(VOVworld) - Hanya tinggal beberapa pekan lagi akan masuk ke tahun 2016, tahun ke-19 Republik Demokrasi Rakyat Laos menjadi anggota resmi ASEAN dan juga adalah tahun dimana Laos untuk ke-2 kalinya menjabati Ketua bergilir ASEAN. Ini akan merupakan satu tonggak penting dalam proses integrasi yang dijalankan oleh Laos. Tahun 2016 merupakan tahun pertama, Komunitas ASEAN terbentuk. Sebagai Ketua ASEAN, Laos bersama-sama dengan semua negara anggota melaksanakan visi dan rencana ASEAN pasca tahun 2015.
Alounkeo Kittikhoun, Deputi Menteri Luar Negeri Laos menjawab wawancara
wartawan Radio Suara Vietnam
((Foto: vov.vn)
Di depan Konferensi ke-28 Menteri Luar Negeri ASEAN di Malaysia, 23/7/1997, Laos telah menjadi anggota resmi ASEAN. Itu merupakan satu bukti bagi politik luar negeri Laos ialah perdamaian, memperluas kerjasama dan persahabatan dengan semua negara di dunia, khususnya dengan semua negara tetangga di kawasan. Alounkeo Kittikhoun, Deputi Menteri Luar Negeri Laos menganggap bahwa sebagai anggota ASEAN selama 18 tahun ini, Laos telah memberikan banyak sumbangan aktif kepada Asosiasi ini, posisi Laos di kawasan dan di gelanggang internasional juga telah meningkat. Dia memberitahukan: “Pada periode globalisasi seperti dewasa ini, tidak ada negara yang bisa berdiri sendiri-sendiri oleh karena itu, semua negara dan semua benua ikut serta dalam sesuatu blok kerjasama. Itu adalah kecenderungan dan Laos juga begitu. Masuk ASEAN juga turut meningkatkan posisi Laos baik di kawasan maupun di gelanggang internasional. Karena seperti yang kita ketahui bahwa ASEAN punya 10 negara mitra dan dialog. Melalui forum ASEAN yang diperluas, posisi Laos telah meningkat. Kami tambah banyak kerjasama multilateral dengan semua negara baik di bidang politik maupun di bidang sosial-ekonomi”.
Setelah masa 18 tahun, Laos dewasa ini mengalami politik yang stabil, pertahanan-keamanan-nya terjaga secara mantap, ketertiban dan keselamatan sosial terjamin, pertumbuhan ekonomi meningkat terus menerus, kehidupan materiel, spiritual, dan kultural rakyat terus-menerus menjadi baik. Lounkeo Kittikhoun, Deputi Menteri Luar Negeri Laos memberitahukan: “Mulai 1/2016, Laos akan dengan resmi memegang jabatan sebagai Ketua Bergilir ASEAN dan kami akan menggelarkan Visi ASEAN dalam dekade mendatang, termasuk Rencana melaksanakan Visi di tiga pilar. Ada satu keunggulan ialah ASEAN punya cita-cita dan garis politik –nya.ASEAN tidak seperti halnya dengan Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, ASEAN laksana satu keluarga ”.
Tahun 2016 merupakan satu tahun penting bagi ASEAN, khususnya pada latar belakang Komunitas ASEAN akan resmi lahir pada akhir tahun 2015 ini, membawa ASEAN menjadi satu kawasan yang damai, dan stabil, serta merupakan kawasan ekonomi yang besarnya nomor 7 di dunia. Bersama-sama dengan negara-negara di kawasan, Laos telah melakukan persiapan yang sangat teliti, menurut itu Laos telah membentuk 13 subkomisi di bawah pimpinan langsung dari Deputi Perdana Menteri, merangkap Menteri Luar Negeri Thongloun Sisoulith. Setiap subkomisi dibagi menjadi banyak bagian yang menanggung setiap pekerjaan kongkrit. Pekerjaan mendidik personil, pengalaman mejalankan perundingan, masalah penterjemahan, pembuatan dokumen, infrastruktur, penjamiman keamanan bagi penyelenggaraan peristiwa-peristiwa telah selesai pada tahun di mana Laos memegang jabatan sebagai Ketua ASEAN. Prioritas-prioritas yang dijalankan oleh Laos pada tahun 2016 ialah Laos akan memperhatikan bidang-bidang kerjasama di tiga pilar pokok ASEAN. Phongsavanh Sisoulah, Kepala Biro ASEAN dari Kementerian Luar Negeri Laos memberitahukan: “Laos akan berupaya melaksanakan Visi ASEAN-2015 menjadi kenyataan. Meskipun pada akhir tahun ini, ASEAN menjadi satu komunitas ekonomi bersama, tapi tantangan tetap masih banyak,khususnya dalam mempersempit kesenjangan dalam perkembangan ASEAN, oleh karena itu Laos akan terus menggelarkan, memperkuat kerjasama untuk memundurkan kelaparan dan kemiskinan. Laos akan memperhatikan pengembangan badan-badan usaha kecil dan menengah, dan berupaya akan berupaya menciptakan kemudahan bagi perdagangan dan investasi. Laos juga akan berfokus pada pekerjaan pengembangan pariwisata karena Laos dan banyak negara ASEAN memiliki keunggulan di bidang ini. Selain itu, Laos akan berfokus pada konektivitas antar-negara ASEAN dengan jaringan jalan-jalan”.
Di pilar sosial-budaya ASEAN, Laos juga merekomendasikan dua prioritas untuk dilaksanakan oleh ASEAN pada tahun 2016 yaitu memperhatikan soal menciptakan lapangan kerja bagi kaum wanita dan berfokus pada pekerjaan mengkonservasikan, menjaga dan mengembangkan pusaka ASEAN.
Membangun satu ASEAN dengan prinsip “keanekaragaman dalam kesatuan” merupakan target bersama yang dituju oleh ASEAN. Ini juga merupakan target yang dituju oleh Laos pada tahun 2016 dengan kedudukan sebagai Ketua ASEAN dan Laos percaya diri akan menyelesaikan peranan ini secara baik.