(VOVWORLD) - Terletak di Vietnam Barat Laut, jauhnya sekitar 350 km dari Ibukota Hanoi, Sa Pa - "Kota dalam kabut" di Provinsi Lao Cai menyerap kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara dengan banyak tempat wisata yang terkenal seperti puncak Fansipan - atap Provinsi Lao Cai, gereja batu, air terjun cinta dan sebagainya. Belakangan ini, Kota Sa Pa mulai mengalihkan layanan pariwisatanya untuk lebih menyerap kedatangan wisatawan, diantaranya wisatawan muslim.
Sapa Charm menyambut wisatawan Muslim |
Seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Sa Pa, khususnya wisatawan Muslim, pada tahun 2023, Provinsi Lao Cai telah menandatangani Perjanjian kerja sama pariwisata dengan negara-negara Timur Tengah dan bersiap menyambut wisatawan Muslim ke Sa Pa. Segera setelah itu, pada bulan September 2023, Perusahaan Halal Nasional Vietnam melakukan penilaian terhadap potensi pengembangan pariwisata Muslim di sini.
Menurut Bapak Tran Van Tan Cuong, Direktur Perusahaan Halal Nasional Vietnam, setelah mensurvei kondisi lokasi akomodasi, Sapa Charm - hotel bintang 4 di nomor 36 Jalan Muong Hoa, Kota Sa Pa adalah salah satu diantara hotel yang memunuhi semua persyaratan yang sesuai untuk tranfer ke arah ramah Muslim. Para ahli dari Perusahaan Halal Nasional Vietnam berfokus pada pelatihan manajer, staf rumah tangga, resepsionis, dan bahkan staf pemeliharaan Sapa Charm tentang proses melayani tamu Muslim dan keterampilan perilaku, pengetahuan dasar tentang makanan halal. Selain itu, tenaga ahli perusahaan juga memberikan saran untuk membuka Mushola komunitas, atur ruang makan, dan dapur halal. Pada awal Desember 2023, Sapa Charm resmi mendapatkan sertifikasi Halal untuk layanan akomodasi dan dapur. Ibu Do Thi Thanh Tam - Manajer Sapa Charm Hotel mengatakan:
“Sapa Charm sudah lama memanfaatkan jasa pariwisata, namun kami baru mendapatkan sertifikasi Halal untuk layanan akomodasi dan dapur Halal. Kami ingin mengglobalkan sumber tamu, khususnya tamu Muslim. Untuk mendapatkan sertifikasi Halal, pihak hotel harus membangun lagi dapur yang lain. Sumber makanan didatangkan dari agen bersertifikat Halal. Akomodasi ini memiliki layanan ramah muslim seperti Mushola komunitas dengan tanda panah yang menunjukkan arah sholat, karpet, dan mukena untuk beribadah.”
Saat ini, Sapa Charm sedang menggelar 25 kamar ramah Muslim. Mushola komunitas di lantai 6 selalu buka 24/24 untuk semua pengunjung Muslim yang berwisata atau bekerja di Sapa. Ruang makan Halal di lantai 2 dapat menampung hingga 350 tamu. Dapur Halal diperiksa dan disertifikasi, serta memiliki koki dan staf layanan yang terlatih dalam persiapan makanan dan budaya Islam.
Selain produk-produk yang sedang dimanfaatkan Sapa Charm, Perusahaan Halal Nasional Vietnam juga mengundang lebih banyak pakar koki Halal untuk merasakan, mengevaluasi, dan memberi saran kepada hotel mengenai persediaan makanan Halal, cara memadukan bahan makanan khas Sa Pa dan Vietnam Barat Laut dengan hidangan tradisional negara-negara Muslim.
Mengubah cara mendekati wisatawan kelas atas, termasuk wisatawan Muslim, merupakan cara kerja baru dari instansi pariwisata Sa Pa pada khususnya dan pariwisata Vietnam pada umumnya. Hal ini juga menciptakan syarat yang kondusif bagi perusahaan perjalanan ketika mengatur tur untuk tamu Muslim. Chu Huy Hung, pemandu wisata, berbagi:
“Dulu, setiap kali membawa tamu Muslim dari Malaysia, Indonesia, atau Timur Tengah ke Sa Pa, kami banyak menemui kesulitan dalam memesan makanan dan mencari kamar hotel untuk mereka karena jika kami tidak memenuhi persyaratan, mereka tidak akan merasa senang selama perjalanan dan tidak akan memiliki banyak kesan tentang pariwisata Vietnam. Pelayanan ramah Muslim yang tersedia di Sa Pa semakin memudahkan kami dalam membawa tamu ke sini. Saat bersenang-senang, pengunjung akan terkesan dengan wisata Sapa pada khususnya dan Vietnam pada umumnya, mereka mungkin akan kembali lagi atau merekomendasikan temannya untuk berwisata ke sini. Ini adalah cara yang efektif untuk mempromosikan pariwisata Vietnam.”
Wisatawan Muslim tetap bisa menjaga prinsip keagamaannya |
Bagi wisatawan Muslim, merasa tenang dengan layanan bagi umat Islam, khususnya makanan halal, menjadi salah satu perhatian utama saat berwisata. Datang ke Sa Pa, benamkan diri di lembah Muong Hoa yang penuh warna, rasakan budaya asli suku Dao Merah atau Hmong di desa Ta Van dan Cat Cat, taklukkan puncak Fanxipan... merupakan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung. Dan akan lebih nyaman bila wisatawan Muslim tetap bisa menjaga prinsip keagamaan. Pak Poeji - seorang turis Indonesia berkata:
“Sebagai seorang muslim, saya sangat ketat dalam memilih tempat menginap saat bepergian ke luar negeri. Diketahui bahwa Sapa Charm memiliki sertifikasi Halal, jadi saya memesan kamar di sini. Setelah tiga hari dua malam menginap di sini, saya sangat puas dengan kualitas layanan dan penerimaan staf yang penuh perhatian dan profesional. Ini menjadi nilai plus bagi pariwisata Sa Pa. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, Sa Pa akan memiliki lebih banyak tempat ramah Muslim.”
Menurut laporan tentang indeks pariwisata Muslim global (GMTI) tahun 2023, jumlah wisatawan Muslim mencapai hampir 140 juta, akan meningkat menjadi 160 juta pada tahun 2024 dan bisa mencapai 230 juta pada tahun 2028. Banyak pusat pariwisata di dunia, khususnya Asia Tenggara, diantaranya Vietnam, bersiap secara matang untuk menyambut masuknya jumlah wisatwan yang potensial ini. Dengan adanya layanan ramah Muslim, Sa Pa akan menjadi pilihan ideal yang tidak bisa dilewatkan wisatawan. Hal ini juga merupakan peluang bagi Sa Pa untuk memperluas pasar wisatawan yang menginap, meningkatkan layanan dan turut mengembangkan industri Halal di Vietnam./.