Program yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Hanoi (KBRI) berkoordinasi dengan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam kali ini telah meninggalkan kesan mendalam di hati masyarakat ibu kota dan sahabat internasional.

Paduan Suara Timutiwa asal Indonesia di Program Silaturahmi Seni-Budaya Vietnam-Indonesia

Vietnam dan Indonesia pada tahun ini merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-78 (1945-2023). Pada tahun 1955, Vietnam dan Indonesia menggalang hubungan diplomatik. Setelah hampir enam dekade menjalin hubungan yang kuat dan kerja sama yang erat, pada tahun 2013 hubungan antara Vietnam dan Indonesia ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis.

Ketika berbicara pada acara pembukaan malam silaturahmi ini, Bapak Denny Abdi - Duta Besar Republik Indonesia di Vietnam menekankan, kedua  pihak perlu untuk terus memperkuat kolaborasi dan kerja sama demi ASEAN yang damai dan sejahtera; menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi semua orang. Suasana bersahabat dan hangat yang terjalin antara kedua negara pada acara seni -budaya tersebut merupakan bukti dari perkembangan besar hubungan Vietnam - Indonesia di ASEAN. Duta Besar Denny Abdi mengatakan: 

Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi

Kita tahu dalam hubungan antara dua negara, ada tiga element, satu – hubungan politik. Hubungan politik antara Indonesia dan Vietnam selalu bagus dari dulu sampai sekarang, “very stronger” setiap tahun. Kemudian hubungan politik harus diterjemahkan menjadi hubungan yang bermanfaat untuk kesejahteraan antara dua bangsa yaitu hubungan ekonomi. Karena itu, setelah politik adalah ekonomi antara bisnis, sudah berjalan sangat baik. Banyak investor Indonesia di sini dan investor Vietnam banyak di Indonesia. Yang dirasakan banyak orang adalah hubungan “people to people, cultural-sosial”. Acara hari ini adalah cerminan bagaimana kedua bangsa bisa bekerja sama dan mendekat secara budaya.”

Dalam pidato sambutan pada acara tersebut, Deputi Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam, Hoang Dao Cuong, menegaskan: hubungan Kemitraan strategis antara Vietnam dan Indonesia berdasarkan pada nilai-nilai yang berharga dari hubungan persahabatan tradisional, yang didirikan oleh Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Sukarno.

Dalam dekade terakhir, hubungan Kemitraan strategis antara dua negara telah berkembang pesat dalam banyak aspek, termasuk politik, ekonomi, budaya, dan pertukaran rakyat, diantaranya bidang seni dan budaya.

 

Deputi Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam, Hoang Dao Cuong

“Vietnam dan Indonesia sama-sama beruntung memiliki khasanah  seni-budaya yang beranekaragam yang ingin kita bagikan satu sama lain. Selama ini, Vietnam dan Indonesia tidak hanya melakukan silaturahmi budaya dan seni dalam kerja sama bilateral, namun juga melakukan silaturahmi kerja sama di kawasan ASEAN. Saya percaya bahwa program seni-budaya hari ini akan membantu kedua negara terkait dan bekerja sama lebih erat, terus melestarikan dan mengembangkan hubungan sejarah tradisional dan mendorong pemahaman yang lebih besar antara masyarakat kedua negeri".

 

Program silaturahmi seni berlangsung dengan banyak penampilan unik yang memadukan musik tradisional dan modern dari Vietnam dan Indonesia. Paduan Suara Timutiwa asal Indonesia membawakan banyak lagu yang mencerminkan visi dalam hubungan Kemitraan antara Vietnam dan Indonesia yaitu menciptakan dunia yang indah bagi masyarakat kedua negeri, mengenang kembali hubungan antara dua pemimpin yaitu Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh, atau menyampaikan pesan “rakyat Vietnam dan Indonesia adalah pemenang, penerima manfaat terbesar dari hubungan persahabatan dan kerja sama antara dua negara.”

Sementara itu, para seniman Teater Musik dan Tari Vietnam menampilkan kekayaan identitas Vietnam melalui pertunjukan lagu dan tari "Oh Vietnam, cakrawala terbuka lebar" dan ansambel musik instrumen batu dan instrumen t'rung dengan seruling bambu. Tarian “Yapong dan Manggaro” yang ditampilkan para mahasiswa Universitas Teater dan Sinema Hanoi yang mendapatkan Beasiswa Seni-Budaya Indonesia (ICS) sebagai bukti kerja sama budaya kedua belah pihak. Dengan ilmu dan pengalaman yang diperoleh dalam waktu berkuliah di Indonesia, para seniman muda telah memperkenalkan negeri Indonesia yang beragam secara budaya kepada khalayak Vietnam.

“Saya sangat terharu ketika melihat foto Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh melalui tayangan video yang menggambarkan penampilan Paduan Suara Timutiwa. Senang juga bisa mendengarkan lagu-lagu Indonesia secara live setelah sekian lama. Program yang bermakna. Isinya semua memuji persahabatan antara Vietnam dan Indonesia.”

“Ini merupakan kehormatan bagi saya untuk berpartisipasi dalam program hari ini. Semua pertunjukan tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing, namun menunjukkan kesamaan antara Vietnam dan Indonesia. Program ini menciptakan kisah tentang persahabatan antara Vietnam dan Indonesia. Saya juga melihat daya muda dan positifnya dalam pertukaran budaya yang ditampilkan generasi muda Vietnam untuk mendorong pertukaran kebudayaan antar negara di kawasan.”

Program diakhiri dengan penampilan lagu dan tarian "See Tinh" dengan kombinasi Paduan Suara Timutiwa dan artis-artis Vietnam yang diiringi tepuk tangan yang meriah dari penonton. Pertukaran seni adalah jembatan penghubung yang turut mendorong pertukaran budaya - salah satu pilar dalam hubungan Kemitraan strategis Vietnam-Indonesia./.