(VOVWORLD) - Selama liburan musim panas, bersama dengan kegiatan bermain, anak-anak dari etnis-etnis minoritas di Provinsi Dak Lak dapat ikut serta dalam banyak kegiatan lainnya, seperti: menabuh bonang, menari tarian tradisional “xoang”, mencipta sajak. Semua kegiatan yang menarik ini membantu mereka mendapatkan liburan musim panas yang sangat menarik dan berguna sebelum memasuki tahun ajar baru.
Bagi anak yang bernama H Da Rin Enuol, di Dukuh Ale B, Kelurahan Ea Tam, Kota Buon Ma Thuot, hari-hari liburan musim panas menjadi lebih menarik ketika dia berpeluang mendekati kebudayaan etnis Ede melalui kelas mengajari bagaimana menari “Xoang” (tarian Xoang) yang diselenggarakan Pusat Media, Budaya dan Olahraga Kota Buon Ma Thuot. Di kelas ini, dia dan teman-temannya mencaritahu tentang tradisi festival warga enis Ede, ritual-ritual dan aktivitas-aktivitas yang menggunakan tarian-tarian “Xoang”.
“Saya telah belajar banyak hal tentang kebudayaan etnis saya. Saya mengetahui lebih banyak gerak tarian. Dari situ, di dalam festival-festival atau di suatu acara yang diselenggarakan di dukuh, kami dengan percaya diri melakukan pertunjukkan di depan masyarakat”.
Anak-anak mencaritahu tentang budaya etnis minoritas Ede. (Foto: VOV) |
Satu kegiatan lainnya yang juga menyerap partisipasi banyak anak etnis minoritas di Provinsi Dak Lak pada setiap musim panas ialah “Perkemahan memupuk penciptaan sastra dan seni” yang diselenggarakan Asosiasi Kesastraan dan Kesenian Provinsi Dak Lak. Pada tahun ini, aktivitas ini menyerap partisipasi sekitar 40 pelajar. Mereka adalah para pelajar yang dipilih dari kontes-kontes pelajar yang baik, kontes menulis surat internasional (UPU), para pelajar yang berbakat dari 24 sekolah di provinsi. Saudari Be Thi Thu Uyen, di Kecamatan Ea Dhing, Kabupaten Cu Mgar mengatakan bahwa partisipasi pada Perkemahan tersebut telah membantu dia mendapat banyak pengalaman baru:
“Kami ikut serta dalam banyak aktivitas, misalnya mencaritahu tentang Museum Ama H’Mai, mengunjungi daerah perbatasan Vietnam-Kamboja, Pos penjaga perbatasan Bo Heng dan banyak aktivitas lainnya. Di antaranya, saya sangat terkesan dengan kunjungan di pos penjaga perbatasan Bo Heng dan menyentuh tonggak perbatasan Vietnam-Kamboja yang mendatangkan perasaan yang sangat terharu dan sakral”.
Meskipun waktu mengalami pengalaman tidak begitu panjang, tetapi anak-anak peserta telah menunjukkan perhatian dan tertariknya terhadap setiap aktivitas. Melalui setiap tahun, program tersebut selalu diperbarui agar supaya para peserta perkemahan merasa selalu menarik dan baru, bahkan bagi anak-anak yang sudah pernah berpartisipasi pada kegiatan ini sebelumnya. Ibu Nie Thanh Mai, Ketua Asosiasi Kesastraan dan Kesenian Provinsi Dak Lak, menilai:
“Kami melihat bahwa anak-anak merasa sangat tertarik dengan penjelasan dari para presenter tentang tradisi budaya etnis-etnis dan sejarah. Semua peserta sangat berfokus dan mencatatnya, mulai dari hal-hal yang paling detail dalam perjalanan ini dan setiap pertemuan”.
Kegiatan - kegiatan membantu anak-anak menikmati musim panas yang menyenangkan dan bermanfaat. (Foto: VOV) |
Bapak Mai Van Chuyen, di Kecamatan Ea Mdroh, Kabupaten Cu Mgar, yang anaknya ikut serta dalam program tersebut, beranggapan bahwa aktivitas-aktivitas tersebut telah memberikan efisiensi positif. Dia mengatakan:
“Selama anak saya berpartisipasi pada program dan ketika dia pulang kembali, saya melihat perubahan positif dalam cara berkomunikasi dan kegiatan-kegiatan sehari-hari. Dia lebih memahami kebudayaan etnis. Itulah satu pengalaman yang sangat bermanfaat bagi dia dalam liburan musim panas”.
Musim panas tahun 2024 telah hampir berakhir, tetapi bagi anak-anak etnis minoritas di Provinsi Dak Lak, semua pengalaman budaya telah membuka kesempatan untuk mencaritahu lebih banyak tentang ciri-ciri khas dan menarik dari etnis-etnis. Melalui itu, memupuk rasa cinta akan kebudayaan, memelihara jiwa anak-anak agar liburan musim panas menjadi lebih menarik dan bermanfaat.