gojek Vietnam berdiri kokoh dan meraih banyak prestasi. Ibu Nguyen Thi Thu Van, Direktur yang mengurus Komunitas Mitra Pengemudi Gojek Vietnam, mengatakan:

“Sebagai perusahaan teknologi, kami percaya bahwa meningkatkan teknologi dengan mendengarkan umpan balik dari mitra dan pengguna melalui saluran dukungan pelanggan membantu kami meningkatkan layanan kami, layanan mereka hadir di pasar. Selama setahun terakhir kami memiliki hampir 40 fitur baru yang tersedia untuk pengguna dan mitra. Khusus untuk perekrutan mitra pengemudi, kami baru saja meluncurkan layanan Gocar di akhir tahun 2021, membuka banyak peluang tentang pekerjaan untuk pasar tenaga kerja di Vietnam.

“Gojek hanya berkembang ketika mitra dan pelanggannya tumbuh” sebagaimana ditegaskan oleh ibu Nguyen Thi Thu Van. Dengan kontribusinya kepada masyarakat, pada 17 Maret di Da Nang, dalam rangka Forum Jembatan Perkembangan Vietnam, Gojek Vietnam telah mendapat penghargaan Naga Emas yang memuji 50 perusahaan FDI untuk tahun 2022 untuk ketiga kalinya berturut-turut. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang menjadi pionir dalam inovasi, kreativitas, transformasi hijau, penerapan teknologi digital dalam proses produksi, perusahaan yang telah mencapai hasil pemulihan yang mengesankan setelah pandemi Covid-19 dan dapat menerapkan strategi pembangunan berkelanjutan.