(VOVworld)- Kerjasama dan konektivitas ASEAN sedang memasuki tahap perkembangan baru dengan perkembangan-perkembangan yang kuat secara kualitas, mengarah ke target menjadi satu komunitas yang terkait secara politik, kuat secara ekonomi dan saling membantu di semua bidang, diantaranya ada kebudayaan antara negara-negara anggota pada 2015
Ibu Nguyen Thi Hanh, Istri Duta Besar Vietnam di Jakarta membacakan pidato pembukaan "Contact Morning" ke-3.
(Foto: huongtravov5)
Dalam proses itu, rakyat semua negara ASEAN akan dapat hidup dalam lingkungan yang damai, stabil dan rukun, mendapat syarat untuk berkembangan secara berkesinambungan dan sejahtera dalam satu ruang budaya yang terbuka, dengan nilai-nilai dan identitas kebudayaan yang khas yang dipertahankan dan dihargai. Ini juga merupakan tujuan dari “Pertemuan Budaya kuliner tradisional antar-bangsa” dengan tema "Contact Morning” yang diadakan oleh negara-negara anggota Asosiasi Wanita ASEAN dari Jakarta(ASEAN Women’s Circle of Jakarta/AWC) yang diadakan di Jakarta pada 12 Oktober ini.
Ibu Sranya Natalegawa, Istri Menteri Luar Negeri Indonesia menyampaikan pidato sambutan pada "Contact Morning" ke-3 di Kedutaan Besar Vietnam di Jakarta.
(Foto: huongtravov5).
Dengan tujuan memperkuat persatuan di kawasan dan kerjasama antara para anggota melalui kegiatan- kegiatan sosial-budaya, salah satu diantara kegiatan-kegiatan tahunan yang diadakan Asosiasi AWC yalah”Contact Morning”. Pada 12 Oktober, di Kedutaan Besar Vietnam di Jakarta telah berlangsung Pertemuan Budaya- Kuliner tradisional antar-bangsa dengan tema: "Contact Morning" ke-3 dan bersama diselenggarakan oleh Vietnam, Laos dan Myanmar. Yang berpartisipasi pada “Contact Morning” kali ini, selain undangan yang adalah anggota AWC, Istri Duta Besar korps diplomatik negara-negara anggota ASEAN di ASEAN dan di Indonesia, kelihatan juga Ibu Sranya Natalegawa, Istri Menteri Luar Negeri Indonesia, Ibu Mahaswi Swajaya, Istri Duta besar, Kepala Perutusan Indonesia di ASEAN dan beberapa Istri Duta Besar mitra dialog dari ASEAN di ASEAN, diantaranya ada Amerika Serikat dan Jepang. Ketika berbicara dalam acara pembukaan "Contact Morning" ke-3, Ibu Mahaswi Swajaya, Ketua AWC Jakarta mengatakan : "Tujuan pertemuan kali ini yalah kita bisa bertemu antara para dipmolat, istri Duta Besar, bersama-sama menikmati budaya-kuliter dan citra negara-negara ASEAN, khususnya Vietnam, Laos dan Myanmar. Ini adalah kesempatan supaya semua anggota lebih dekat dan menyosialisasikan kebudayaan negaranya masing-masing".
Pekarangan Kedutaan Besar Vietnam di Jakarta dihiasi secara megah dengan bendera-bendera dari semua negara ASEAN, para penari profesional, gerai-gerai barang-barang tradisional yang berwarna-warni, masakan-masakan tradisional yang harum baunya dan indah dipandang mata telah memanifestasikan keanekaragaman tentang kebudayaan, kecermatan, ketelitian dari negara-negara peserta.
Gerai barang-barang kerajinan tangan dan artistik Vietnam.
(Foto: huongtravov5)
Dalam pertemuan itu, Ibu Nguyen Thi Hanh, Istri Duta Besar Vietnam di Indonesia memberitahukan: "Pada Contact Morning kali ini, Vietnam telah membuat masakan-masakan khas, misalnya lumpia gulung, lumpia goreng dan khususnya "Pho" yang disukai sahabat internasional dan ada juga banyak barang-barang kerajinan tangan. Vietnam juga membuka satu gerai sendiri untuk memperkenalkan bermacam-macam jenis barang tradisional, diantaranta ada kopi Vietnam”.
Gerai kuliner Vietnam.
(Foto: huongtravov5)
Para tamu telah dapat menonton film pendek yang isinya tentang ekonomi, kebudayaan dan pariwisata Vietnam, mendengarkan penjelasan tentang ciri-ciri khas akan kebudayaan Laos dan menonton tari-tarian tradisional Myanmar. Disamping sajian banyak masakan khas Vietnam, Laos dan Myanmar, para tamu juga diperkenalkan berbagai jenis barang kerajinan tangan, artistik dan batu adi yang tipikel dari tiga negara tersebut. Ibu Sabai Win, Istri Duta besar Myanmar di Indonesia mengatakan: “ Saya percaya bahwa Anda Sekalian dan anggota AWC sangat suka dan berpartisipasi secara hangat pada kegiatan kali ini, tentunya Anda Sekalian sangat menyukai tari-tarian Myanmar. Dengan peranan sebagai organisator bersama dengan Vietnam dan Laos, kami semua ingin menyosialisasikan banyak identitas tipikel dari negara kami. Kami ingin mendorong hubungan persahabatan dan itu juga merupakan alasan mengapa kami hadir di Contact Morning ini”.
Para hadirin mendengarkan presentsi tentang negeri dan rakyat Myanmar.
(Foto: huongtravov5)
Menurut Ibu Bounmy Kophouvong, Istri Duta Besar RDR Laos di ASEAN, ketika berpartisipasi pada AWC Jakarta, semua anggotanya beranggapan bahwa hal pertama yang mereka dapatkan yalah tambah banyak sahabat dari banyak negara, khususnya negara-negara ASEAN, dapat memahami lebih banyak kebudayaan yang berlainan dan yang penting yalah mereka bisa berbagi dan belajar banyak bidang satu sama lain. Ibu menilai: Bounmy Keophouvong menilai: “Dalam Contact Morning kali ini, kami menyajikan banyak masakan khas dari Laos, mempresentasikan kebudayaan Laos dan memperkenalkan produk-produk tipikel, misalnya bermacam-macam jenis selendang kain ikat laos. Saya merasa luar biasa ketika sahabat internasional sangat menyukai dan dengan hangat berpartisipasi pada peristiwa kali ini ujntuk memperkenalkan kebudayaan, negeri dan rakyat tiga negara ASEAN”.
Gerai selendang kain ikat Laos mendapat perhatian para undangan.
(Foto: huongtravov5)
Semua anggota ASEAN, masing-masing membawa ke Contact Morning ini satu program budaya dan kuliner yang khas. Semua sapaan dan sambutan dalam berbagai bahasa komunitas ASEAN di acara itu terasa lebih menghangatkan suasana persahabatan. Acara-acara musik dan tari-tarian yang dipertunjukkan oleh para penari dan ditambah pula dengan masakan-masakan enak dan indah yang dibuat oleh tangan luwes para wanita dalam korps diplomatik ASEAN sebagian menyebutkan keinginan memberikan sumbangan kecil pada pekerjaan menyosialisasikan citra negeri dan rakyatnya pada khususnya dan membawa citra ASEAN yang berintegrasi dan bersatu ke komunitas internasional pada khususnya./.