(VOVWORLD) - Kalau tiga tahun yang lalu, warga Ibukota Hanoi masih agak aneh dengan nama “Umah Indo”, tapi sekarang ini ada sangat banyak orang yang mengetahui tempat ini, bahkan menganggap ini sebagai satu alamat terbiasa setiap kali ingin mencaritahu tentang kebudayaan Indonesia atau hanya untuk menikmati hidangan kopi, mie goreng dari negeri puluhan ribu pulau ini.
Acara peresmian Umah Indo (Foto: Nguyen Ha) |
“Umah Indo” terletak di Jalan Tran Hung Dao, nomor 40B, Distrik Hoan Kiem, di Kedutaan Besar Indonesia di Kota Hanoi. Dengan area seluas sekitar 80 m2, seluruh ruang “Umah Indo” dibagi menjadi dua kawasan. Pada hari biasa, kedua kawasan di dalam dan luar “Umah Indo” digunakan untuk menyajikan makanan dan minuman. Selain itu, di kawasan dalam adalah ruangan pemaparan, memperkenalkan foto-foto dan dokumen tentang Tanah Air Indonesia. Ini juga merupakan tempat dimana berlangsung kursus-kursus belajar bahasa Indonesia dan kebudayaan Indonesia, event-event temu pergaulan budaya yang lain. Ibu Yully, pejabat media Kedutaan Besar Indonesia mengatakan:
“Umah Indo diresmikan pada Oktober 2017. Tujuannya ialah membantu warga Kota Hanoi semakin mengenal Indonesia, dari segi-segi kebudayaan, kesenian, kuliner, pariwisata, hingga ekonomi dan perdagangan, melalui aktivitas-aktivitas sosialisasi yang diadakan Kedutaan Besar Indonesia di Kota Hanoi. Saya sendiri merasakan aktivitas-aktivitas ini mendapat sambutan warga Vietnam. Mereka sangat senang ketika mengetahui lebih banyak tentang Indonesia”.
Setiap bulan, Kedutaan Besar Indonesia mengadakan sedikitnya 1 sampai 2 aktivitas sosialisasi kebudayaan. Yakni acara-acara perkenalan tentang kuliner Indonesia, kursus mencanting Batik, belajar tarian tradisional Indonesia..., atau event-event memperkenalkan ekonomi, perdagangan, pariwisata dan sebagainya. Yang ikut serta dalam event-event ini adalah para pelajar, mahasiswa, warga Ibukota yang mencintai dan punya kebutuhan mencaritahu tentang kebudayaan negeri puluhan ribu pulau ini. Bui Dieu Linh, di Distrik Hoang Mai, Kota Hanoi, mengatakan:
“Kedutaan Besar Indonesia mengadakan banyak event yang bermanfaat terbanding dengan Kedutaan Besar negara-negara lainnya. Saya belajar banyak hal tentang kebudayaan serta bahasa Indonesia. Para staf di sana sangat akrab, gurunya juga begitu. Saya sangat senang dan ingin berterima kasih kepada Kedutaan Besar Indonesia yang telah mengadakan banyak aktivitas yang bermakna di Umah Indo”.
Satu kursus mencanting Batik (Foto: Nguyen Ha) |
Bagi siapa yang mencintai bahasa Indonesia, “Umah Indo” adalah alamat yang tidak bisa lewati. Datang ke sana, para siswa tidak hanya belajar secara gratis, tetapi juga berpeluang belajar dengan guru Indonesia. Setahun setelah “Umah Indo” dibentuk, kursus-kursus mengajar bahasa Indonesia digelarkan dengan partisipasi dari para guru Indonesia. Hingga sekarang, sudah ada 4 kursus mengajar bahasa Indonesia yang sudah diadakan di “Umah Indo”, sehingga menyerap partisipasi dari ratusan siswa. Khususnya, ada pelajar yang meraih kunjungan gratis ke Indonesia karena telah mencapai prestasi baik dalam proses pembelajaran.
Dengan target membawa kebudayaan dan kuliner Indonesia lebih dekat dengan warga Ibukota dan berbaur dalam arus kebudayaan setempat, Kedutaan Besar Indonesia juga kreatif melakukan kombinasi pola warung kopi dan pusat sosialisasi kebudayaan Indonesia. Di “Umah Indo”, setiap tahun menyambut kedatangan puluhan, bahkan ratusan pelanggan, di antaranya pada pokoknya adalah staf di sekitarnya.
Voxpop
“Saya diajak seorang teman ke sini. Perusahaan saya sangat dekat dengan Umah Indo, sehingga saya sering datang ke warung ini. Ruangan cukup nyaman, stafnya akrab. Kopi rasanya Ok. Lebih-lebih lagi, ketika datang ke sini, saya juga melihat ada beberapa akivitas yang sangat menarik seperti kelas belajar memasak atau belajar menari”.
“Saya sangat menyukai mie goreng Indonesia. Harganya cukup murah terbanding dengan warung-warung yang lain. Satu piring mie goreng dengan dua butir telor hanya 20.000. Akan tetapi, menunya belum beraneka-ragam. Di waktu mendatang, saya berharap akan lebih banyak makanan Indonesia yang disajikan di sini”.
“Menurut saya ini merupakan satu pola yang sangat bagus dan bermanfaat karena ini adalah warung kopi sekaligus pusat budaya bagi para pemuda untuk bertemu dan mencaritahu tentang kebudayaan. Menurut saya, pola ini sangat sukses, dan saya sendiri menginginkan agar Kedutaan Besar Indonesia terus mengembangkan pola ini”.
Para pelanggan mencicipi masakan Indonesia (Foto: Kedubes Indonesia di Hanoi) |
Ibu Yully, pejabat media Kedutaan Besar Indonesia mengatakan: “Kami selalu berupaya keras untuk mengembangkan peranan dalam menyosialisasikan kebudayaan Indonesia di Vietnam, membawa kebudayaan dan orang Indonesia lebih dekat dengan warga Ibukota. “Umah Indo” selalu menyambut semua orang yang datang ke “satu Indonesia miniatur” di tengah Ibukota Hanoi”.