(VOVWORLD) - Dalam pidato menjabat Ketua bergilir ASEAN pada tahun 2024 dalam acara penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 dan berbagai KTT yang terkait di Jakarta, Ibukota Indonesia baru-baru ini, Perdana Menteri (PM) Laos, Sonexay Siphandone secara resmi mengumumkan tema Tahun ASEAN 2024 ialah "Mendorong konektivitas dan kemandirian" yang menandai satu masa bakti yang dinamis dan efektif. Ini juga merupakan kali ke-3 yang negara ini memikul jabatan yang penting ini
Perdana Menteri (PM) Laos, Sonexay Siphandone |
Menurut itu, Laos menetapkan bahwa pada tahun 2024, ASEAN akan terus menghadapi banyak tantangan dan permasalahan yang besar di kawasan, sehingga memerlukan solidaritas dan kerja sama yang erat di dalam blok untuk bersama-sama menangani masalah dan mengajukan suara bersama demi satu ASEAN yang tangguh. Tantangan-tantangan utama yang ditetapkan Laos ialah menangani semua dampak akibat persaingan negara-negara besar di Asia Tenggara; mendorong pemulihan ekonomi regional dan membangun ASEAN yang bersatu menjadi kawasan kerja sama tanpa perpecahan atau konflik... Ketika berbicara pada acara serah terima jabatan Ketua ASEAN dari Indonesia ke Laos, PM Laos, Sonexay Siphandone menegaskan.
“Laos dengan hormat memikul jabatan sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2024. Kami akan mewarisi dan mengembangkan semua prestasi yang telah dicapai pada tahun Keketuaan Indonesia tahun 2023 serta tahun-tahun sebelumnya. Kami akan memfokus pada pengokohan komunitas ASEAN serta hubungan dengan para mitra; Memperkuat konektivitas, menguasai peluang, menangani semua tantangan dan mengubah latar belakang geopolitik dan geoekonomi.”
Menurut PM Laos, negaranya akan berkoordinasi dengan negara-negara anggota ASEAN untuk mencari dukungan dan konsensus terhadap setiap isi dan topik yang kongkret, agar berhasil memimpin dan mengoordinasikan dengan sukses setiap konferensi ASEAN. Bersamaan itu, melakukan konsultasi, bimbingan dan arahan terhadap berbagai kementerian dan instansi untuk menggelarkan dan menyusun konten yang sesuai dengan situasi aktual di kawasan. Setelah dua kali menjabat Ketua ASEAN pada tahun 2004 dan 2016, Laos telah mencapai prestasi yang luar biasa. Pada tahun 2004, Laos menjabat Keketuaan ASEAN untuk pertama kalinya setelah bergabung dengan ASEAN pada tahun 1997. Deputi PM dan Menteri Luar Negeri Laos, Saleumsay Kommasith menegaskan bahwa setelah 26 tahun menjadi anggota ASEAN, Laos telah berpartisipasi aktif pada kegiatan bersama dan turut meningkatkan peranannya di kawasan dan di dunia:
“Republik Demokratik Rakyat Laos sangat menghargai peranan ASEAN dan kami bangga menjadi bagian dari keluarga ASEAN. Selama 26 tahun ini, kami telah berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan ASEAN secara aktif dan bertanggung jawab. Saya ingin menegaskan kembali komitmen dan kesiapan Laos untuk bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN dan para mitra di luar ASEAN untuk lebih memperkokoh komunitas ASEAN dan sentralitas ASEAN dalam struktur dunia dan regional”.
Dengan pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama dua kali menjabat Ketua ASEAN, sejak awal tahun ini, Laos fokus melaksanakan pekerjaan persiapan seperti membentuk 14 subkomite urusan akomod asi dan tempat sidang, transportasi untuk para kepala negara, pejabat senior, para utusan, kalangan pers; pekerjaan personalia, anggaran, propaganda dan sebagainya. Hingga saat ini, Laos siap menjadi tuan rumah berbagai konferensi ASEAN pada tahun 2024. Dengan demikian, mulai 1 Januari 2024, Laos secara resmi akan menjabat Ketua bergilir ASEAN selama satu tahun mendatang, bersamaan itu, menandai kali ketiga Laos memikul jabatan ini. Ini merupakan peluang yang tidak hanya turut meningkatkan peranan dan posisi Laos di kawasan dan di kancah internasional, namun juga menyosialisasikan citra negeri dan rakyat Laos kepada sahabat internasional./.