(VOVWORLD) - Terletak di jantungnya Vientiane, Ibukota Laos, SMA Persahabatan Laos-Vietnam merupakan lambang yang luhur bagi hubungan persahabatan dua negara. Selain tugas pendidikan dan pelatihan, ini juga merupakan tempat pertemuan budaya, tempat menjaga dan mengembangkan bahasa Vietnam, memasang sayap impian generasi-generasi pelajar di negeri jutaan gajah ini.
Pak guru Donkeomysay, Kepala SMA Persahabatan Laos-Vietnam (Foto: Vietnamjourney) |
SMA Persahabatan Laos-Vietnam dibangun pada 19/5/2008. Sejak peresmian, para pelajar dari kelas 6 hingga kelas 12 SMA ini belajar bahasa Vietnam dua jam belajar setiap minggu. Selama 10 tahun ini, bahasa Vietnam telah mnejadi sebagian yang tak bisa kurang dalam program pendidikan serta aktivitas-aktivitas sekolah ini. Vilayvone, pelajar kelas 7/4, SMA Persahabatan Laos-Vietnam mengetahui bahasa Vietnam sejak agak dini. Ibunya adalah keturunan Vietnam, ayahnya orang Laos. Sejak waktu kecil, ibunya sudah mengajarkan bahasa Vietnam dan memberikan kisah-kisah tentang Tanah Air Vietnam yang indah, sehingga ia lebih mencintai kampung halaman asal-usulnya. Vilayvone mengatakan:
“Keluarga saya punya 4 orang. Saya lahir dan dibesarkan di Laos. Di rumah, ibu saya mengajari bahasa Vietnam agar saya jangan melupakan negeri asal-usul. Bahasa Vietnam punya makna yang sangat penting, dan saya sangat senang belajar bahasa Vietnam. Di masa depan, saya ingin pulang ke Vietnam untuk terus belajar, karena ini adalah kampung halaman saya, dan saya ingin menjadi dokter”.
Vilayvone, pelajar kelas 7/4, SMA Persahabatan Laos-Vietnam (Foto: Vietnamjourney) |
Guna membantu pembelajaran bahasa Vietnam mencapai hasil baik, para guru di SMA Persahabatan Laos-Vietnam juga mengalami banyak kesulitan, di antaranya yang paling besar ialah perbedaan bahasa. Tetapi dengan kegandrungan dalam mengajar, para guru di sini telah mengalahkan semua kesulitan ini. Nguyen Thi Mai Hue, guru bahasa Vietnam di sekolah tersebut mengatakan:
“Pelajar di sini sangat tertarik dengan pembelajaran bahasa Vietnam. Saya sangat senang ketika menjadi orang Vietnam yang bisa mengajar bahasa Vietnam kepada pelajar Laos, membantu mereka lebih mengetahui tanah air, manusia dan adat istiadat Vietnam. Ada kesulitan ialah perbedaan bahasa. Saya berharap supaya para pelajar membaca secara baik, berkomunikasi secara baik dengan orang Vietnam. Ini menjadi fondasi bagi mereka untuk menempuh kuliah di Vietnam di masa depan”.
Nguyen Thi Mai Hue, guru bahasa Vietnam di SMA Persahabatan Laos-Vietnam (Foto: Vietnamjourney) |
Dari sekolahan ini, ada banyak pelajar yang setelah lulus sudah mendapat beasiswa dan datang ke Vietnam untuk terus kuliah, meneliti, memberikan dedikasi dalam usaha membangun dan mengembangkan Tanah Air. Juga ada banyak pelajar ketika mengetahui bahasa Vietnam sudah punya kegandrungan dan aspirasi, lalu bertekad mencaritahu dan meneliti secara lebih mendalam kebudayaan, tanah air, dan manusia Vietnam. Hal itu telah turut memupuk hubungan persahabatan tradisional antara rakyat dua negeri Vietnam-Laos. Pak guru Donkeomysay, Kepala SMA Persahabatan Laos-Vietnam mengatakan:
“Tentang kerjasama pendidikan, Kementerian Pendidikan dua negara juga menyediakan 10 beasiswa setiap tahun untuk para pelajar. SMA Persahabatan Laos-Vietnam sendiri juga memilih para pelajar yang belajar secara baik, punya moral baik untuk berkuliah di Vietnam. Dulu, hanya ada 21 kamar belajar, tetapi hingga sekarang untuk memenuhi kebutuhan belajar bahasa Vietnam yang semakin tinggi, kami juga memanfaatkan beberapa kamar untuk menjadi kamar belajar. Pemerintah Vietnam juga telah membantu membangun 1 gedung berlantai tiga yang terdiri dari 12 kamar belajar. Hingga sekarang, ada total 31 kamar belajar bahasa Vietnam”.
Bahasa Vietnam sudah, sedang, dan akan semakin dipelajari banyak pelajar Laos. Bukan hanya kegandrungan dan aspirasi, bahasa Vietnam juga menjadi kunci yang membantu pelajar Laos sukses dalam kehidupan. Lebih-lebih lagi, pengajaran bahasa Vietnam di Laos juga menjaga dan mengembangkan nilai-nilai utama dalam persahabatan Vietnam-Laos yang dibangun dan dipupuk generasi pendahulu, dan terus dikembangkan generasi dewasa ini.