Pesilat Muay Thai, Nguyen Tran Duy Nhat  (Foto: thethao.thanhnien.vn)

“Saya sendiri adalah pesilat Muay Thai, maka saya menginginkan agar Muay Thai ini lebih dekat dengan semua orang. Saya juga menginginkan agar Muay Thai lebih berkembang di Vietnam, karena Muay Thai juga seperti  dengan silat bebas Vietnam dulu”.

Lahir di satu keluarga yang punya 4 generasi mengikuti silat di Provinsi Quang Ngai (Vietnam Tengah), dia berlatih silat pada usia 6 tahun. Sampai usia 18 tahun, dia pindah berlatih Muay Thai. “Ini adalah nomor silat internasional dengan partisipasi  lebih dari 100 negara di dunia. Muay Thai adalah nomor silat bebas, maka tidak sulit, peserta bisa menggunakan pukulan tinju, tendangan dan luntut dan lain-lain. Pada umumnya, yang menjadi unggulan akan bisa digunakan, tidak terbatas seperti nomor-nomor silat yang lain”.

Pada tahun 2009, setelah setahun berlatih Muay Thai, dia mulai ikut serta dalam turnamen-turnamen internasional. Hingga kini, prestasi menonjol yang dia capai setelah 8 tahun melakukan pertandingan ialah 7 kali terus-menerus menjadi juara Muay Thai dunia di tingkat semi profesional setelah berhasil membela kejuaraannya pada bulan Mei lalu, menggondol medali perak di Asian Indoor Games 2012 dan lain-lain. “Ketika bertanding dengan para lawan internasional, setiap negeri punya satu cara bertanding yang berbeda-beda. Khususnya, para pesilat Eropa memiliki keunggulan tentang jasmani, ketinggian tubuh yang lebih baik terbanding dengan para pesilat Asia, tetapi, dengan pengalaman diri sendiri, maka  bergantung pada setiap lawan, saya akan melakukan pertandingan yang berbeda-beda. Tapi hal yang penting ialah kegagah-beranian. Ketika naik gelanggang pertandingan, harus berhasil memanifestasikan bakat diri sendiri di gelanggang pertandingan. Saya akan berusaha bertanding dengan seluruh kemampuan saya. Hanya kalau sudah berhasil mengalahkan  diri sendiri barulah akan berhasil mengalahkan lawan.

Akan tetapi, di belakang kemenangan jaya  itu ialah tetesan-tetesan keringat, darah dan air mata dari latihan keras. Sudah ada kali, dia retak  tulang tangan secara cukup parah dan harus menghentikan pertandingan dalam waktu 6 bulan. Ini merupakan waktu yang benar-benar sulit bagi dia. “Saya adalah seorang atlet, ingin bertanding, tapi harus dibalut dalam waktu 6 bulan juga sangat sedih, tetapi, karena kegandrungan, setiap kali naik gelanggang pertandingan dan merebut kemenangan, mengenakan bendera kebangsaan Vietnam di tubuh, maka saya merasa sangat berbahagia, oleh karena itu, ketika dibongkar balut, saya segera kembali berlatih untuk bisa bertanding”.

Kegandrungan itu telah membantu Nguyen Tran Duy Nhat mengatasi banyak kesulitan, khususnya melampaui diri sendiri. Berdiri di gelanggang hari ini, dia membuka senyuman kemenangan dalam suara pujian para penonton.

Seorang penonton asal Kota Hanoi mengatakan: “Saya juga berulang kali menonton pertandingan Muay Thai di internet dan ini untuk pertama kalinya saya dapat menyaksikan dua pesilat Muay Thai dari Vietnam yang terkenal melakukan pertunjukan. Saya merasa sangat suka dan setelah langsung menonton pertunjukan ini, saya lebih mencintai Muay Thai”.

Selalu berusaha secara tidak henti-hentinya untuk menegaskan posisi para pesilat Muay Thai di gelanggang internasional dan regional, Nguyen Tran Duy Nhat menyatakan bahwa dia menginginkan agar pada masa depan akan berusaha menaklukkan banyak kejuaraan Muay Thai lagi dan ketika mengakhiri usahanya akan membuka satu  zona spesialis tentang Muay Thai untuk mendidik talenta-talenta muda Vietnam.