(VOVWORLD) - Pada tanggal 12 Oktober lalu, di Kota Da Nang (Vietnam Tengah), dalam rangka APEC, Kedutaan Besar Indonesia berkoordinasi dengan Kamar Dagang dan Industri Vietnam mengadakan dengan sukses “Pekan Raya Perdagangan Indonesia 2017”. Ini untuk pertama kalinya pekan raya ini diadakan di Kota Da Nang dengan partisipasi dari 26 badan usaha Indonesia yang berprestise. Ini merupakan salah satu di antara upaya-upaya untuk mencapai nilai perdagangan antara dua negara sebesar 10 miliar USD pada akhir tahun 2018.
Acara pembukaan Pekan Raya Perdagangan Indonesia di Kota Da Nang (Foto: vovworld.vn) |
“Warga Kota Da Nang sedikit memperhatikan produk buatan Indonesia, kami lebih mengetahui produk buatan Malaysia. Pada hari ini, ketika mengunjungi pekan raya ini, kami baru mengetahui bahwa beberapa produk yang senantiasa kami beli seperti gula-gula Kopiko, Mint, kue Danisa dan lain-lain adalah produk buatan Indonesia”.
Seperti halnya dengan saudari Thu Le, banyak pengunjung di pekan raya ini tidak tahu bahwa produk-produk yang senantiasa mereka beli itu berasal dari Indonesia. Selama ini, banyak produk buatan Indonesia telah hadir secara luas dan digemari di pasar Vietnam. Dan justru aktivitas-aktivitas seperti pekan raya tersebut juga turut membantu para konsumen Vietnam mengenal produk-produk Indonesia yang berkualitas, lebih mengerti tentang asal-usul dan menghindari pembelian barang palsu dan barang tiruan. Dalam pidato pembukaan pekan raya ini, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi memberitahukan: “Vietnam sedang menjadi satu perekonomian baru muncul dengan laju pertumbuhan ekonomi tinggi, pasarnya sedang meluas dengan kebutuhan yang semakin meningkat di bidang barang dagangan dan jasa. Melalui pekan raya ini, kami ingin memperkenalkan keunggulan Indonesia di bidang real estate, sepeda motor, mobil dan lain-lain serta mengusahakan lagi kesempatan kerjasama investasi dan perkembangan kepada badan usaha Indonesia di Vietnam”.
Di antara 26 badan usaha Indonesia peserta pekan raya ini, ada banyak badan usaha yang telah dan sedang melakukan produksi dan bisnis secara sangat sukses di Vietnam seperti Perusahaan Patungan Perkembangan Zona Perkotaan Nam Thang Long (Citra Westlake City Development Co.Ltd) dari Grup Ciputra; Perusahaan Patungan Japfa Comfeed Vietnam Co.Ltd yang khusus memproduksi unggas bibit, pakan dan ekspor unggas bibit, berbagai perusahaan produksi kue, gula-gula, pertenunan dan pemasok jasa wisata perjalanan. Di antara badan-badan usaha ini juga ada 11 badan usaha yang datang dari Indonesia seperti perusahaan produksi barang kerajinan tangan tradisional Coreta Indonesia atau perusahaan produksi kue dan gula-gula Delima Candy Amazing. Abraham, Direktur Perusahaan Tanggung-Jawab Terbatas Bali yang sudah berulang kali ikut serta dalam pekan-pekan raya perdagangan di Vietnam, tapi untuk pertama kalinya datang ke Kota Da Nang memberitahukan:
"Kami bawa 30kg buah salak ke Vietnam tapi sudah jual habis pada hari pertama. Vietnam merupakan pasar potensial. Berharap agar melalui Expo ini kami akan mendapat kesempatan bekerjasama dengan Vietnam"
Deputi Menteri Luar Negeri Indonesia, A M Fachir mengunjungi gerai buah salak |
Dengan skala 32 gerai, warga Kota Da Nang dan kota-kota di sekitarnya bia membeli produk-produk “Made in Indonesia” dari cat peliputan, kemasan sampai onderdil sepeda motor, mobil, kue, gula-gula, minuman, tekstil-produk tekstil, khususnya kain batik tradisional Indonesia beserta banyak barang kerajinan tangan artistik serta paket-paket wisata yang aktraktif. Di samping itu, para pengunjung pekan raya ini juga berkesempatan menikmati kesenian tradisional dan kuliner yang beranekaragam dari Indonesia. Enggartiasto Lukita, Menteri Perdagangan Indonesia mengatakan: Bahasa Indonesia:
"Pada 7 bulan tahun 2017, nilai perdagangan Vietnam-Indonesia mencapai 3,67 miliar USD. Semoga angka ini akan terus meningkat dan dua negara akan cepat mencapai 10 miliar USD pada tahun 2018.
Pekan Raya Perdagangan Indonesia 2017 yang diadakan di sela-sela “Pekan Tingkat tinggi APEC 2017” tidak hanya turut menyosialisasikan citra Vietnam yang dinamis dan terbuka lebar kepada sahabat-sahabat internasional, tapi juga membuktikan bergeloranya hubungan perdagangan intra kawasan ASEAN pada umumnya dan antara Vietnam dengan Indonesia pada khususnya.