(VOVWORLD) - Sepanjang sejarah dua perang perlawanan melawan Kolonialis Perancis dan Imperialis Amerika Serikat, Tentara Rakyat Laos dan Tentara Rakyat Vietnam selalu bahu-membahu dalam perjuangan merebut kemerdekaan dan kebebasan serta membela kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah dua negara. Kini, tentara Vietnam dan Laos tidak hanya mempererat hubungan yang terkait selama ini, namun juga mendorong kerja sama yang efektif dalam penelitian ilmiah
Para dokter merat pasien pasca operasi (Foto: VOV) |
Khususnya kedokteran militer kedua negara telah berkoordinasi melakukan transplantasi organ pertama secara sukses, membuka arah baru dalam perawatan kesehatan masyarakat untuk pasukan kedoteran militer Laos.
Sebagai salah satu pasien yang baru-baru ini menerima transplantasi ginjal di Rumah Sakit Pusat 103 Tentara Rakyat Laos, bapak Vanxay Lixayalath, 58 tahun di Provinsi Savannakhet, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya setelah operasi transplantasi ginjal yang berhasil dilakukan oleh dokter Vietnam dan Laos. Pak Vanxay menceritakan bahwa pada pada tahun lalu, dia pergi ke Rumah Sakit Pusat 103 Tentara Rakyat Laos untuk mendaftar pemeriksaan dan transplantasi ginjal.
“Sebelum operasi, saya merasa sangat lelah, kesulitan menelan apa pun, dan banyak rasa sakit di anggota tubuh saya, namun setelah operasi oleh dokter di sini, saya merasa sangat nyaman dan berada dalam keadaan sehat.”
Saat ini, seluruh pasien pasca transplantasi mengalami pemulihan dengan baik, dan beberapa pasien telah kembali bekerja sehari-hari. Kolonel Savengxay Dalasath, Direktur Rumah Sakit Pusat Tenara 103 Laos, mengatakan bahwa keberhasilan transplantasi ginjal dari donor hidup di Laos tidak hanya menandai pertumbuhan dan perkembangan rumah sakit saja, tetapi juga merupakan langkah maju yang penting bagi instansi kesehatan Laos.
“Transplantasi ginjal berhasil dilakukan pada pasien-pasien ini. Tanpa bantuan dokter-dokter Militer Vietnam, kami tentu tidak akan mampu menyelesaikan misi ini. Saya berharap ke depan, kedua Rumah sakit dan kedua Tentara rakyat akan semakin mengalami perkembangan yang lebih baik baik kualitas maupun kuantitasnya.”
Proyek kerja sama transplantasi ginjal telah dilaksanakan oleh Rumah Sakit Tentara 103 dua negara sejak tahun 2018. Hingga saat ini, kedua belah pihak telah berkoordinasi dan berhasil melakukan 9 kali transplantasi di Rumah Sakit Pusat Tentara 103 Laos. Pihak Vietnam menyiapkan sumber daya manusia, kendaraan, obat-obatan dan peralatan pendukung, sedangkan rumah sakit Laos menyiapkan ruang operasi dan ruang pasca operasi, membentuk komite pengarah, departemen khusus, dan memberikan pelatihan sesuai dengan prosedur kejuruan yang dipandu oleh Vietnam. Profesor Muda, Doktor Vu Nhat Dinh, Wakil Direktur Rumah Sakit Kedokteran Militer 103 Vietnam, mengatakan bahwa di bawah bimbingan para ahli Vietnam, para dokter di Rumah Sakit Pusat Tentara 103 Laos secara bertahap telah menguasai teknik-teknik dari sejumlah tahapan dalam proses transplantasi ginjal serta prosedur pemantauan pasien segera setelah transplantasi dan prediksi kemungkinan situasi.
Membantu untuk menerapkan teknologi transplantasi ginjal di Laos adalah salah satu aksi untuk memperdalam solidaritas antara kedua negara, dua tentara dan masyarakat Laos. Saya mengganggap bahwa ini merupakan tindakan kelanjutan dari generasi pendahulu dan juga mengingatkan generasi kemudian hari untuk terus menjaga hubungan antara Vietnam dan Laos yang murni dan tidak parih.”
Rencananya, pada tahun ini Rumah Sakit Kedokteran Militer 103 Vietnam akan terus mengirimkan tenaga ahli untuk mengoordinasikan dan mendukung Rumah Sakit Pusat Tentara 103 Laos guna melakukan 10 hingga 20 pasang transplantasi ginjal. Selain itu, Rumah Sakit Pusat 103 Angkatan Darat Laos menetapkan target sampai tahun 2025 supaya sepenuhnya menguasai teknik transplantasi ginjal, sehingga turut meningkatkan tingkat layanan kesehatan rakyat setingkat dengan negara-negara di kawasan dan di dunia./.