(VOVworld) - Satu Vietnam yang akrab dan maju kuat, satu Malaysia multi-etnis atau satu Indonesia dengan kebudayaan yang unik. Begitulah semua yang ditemukan sendiri oleh para pengunjung sendiri ketika datang ke pameran: “Ruang Budaya ASEAN” yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan, Olahara dan Pariwisata Vietnam dari 25 Agustus sampai 15 September di kota Hanoi. Ini merupakan salah satu diantara aktivitas-aktivitas sehubungan dengan peringatan 47 tahun Hari Jadinya Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan 17 tahun Vietnam masuk ASEAN.
P
Pameran: Ruang Budaya ASEAN berlangsug di kota Hanoi
dari 25 Agustus sampai 15 September
((Foto: vov.vn)
Perpustakaan Nasional Vietnam dipilih menjadi tempat yang memperkenalkan lebih dari 1000 bahan di pameran kali ini. Dari pintu masuk utama, yang timbul di depan para pengunjung ialah spanduk besar, di atas itu ada informasi-informasi terinci tentang 10 negara anggota ASEAN seperti luas wilayah, jumlah penduduk, kehidupan kultural atau ekonomi dari negara-negara ASEAN disertai gambar-gambar tentang peninggalan sejarah dan pemandangan alam yang indah serta pesta-pesta budaya yang khas di masing-masing negara ASEAN seperti di Thailand ada pagoda emas, pagoda Binh Minh (fajar), Festival menyirat Air, Songkhram; di Kamboja ada Candi Angkok Wat, Angkok Thom, di Vietnam ada pagoda Mot Cot (satu tiang); Batu Jantan dan Betina Teluk Ha Long, lagu rakyat Quan Ho Bac Ninh dll… semuanya membantu para pengunjung mendapatkan pemandangan umum tentang setiap negara ASEAN. Di sebelah kanan beranda ini, ialah lemari-lemari yang memperkenalkan buku-buku dan koran-koran tentng tema-tema yang mencuat mengenai kebudayaan, ekonomi dan kerjasama antar-negara ASEAN dalam bahasa-bahasa asing seperti World Food Thailand (Dunia Kuliner Thailand), Today’s Singapore (Singapura dewasa ini), sejarah Kamboja dll…Ibu Phan Thi Kim Dung, Direktor Perpustakaan Nasional Vietnam memberitahukan: “Semua bahan yang diperkenalkan di pameran kali ini sangat beranekaragam dan dikoleksi dari bahan-bahan yang sedang ada di Perpustakaan Nasional Vietnam, selain itu kami berseru kepada berbagai perpustakaan nasional dalam negara-negara ASEAN dan beberapa Kedutaan Besar ASEAN di kota Hanoi supaya menyumbangkan bahan-bahan dan meminjami benda-benda tentang peristiwa-peristiwa di tiap-tiap negara”.
Lemari yang memamerkan buku dan koran tentang kebudayaan,
ekonomi di negara-negara ASEAN
(Foto: vov.vn)
Selain bahan-bahan tentang kebudayaan khas masing-masing negara ASEAN, pameran ini juga memperkenalkan bahan-bahan tentang kebudayaan Laut Timur-satu bidang kebudayaan yang cukup baru yang sedikit banyak belum dikenal massa rakyat seperti buku yang menggeneralisasikan Laut Timur, Satu Asia Tenggara-Missi bersama - Masa depan bersama dll… Ini merupakan bahan-bahan yang mencerminkan proses perkembangan yang lama dan terus-menerus dalam membenarkan, memanfaatkan dan melakukan pertukaran perdagangan antar-negara Asia Tenggara. Ibu Phan Thi Kim Dung memberitahukan: “Pandangan kami ialah kebudayaan ASEAN tidak hanya merupakan kebudayaan umum, Kebudayaan bahari juga merupakan satu ciri khas. Kita biasanya hanya memperhatikan kebudayaan kuliner, kebudayaan panggung, Pusaka budaya masing-masing negara, dll..melainkan belum memperhatikan kebudayaan bahari. Ini adalah salah satu diantara faktor-faktor untuk mengaitkan negara-negara Asia Tenggara. Karena negara-negara Asia Tenggara pada pokoknya berfokus berlokasi di Laut Timur. Laut Timur memainkan peranan yang penting dengan keunggulan-keunggulan untuk mengembangkan pariwisata, merupakan jempatan penghubung dalam melalukan pertukaran perdagangan penting. Melalui itu, mengaitkan negara-negara Asia Tenggara dalam menggariskan kebijakan perkembangan di Laut Timur, mengembangkan potensi di Laut Timur. Ini merupakan ciri khas yang belum kita manfaatkan secara tuntas. Ini merupakan hal yang mau kami tekankan”.
Selama berlangsung tiga pekan, pameran ini telah menyerap cukup banyak pengunjung. Menurut Panitia Penyelenggara pameran ini, setiap hari ada kira-kira 2000 pengunjung yang meliputi warga kota Hanoi, rombongan-rombongan wisatawan. Setelah mengunjungi pameran ini, Vu Mai Anh, mahasiswa Akademi Kesenian Hanoi memberitahukan:“Saya selalu membaca buku di Perpustakaan dan hari ini saya tiba-tiba dapat menghadiri pameran ini. Saya melihat bahwa bahan-bahan yang diperkenalkan di sini beraneka-ragam. Khususnya ada buku-buku tentang kebudayaan negara-negara ASEAN yang sulit bisa ditemukan di luar".
Sedangkan Nguyen Nhat Linh, mahasiswi Institut Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora Hanoi memberitahukan: "Ketika datang ke sini, ada bukut-buku tentang sejarah Thailand dan pesta-pesta tradisional Thailand seperti Songkhram, Pitakhon. Melalui buku-buku ini membantu saya lebih mengerti tentang sejarah dan kebudayaan negara sahabat dan juga sangat bermanfaat karena ini merupakan bahasa Thailand yang sedang saya kuliah”.
Menyusul pameran: “Ruang budaya ASEAN”, Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam terus melakukan aktivitas-aktivitas lain untuk mengarah ke pembentukan komunitas ASEAN pada tahun 2015, khususnya pameran akan memperkenalkan benda-benda negara-negara ASEAN di Perkampungan Wisata dan Budaya Etnis-Etnis Vietnam di Dong Mo, Son Tay kota Hanoi pada bulan November mendatang./.