(VOVWORLD) - Para pendengar, pada lebih dari 7 dekade yang lalu, ada puluhan ribu pemuda Vietnam yang telah meninggalkan keluarga dan kampung halamannya untuk berangkat melakukan tugas internasional di Laos untuk mengkombinasikan perjuangan guna melawan kolonialis Perancis serta merebut kemerdekaan dan kebebasan bagi Vietnam dan Laos masing-masing. Tanggal 30 Oktober 1949, para prajurit itu resmi dinamakan” Tentara relawan” ketika Badan Harian Komite Sentral Partai Komunis Indochina memutuskan untuk mengirimkan pasukan sukarelawan Vietnam membantu Laos. Ini merupakan titik balik yang penting dalam proses mengembangkan hubungan antara dua negara, membuka periode baru dalam aliansi tempur melawan musuh bersama. Sehubungan dengan HUT -73 Hari Tradisi Prajurit Relawan dan Pakar militer Vietna berangkat membantu Laos (30 Oktober 1949 - 30 Oktober 2022), mari kita mendengarkan artikel tentang kenang-kenangan dan kisah-kisah dari para prajurit relawan Vietnam di negeri sejuta gajah yang pernah dihujani bom.
“Sebagai seorang prajurit yang telah diberi tugas maka harus menyelesaikan tugas itu. Ada banyak kesulitan, tetapi kami tetap senang, yang penting adalah semangat dan tekat. Kami selalu saling menyayangi, membantu, dan menyemangati bagaimana menyelesaikan tugas untuk membawa kejayaan bagi Tanah Air dan pulang kembali ke kampung halaman, tempat dimana para orang tua yang sudah lanjut usia sedang menantikan.”
Prajurit pasukan kavaleri Vietnam Nguyen Van Nha di medan perang Xieng Khoang |
Itulah semangat baja dan pikiran mantap dari para prajurit yang selalu mencengkam pikiran tentang bimbingan dan pendidikan dari Presiden Ho Chi Minh: ketika beroperasi di Laos, harus menghormati mereka, menganggap membantu mereka sebagai membantu diri sendiri, menganggap rakyat Laos sebagai saudara-saudara, mencintai gunung, sungai, pesawahan, dan tetumbuhan Laos sebagai kampung halaman sendiri.
Oleh karena itu, para kader dan prajurit kita selalu merapati rakyat, bekerja sama erat dengan para kader dan prajurit Laos, tidak membedakan Vietnam - Laos. Ada prajurit seperti kawan Le Thieu Huy yang berani mengorbankan diri untuk melindungi Pangeran Suphanuvong dalam pertempuran di Tha Khec (1946). Atau keyakinan yang abadi dari prajurit pasukan kavaleri Vietnam Nguyen Van Nha di medan perang Xieng Khoang.
“Dalam hati kami selalu ada keyakinan abadi: Tidak tewas. Jika kamu yakin seperti itu, maka baru bisa berangkat ke medan pertempuran!”
Kisah-kisah mengenai pengorbanan yang menyedihkan, kesulitan dan penderitaan yang dialami sukarelawan Vietnam di medan perang Laos sangat banyak. Namun, bagi para prajurit relawan Vietnam, ini adalah kenangan akan masa heroik, adalah kehormatan dan kebanggaan ketika dapat memberi dedikasi untuk membela kemerdekaan kedua negeri, berkontribusi dalam membangun dan memupuk persahabatan yang besar dan solidaritas istimewa antara Vietnam dan Laos.
Brigadir Jenderal Huynh Dac Huong – sekarang berusia 103 tahun, orang yang berpartisipasi dalam perang perlawanan melawan Kolonialis Prancis dan Imperialis Amerika di medan perang Laos telah berbagi hal ini pada rapat umum untuk memperingati ulang tahun ke-45 hari penandatanganan Traktat Persahabatan dan Kerja Sama Vietnam - Laos pada tgl 18 Juli 2022 lalu di Hanoi.
“Para prajurit Relawan dan pakar militer Vietnam membantu Laos. Kami sangat gembira dan bangga tentang prestasi-prestasi besar yang telah dicapai oleh kedua Pihak, Negara, dan rakyat kedua negeri dalam usaha pembelaan tanah air. Kami juga gembira dan terus-menerus mengembangkan hubungan persahabatan yang besar, solidaritas istimewa dan kerja sama yang komprehensif antara Vietnam - Laos, Laos - Vietnam, terutama di bidang politik, hubungan luar negeri, pertahanan, dan keamanan”.
Brigadir Jenderal Huynh Dac Huong |
Untuk memiliki kehidupan di masa ini, dalam hati setiap prajurit sukarela Vietnam selalu terukir rasa terima kasih atas pemeliharaan, bantuan, dan kasih sayang rakyat Laos yang telah membantu mereka menyelesaikan kewajiban internasional dan memberikan sumbangsih penting dalam menyatukan tanah air.
Kepemimpinan yang bijaksana dan cerdik, semangat dan tekad yang gagah berani, serta solidaritas, saling menyangi dan mendukung tentara dan rakyat kedua negeri telah menciptakan keajaiban, mengusir penjajah, merebut kemerdekaan dan kebebasan untuk Ibu Pertiwi.
Hal-hal ini telah menjadi simbol yang cerah dari solidaritas dan semangat internasionalisme komunis, meletakkan fondasi bagi hubungan persahabatan yang besar, solidaritas istimewa dan kerja sama yang komprehensif dan jarrang ada di dunia.
Meskipun usia sudah lanjut dan kesehatan lemah tetapi para prajurit sukarela Vietnam terus menjadi teladan, mendidik generasi muda melalui cerita, ceramah atau kegiatan praktis seperti mensponsori siswa Laos untuk belajar di Vietnam dengan keinginan terus meletakkan batu bata yang kokoh untuk persahabatan Vietnam-Laos supaya hijau segar dan abadi buat selama-lamanya./.