(VOVWORLD) - Karena akibat wabah Covid-19, maka semua kegiatan kebudayaan, kesenian dan pameran di Vietnam selama ini juga tertunda untuk sementara. Tapi hal itu juga mendorong kalangan pakar secepat mungkin berubah dan memasukkan kegiatan-kegiatan kebudayaan dan kesenian ke jaringan siber, menciptakan arena-arena main tanpa perbatasan, mendorong kegiatan-kegiatan kebudayaan dan kesenian untuk beraktivitas kembali.
Semua buku yang diperkenalkan di Festival buku online (Foto: VOV) |
Di bidang penerbitan, untuk pertama kalinya pada Hari Buku Vietnam (21/4), Festival buku diadakan secara online. Festival buku online berskala banyak gerai yang memperkenalkan buku-buku dari berbagai balai penerbitan, perusahaan distribusi dan penjualan buku, memperkenalkan buku baru, mengadakan temu pergaulan dan simposium dengan para pengarang buku dan pembaca. Festival buku online dengan tema: “Tinggal di rumah untuk membaca tidak takut pembatasan sosial” yang diselenggarakan oleh Balai Penerbitan Kim Dong merupakan satu contoh. Sedangkan Balai Penerbitan “Perempuan” adalah unit papan atas dalam mencanangkan bentuk Festival buku online dengan judul “Membaca buku supaya sehat” sehubungan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional 8/3 serta kegiatan diskon harga bagi banyak buku dan sayembara review di fanpage-nya. Ibu Khuc Thi Hoa Phuong, Kepala Redaksi Balai Penerbitan Perempuan mengatakan:
“Badan Komunikasi-nya mempunyai ide mengadakan satu festival buku online dengan tema: “Membaca buku supaya sehat”. Festival itu telah menyerap perhatian banyak pembaca yang adalah para pemuda dan para pencinta buku. Dalam festival buku ini, kami telah memperkenalkan banyak karya yang baik untuk keluarga dan kaum pemuda”.
Pada periode pembatasan sosial karena wabah, banyak kegiatan pameran telah tertunda, para aktivis kesenian yang dinamis telah mengadakan kegiatan-kegiatan online. Selama sebulan ini, para pengunjung Museum Seni Rupa Vietnam secara permanen menikmati karya-karya artistik bermakna yang dimuat di website dan Facebook Museum Seni Rupa ini.
Selesai pada bulan 2/2020, Proyek Kesenian Publik Phuc Tan belum berkesempatan diperkenalkan kepada para pengunjung secara luas. Oleh karena itu, Direktur-nya Nguyen The Son dan kelompok seniman-seniwati telah mengadakan satu ceramah dan perbahasan secara online di fondasi Zoom. Acara-acara “artk talk” yang diselenggarakan telah menyerap sejumlah besar pencinta kesenian. Nguyen The Son mengatakan:
“Ketika mengadakan ceramah secara online seperti ini tidak ada rintangan tentang geografi dan dihadiri banyak orang. Selain orang-orang di Vietnam seperti Kota Ha Noi, Kota Ho Chi Minh, Kota Hue, Vietnam, banyak pencinta kessseeenian di luar negeri seperti Belanda dan Jepang, semuanya bisa berpartisipasi. Menurut hemat saya, itu merupakan keunggulan-keunggulan yang tidak ada dalam ceramah-ceramah biasa. Oleh karena itu, semua orang bisa berbagi informasi di atas layar sepanjang waktu ceramah tentang foto dan film supaya penonton bisa ikut menonton secara online”.
"Music Home" musim kedua (Foto: Tu Anh/VOV) |
Di bidang pertunjukan, proyek “24h Music Marathon” – program pertunjukan global secara online dengan tema: “Tinggallah di rumah, kami akan main musik untuk Anda Sekalian” yang dicanangkan oleh kelompok seniman-seniwati Trang Trinh, Phan Do Phuc dan Vu Phuong telah mendapat banyak tanggapan dari seniman-seniwati yang terkemuka dari dalam dan luar negeri. Bergema dari musim pertama pada akhir tahun 2018, “Music Home” dari Televisi FPT musim kedua pada awal tahun 2020 merupakan program yang berjalan di depan dalam “mencairkan beku” pasar musik di musim wabah. Muncul-nya seniman-seniwati seperti My Linh, Hoang Thuy Linh, Vu Cat Tuong, AMEE dan sebagainya telah memuaskan sebagian kebutuhan para pendengar untuk menikmati musik dengan kualitas tinggi. “Music Home” yang menerapkan teknologi televisi interaksi dengan sifat multi-cam telah membantu para penoton menguasai layar dengan cara pemilihan sudut kamera dan mengalami ruang yang sebenarnya seperti sedang langsung mengikuti pertunjukan. Bapak Dinh Tien Dung, Direktur Kreasi dari Televisi FPT mengatakan:
“Karena Televisi FPT kami memiliki keunggulan yakni iPay TV maka kami bisa berinteraksi langsung dengan para penonton di rumah-nya. Mereka bisa menggunakan remote untuk melakukan interaksi dengan kami”.
Saat ada wabah, Teater Nyanyi dan Tari Vietnam, Teater Wayang Golek Thang Long dan banyak unit kesenian serta para seniman-seniwati juga membentuk kanal Youtube, menggugah pertunjukan-pertunjukan khusus kepada para penonton untuk menikmatinya. Di bidang perfilman, Pusat Kebudayaan Perancis telah berkoordinasi dengan Perusahaan BHD memperkenalkan 12 film Perancis secara gratis dengan tema: “Menikmati perfilman Perancis di rumah”.
Pada masa depan, meskipun tidak berada dalam situasi wabah, tapi kecenderungan melaksanakan event-event kesenian online seperti ini masih tetap berkembang kuat. Semua kegiatan dan event kebudayaan dan kesenian online akan merupakan “instrumen” yang berhasil-guna dalam mempertahankan hubungan dengan para penonton, bersamaan itu memperluas penonton – obyek pelanggan bagi berbagai event dan program kesenian dan kebudayaan secara langsung.