Lagu “Di dua tempat nostalgia” mengawali program kesenian peringatan ultah ke-70 Persekutuan militan Vietnam-Laos, yang baru berlangsung di Gedung Teater Besar Hanoi dengan tema: “Memori-memori yang suci”. Pada usia 100 tahun, Brigadir Jenderal Huynh Dac Huong – Kepala Badan Penghubung mantan prajurit sukarela Vietnam yang membantu Revolusi Laos tetap dengan penuh perhatian menonton dan merasa terharu ketika mengenangkan memori-memori pada hari pertama dia menginjakkan kaki di negeri Laos untuk melakukan tugas internasional yang luhur. Brigadir Jenderal Huynh Dac Huong memberitahukan bahwa melaksanakan tugas membantu negara Laos sesuai ajaran Presiden Ho Chi Minh “membantu rakyat negara sehabat, berarti membantu diri sendiri”, banyak generasi, prajurit sukarela dan pakar Vietnam telah bahu membahu dengan pasukan-pasukan perang perlawanan revolusioner Laos.

Program  kesenian “Memori-memori yang suci”

Sebagai komandan prapemberontokan yang beraktivitas di daerah sebelum tahun 1945, pada tahun 1954 dikirim ke Laos untuk membantu negaranya, bapak Ha Minh Tan, Kepala Badan Penghubung Asosiasi tradisional rombongan penasehat militer 100 dengan bangga menceritakan tentang waktu dia menjadi penasehat untuk dua pemimpin senior Laos:

“Kawan Kayson memberikan banyak memori yang mendalam kepada saya dan dia juga memperlakukan saya dengan sangat baik. Saya telah menuliskan dia sebuah buku tentang beberapa pelajaran dan orientasi baru dari revolusi Laos. Ketika selesai, dia memberikan pujian kepada saya dan menghadiahi saya satu buku, sampai sekarang saya tetap menyimpan-nya. Itulah kenangan yang saya sangat hargai. Sedangkan, bapak Supha merupakan seorang pemimpin Laos yang punya hubungan sangat baik dengan Vietnam. Supha merupakan seorang revolusioner yang sangat baik hati, kalau tidak ada dia, maka Revolusi Laos mungkin tidak bisa menggerakkan semua lapisan masyarakat”.

Brigadir Jenderal Huynh Dac Huong

Pada satu sudut gelap di gedung teater, bapak Tran Van Cat sedang tertegun diam dan mengenangkan kawan-kawannya yang sudah gugur. Dia mengingatkan pada setiap detail peperangan dan menceritakan tentang kehilangan-kehilangan yang sudah dialami dia dan kawannya ketika masih merupakan prjaurit pasukan zeni, Batalion 25, Daerah Militer Tay Bac.

Sampai sekarang, setelah 44 tahun merebut kemerdekaan dan perdamaian, tapi hubungan persahabatan dari para prajurit sukarela tetap hangat seperti dulu. Setiap dua tahun sekali, rombongan bapak kawan Dao Hai Duyen, seniwati yang melayani tentara sukarela Vietnam di medan perang C sejak tahun 1972 – 1974, melakukan kunjungan ke medan perang dan melakukan acara-acara pertunjukan kesenian untuk rakyat dan veteran perang Laos. Dia menceritakan:

“Tugas utama saya di Laos ialah melakukan pertunjukan kesenian untuk melayani tentara sukarela Vietnam-Laos, faksi netral Laos dan rakyat Laos. Pada tahun 1973 sangat dingin. Pada hari-hari kalau tidak ada listrik, kami harus membakar kayu untuk menjadi cahaya untuk melayani tentara sukarela kita”.

Selama 70 tahun ini, prajurit Vietnam telah dengan sepenuh hati memberikan sumbangan demi revolusi Laos – dengan prestasi kemenangan revolusioner yang cemerlang, pada 29/10/2019, Presiden Republik Sosialis Vietnam telah memutuskan menyampaikan gelar Pahlawan Angkatan Bersenjata Rakyat kepada tentara sukarela dan pakar Vietnam yang membantu Laos karena semua prestasi sangat istimewa dalam membantu revolusi Laos dalam perang perlawanan dan usaha membangun dan melindungi Tanah Air.