(VOVWORLD) - Instansi pariwisata adalah sektor ekonomi andalan Thailand yang memberikan kontribusi sekitar 11-12% pada Produk Domestik Bruto (PDB). Instansi pariwisata Thailand telah menunjukkan kemampuan pemulihan yang kuat dengan kedatangan lebih dari 11 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2022 dan lebih dari 10 juta wisman dalam 6 bulan pertama tahun 2023. Kunci apa yang dilakukan oleh Instansi Pariwisata Thailand untuk mempertahankan daya tariknya terhadap wisman?
Sukanya Sirikanjanakul, Direktur Kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan dan Pasifik Selatan dari Direktorat Jenderal Pariwisata Thailand (TAT) |
Pandemi Covid -19 telah memberikan dampak yang berat terhadap industri pariwisata dunia dan tidak terkecuali Thailand. Segera setelah pandemi Covid-19 berhasil dikendalikan, Thailand membuat rencana untuk selangkah demi selangkah menyerap kedatangan para wisman dan orang Thailand yang ingin mudik dengan langkah-langkah karantina yang menjamin keamanan baik bagi imigran maupun penduduk di tempat tujuan yaitu Phuket. Menilai keberhasilan program ini, Ibu Sukanya Sirikanjanakul, Direktur Kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan dan Pasifik Selatan dari Direktorat Jenderal Pariwisata Thailand (TAT) mengatakan:
“Di Thailand, pariwisata dianggap sebagai cabang ekonomi andalan, jadi kami sangat menaruh perhatian khusus pada pembukaan pintu untuk para wisman. Proyek ini bertujuan memanfaatkan kemampuan adaptasi Thailand dalam menyambut wisatawan pasca pandemi dan beruntung mendapat banyak tanggapan positif. Pada tahun 2022, Thailand akan memperluas model "Phuket Sandbox" ini di banyak daerah lain di seluruh negeri. Hasilnya, wisman ke Thailand terus meningkat.”
Pada tahun 2023, Thailand menargetkan untuk menyambut kedatangan setidaknya 25 juta wisatawan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Thailand menetapkan orientasi untuk mengembangkan pariwisata menurut “Tahun Pariwisata Thailand 2023: Bab-bab baru yang luar biasa” dan menarik wisatawan melalui pengenalan produk dan layanan pariwisata dengan alat Soft Power 5Fs, antara lain: Food – masakan, Festival – festival, Film – film, Fight- Seni bela diri, dan Fashion- fesyen, serta menciptakan standar yang berkelanjutan. Bapak Tanes Petsuwan, Wakil Direktur Jenderal Pariwisata Thailand urusan Pemasaran Internasional - Asia dan Pasifik Selatan mengatakan:
“Tahun Pariwisata Thailand 2023 dengan konsep: Bab-bab baru yang luar biasa” diluncurkan untuk mengesankan wisatawan dengan pengalaman perjalanan yang bermakna dan berkesan, seperti model wisata bertanggung jawab di tempat wisata alam, menjadi bagian dari kehidupan tipe Thailand, atau pengalaman nyata yang baru. Kami berharap supaya wisatawan mendapatkan pengalaman yang lebih menarik ketika datang ke Thailand.”
Pasar Terapung Damnoen Saduak (Foto: Dantri) |
Menurut statistik dari Direktorat Jenderal Pariwisata Thailand, pada tahun 2019, sebelum pandemi, ada 60% dari total wisman yang pernah datang dan kembali ke Thailand, 40% sisanya adalah pengunjung pertama kali. Pasca pandemi, perilaku wisatawan banyak berubah, mereka lebih memilih destinasi yang aman dan merasa lebih tenang saat kembali ke Thailand. Oleh karena itu, jumlahnya telah berubah dengan 70% wisatawan yang datang ke Thailand kuntuk kedua kalinya dan 30% pengunjung untuk pertama kali.
Di samping potensi budaya, kuliner, dan tujuan wisata terkenal, Thailand juga memiliki keunggulan kompetitif dalam menarik wisman dibandingkan dengan negara lain di kawasan. Yaitu beroperasinya 29 kantor perwakilan dari Direktorat Jenderal Pariwisata Thailand di seluruh dunia dengan misi menyebarkan budaya Thailand. Membantu citra Thailand menjadi akrab sebagai destinasi wisata yang baik dan aman dalam memori wisatawan. Dengan semua kebijakan yang disesuaikan secara fleksibel, Thailand yakin dapat mencapai target menyambut kedatangan 25-30 juta wisatawan pada tahun 2023./.