Mengunjungi Museum Patung Lilin Singapura

(VOVworld) - Ketika mengunjungi negara pulau Singapura, wisatawan tidak bisa tidak mengunjungi  Museum Patung Lilin “Images of  Singapura”  yang berlokasi di pulau Sentosa yang mungil.  Museum  Patung Lilin ini  memperkenalkan  secara hidup-hidup  kehidupan dan aktivitas  dari etnis-etnis  di Singapura dari zaman purba sampai sekarang  dengan  teknologi penciptaan bentuk lilin. 

Mengunjungi  Museum Patung Lilin Singapura - ảnh 1
Museum patung lilin di Singapura.
(Foto: dulich.chudu24.com)

Mengalami gejolak-gejolak sejarah, sekarang negara pulau Singapura menjadi tempat pertukaran dagang internasional, pusat transit beacukai penting yang menyambungkan Eropa dengan Asia. Dalam proses  pembangunan Tanah Air, komunitas  etnis-etnis di  negara pulau  ini  hidup secara  serasi dan erat satu sama lain,  sehingga menciptakan satu kebudayaan  dengan  bermacam -macam jenis jati diri. Museum Patung Lilin  telah merekonstruksikan  secara hidup-hidup   sejarah terbentuknya  dan perkembangan negara pulau  ini.

 Suara yang sedang Anda dengarkan merupakan isi film yang memperkenalkan sejarah  Singapura  yang diputar  dalam satu ruang  kecil kepada  para pengunjung  sebelum mengunjungi Museum ini.  Di layar televisi, muncul  satu foto  empat laki-laki  yang mewakili empat etnis  yang sedang hidup di Singapura yaitu Tionghoa, Malayu, India dan Inggeris. Dengan teknik sinematografi kombinasi suara, gamar dan sinar, empat tokoh secara bergilir bercerita tentang sejarah  pembentukan negara  Singapura dan cabang  maritim  yang sejahtera  di negara  pulau ini.  Untuk membuat ilustrasi  bagi kisah tentang tokoh-tokoh ini ialah satu film animasi yang pendek merekonstruksikan cerita legendaris  tentang  Pangeran  Sang Nila Utama – orang yang berjasa  menemukan dan  membuka  negara pulau  Singapura.

Meninggalkan  ruang pemutaran film, para pengunjung  tidak bisa tidak merasa heran  akan  patung-patung lilin  dengan bermacam-macam ukuran  dalam  busana  tradisional dari etnis-etnis di Singapura. Tidak ada patung dari para politisi, ilmuwan, pengarang, seniman dll...seperti halnya dengan museum-museum  patung lilin di Inggeris dan Perancis, hanya  ada patung-patung lilin penduduk biasa, anak kapal, nelayan dll...dalam aktivitas-aktivitas kehidupan sehari-hari dari rakyat negara pulau Singapura seperti pesta pernikahan, pesta, perjamuan  menjelang Tahun Baru, malam purnama, makanan yang sederhana dan hangat  dari satu keluarga orang Tionghoa, adekan memburu binatang, menarik perahu, menangkap ikan, adekan jual-beli, main catur, meramalkan nasib dll... Tidak hanya memandangi patung-patung lilin seperti sungguhan, para pengunjung bisa  berpartisipasi pada aktivitas-aktivitas  seperti  ikut serta pada permainan  dan menonton  drama  di panggung  kecil.

Mengunjungi  Museum Patung Lilin Singapura - ảnh 2
(Foto:giupich.org)

Ketika mengakhiri perjalanan menguak tabir Museum Patung Lilin Singapura, para pengunjung meskipunberasal dari negara-negara lain tapi mempunyai  kesan-kesan bersama  bahwa museum  patung lilin  ini merupakan gambar hidup-hidup tentang  sejarah negara pulau Singapura. Saudari Aishah, wisatawan Malaysia  mengatakan:
“Memang luar biasa, tepat  seperti semua  yang saya tunggu dalam kunjungan kali ini. Semuanya di Museum Patung Lilin  ini diatur secara  ilmiah, para pengunjung  sangat mudah mengerti. Gambar-gambar sangat khas dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Pekerjaan penyelenggaraan Museum ini sangat mengesankan dan pasti akan menyerap kedatangan para pengunjung”.

Sedangkan saudara Nhat Minh, wisatawan Hanoi Vietnam  sangat merasa puas  ketika  bisa menguak tabir  tentang satu proses  perkembangan Singapura, dari satu desa nelayan kecil  menjadi  sebuah negeri  berkembang secara kuat dan sejahtera  seperti sekarang. Dia memberitahukan: “Saya sangat terkesan akan keaktivitas rakyat di negara pulau ini. Setiap ruang pameran  merekonstruksikan satu cerita, membawa para pengunjung mempunyai kesan-kesan yang berbeda-beda. Hanya dengan  patung-patung lilin, bahan-bahan yang sederhana, tapi melalui itu, para pengunjung  bisa mengerti  jelas tentang kehidupan zaman  dulu dari etnis-etnis  di negara pulau  ini”.

Selama beberapa tahun  belakangan ini, Singapura tidak hanya mengalami kemajuan-kemajuan yang berarti dalam pengembangan ekonomi,melainkan juga membuat banyak kebijakan yang menyerap kedatangan wisatawan. Khususnya, Singapura tidak henti-hentinya memugar, melakukan investasi dan memperluas zona-zona situs peninggalan sejarah dan  pemandangan alam. Oleh karena itu,  wisatawan yang datang ke negara pulau ini semakin banyak dan mereka  tidak merasa bosan  meskipun berulang-kali  datang kembali ke sini./. 


Komentar

Yang lain