(VOVWORLD) - Menurut dokumen kuno, teknik pijat sudah diterapkan masyarakat Thailand untuk mengobati penyakit sejak sekitar 600 tahun lalu. Saat itu, pijat biasanya hanya untuk royalti dan bangsawan. Seiring dengan waktu, teknik ini menjadi populer di kalangan masyarakat Thailand dan diwariskan hingga saat ini.
Terapi Pijat Tradisional Thailand di Wat Pho (Foto : VOV) |
Wat Pho terletak di belakang pagoda Buddha Zamrud, terkenal dengan rupang suci Buddha berbaring sepanjang 46 meter. Tidak hanya sebagai satu kuil, Wat Pho juga merupakan pusat pelatihan medis tradisional dengan yoga, dan pijat tradisional Thailand. Doamtara, Sekolah Chetawan di kuil Wat Pho juga merupakan universitas pertama tentang praktik pijat dan medis tradisional Thailand yang secara resmi disahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Thailand.
Valerio - turis Italia (Foto : VOV) |
Saat ini, pagoda Buddha Zamrud ini masih menyimpan arca dan ukirran yang menggambarkan postur senam, terapi pijat, serta obat herbal yang digunakan dalam pijat dari zaman Raja Rama I dan Rama III. Bagi banyak wisatwan yang datang ke Bangkok, menikmati satu kali pijat tradisional di Wat Pho merupakan pengalaman yang menarik. Valerio - turis Italia dan Pham Dieu Linh - turis Vietnam menilai:
Layanan pijat di sini sempurna, saya telah pernah mencoba berbagai jenis pijat, tetapi saya sangat mengapresiasi metode dan layanan pijat di Chetawan. Dalam prosesnya mungkin akan terasa sedikit sakit, namun kemudian seluruh tubuh akan terasa sangat nyaman, menghilangkan rasa lelah dalam tubuh setelah perjalanan jauh. Saya pikir akan mencoba metode pijat tradisional Thailand lagi jika saya memiliki kesempatan untuk kembali berwisata di lain waktu.”
Saya sering merasa nyeri punggung bawah dan leher karena sifat pekerjaan saya, saya harus banyak duduk dan bekerja di depan komputer, memiliki sedikit waktu untuk berolahraga. Setelah perlawatan yang lama di Thailand, badan juga sangat lelah. Tapi setelah lebih dari 30 menit menjalani terapi pijat tradisional Thailand, tubuh saya terasa jauh lebih nyaman.”
Di samping kegiatan pengobatan dengan herbal dan pijat, universitas ini juga menjadi tempat pengajaran tentang medis tradisional dan pijat ala Thailand. Di sini, setiap kelas hanya terdiri dari seorang guru dan dua orang siswa. Dengan model Universitas Terbuka, semua orang bisa mendaftar untuk belajar pijat ala Thailand jika memang menyukainya. Bapak Serat Tangtrongchitr, Direktur Universitas Chetawan berkata:
“Di Sekolah Chetawan setiap tahun, ribuan siswa mempelajari metode pijat tradisional Thailand. Di mana, sekitar 60% siswanya adalah orang Thailand dan 40% orang asing. Kami memiliki kurikulum yang terdiri dari 800 jam pelajaran selama dau tahun hingga kursus yang lebih singkat dalam waktu 150 jam pelajaran dalam sebulan. Gelar Chetawan diakui oleh banyak negara di dunia, sehingga siswa sepenuhnya bisa melakukan kejuruannya di negara lain."
Serat Tangtrongchitr, Direktur Universitas Chetawan (Foto : VOV) |
Juga menurut bapak Serat Tangtrongchitr, Universitas Chetawan beroperasi dengan tujuan utama yaitu menyebarkan pengetahuan tentang medis tradisional dan pijat ala Thailand. Pada tahun 2019, terapi pijat tradisional Thailand diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai warisan budaya takbenda umat manusia.