(VOVWORLD) - Di Laos ada satu dukuh pemukiman orang Vietnam dengan citra pohon beringin, di dermaga balai desa yang sudah berusia lebih dari seratus tahun ini. Itulah desa Xieng Vang, di Kabupaten Noong Bok, Provinsi perbatasan Kham Muon, dekat Thailand. Meskipun mengalami pasang surut sejarah, warga Vietnam yang tinggal di sana tetap menjaga kehidupan sehari-hari dan menjadi tradisi kebudayaan orang Vietnam.
Balai desa Vietnam di Laos |
Desa Xieng Vang terletak kira-kira 23 Km dari pusat-nya provinsi Kham Muon ke arah selatan di tepian sungai Mekong yang megah. Kalau dilihat dari jauh, desa Xieng Vang tampak menonjol dan paling mudah ditemukan terbanding dengan desa-desa lain karena di awal desa ini ada balai desa Vietnam yang dibangun pada tahun-tahun awal abad XIX, di dekat zona peringatan Presiden Ho Chi Minh. Melalui beberapa kali pemugaran, sekarang balai desa ini dibangun dengan beton, beratap genting dan ada tiga ruangan. Bapak Nguyen Van Lai, 80 tahun, memberitahukan bahwa meskipun desa ini sudah bersejarah 100 tahun, semua orang Vietnam di sini dilahirkan di Laos, tetapi kehidupan spiritualitas dan kepercayaan mereka seperti memuja nenek moyang, tahun baru tradisional, adat istiadat pergi ke balai desa pada tanggal limabelas dan tanggal 1 setiap bulan imlek tetap mereka jaga.
“Setiap tahun ada hari yang paling penting ialah tanggal limabelas bulan satu imlek dan tanggal limabelas bulan tujuh imlek. Di desa, ada tim pelaksana acara-acara ritual, mengenakan baju panjang tradisional Vietnam, mempersembahkan babi panggang, kue Gai, miras, produk-produk khas daerah kepada dewa desa guna memohon kedamaian, kesehatan dan kebahagiaan untuk warga desa”.
Rumah-rumah Vietnam di desa Xieng Vang cukup sederhana, tetapi tetap menjaga ciri-ciri dari rumah Vietnam dengan kebun dan sawah; pohon-pohon randu alas yang besarnya tiga pelukan orang yang berwarna merah pada bulan tiga imlek setiap tahun; pohon kelengkeng, pohon mangga dan rumpunan bambu di sepanjang tepian sungai Mekong. Orang Vietnam di sana selain melakukan usaha pertanian juga mempertahankan kerajinan tradisional yang dibawa nenek moyangnya dari Vietnam, seperti: kue Gai, Pho kering dari Provinsi Quang Binh, Vietnam Tengah. Ibu Tran Thi Luong, orang mengikuti kerajinan membuat Pho kering selam 40 tahun ini, mengatakan:
“Setiap hari keluarga saya beranggotakan tiga orang berhasil membuat 20 Kg Pho kering. Baik orang Vietnam maupun orang Laos sangat menyukainya, dijual di Kota Vientiane, banyak kota dan provinsi lain di Laos. Karena ada kerajinan tradisional, keluarga saya cukup sandang cukupa pangan sepanjang tahun”
Bapak Dang Van Hong tahun ini sudah hampir 90 tahun |
Bapak Dang Van Hong, tahun ini sudah hampir 90 tahun, dia berasal dari Provinsi Quang Binh. Dia mengikuti ayahnya berpindah ke desa Xieng Vang pada waktu masih berusia 2 tahun. Dia menjadi penghubung untuk tentara Viet Minh dan tentara Laos pada periode perang perlawanan menentang kolonialis Perancis. Menurut dia, orang Vietnam rajin, kreatif, dan tidak pernah menyerah dalam menghadapi kesulitan. Juga menurut kata-kata bapak Hong, desa Xieng Vang dibentuk pada tahun 1882. Para permulaannya, di seluruh desa ini hanya ada 10 kepala keluarga orang Vietnam yang datang dan membangun desa ini. Setelah bertahun-tahun, ada waktu jumlah orang Vietnam mencapai ribuan orang, dan sekarang ada kira-kira 60 kepala keluarga keturunan Vietnam yang tinggal bersama dengan orang Laos. Nama Xieng Vang juga punya makna yang sangat istimewa, kental dengan tradisi orang Vietnam, yaitu “makan buah ingatlah pada penanamnya”.
“Dulu para pendahulu datang ke sini dan berteman dengan orang Laos yang bernama Xieng. Setelah itu, orang itu meninggalkan desa ini. Orang Vietnam mengingat pada jasa bapak Xieng dan menamakan desa dengan nama Xieng. Tetapi nama Xieng itu nampaknya terlalu pendek, lalu ditambahkan dengan nama Vang. Vang artinya sepi, dan tenteram sentosa. Nama Xieng Vang itu bermaksud mengenangkan jasa orang Laos pertama di sini, sekaligus menggambarkan sifat desa yang sepi, tenteram sentosa”.
Ketika bicara tentang kehidupan warga di sana, Chanthakhit Manipacon, Kepala Desa Xieng Vang mengatakan:
“Komunitas orang Vietnam di desa Xieng Vang tinggal secara harmonis dengan orang Laos, khususnya punya semangat saling bantu dalam komunitas orang Vietnam. Komunitas orang Vietnam di sini memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap perkembangan ekonomi desa ini. Saya menilai tinggi semangat komunitas orang Vietnam, tidak hanya memberikan sumbangan spiritual saja, melainkan juga turut meningkatkan kehidupan warga di sini.”
Bagi orang-orang Vietnam yang tinggal di desa Xieng Vang hampir seumur hidupnya belum pernah berpeluang mengunjungi bumi asal usulnya. Tetapi ciri-ciri kebudayaan bangsa Vietnam tetap kental dalam kebudayaan dan jiwa orang Vietnam di sini.