(VOVWORLD) -
Melaksanakan proyek transformasi digital yang kuat dari pemerintah, pada tahun ini, Kota Ho Chi Minh bertujuan untuk mengawali dua kegiatan utama dalam transformasi digital bidang kesehatan kota, yaitu membuat catatan kesehatan elektronik bagi masyarakat dan membangun gudang data bersama untuk bidang kesehatan. Banyak model dan titik terang tentang transformasi digital di bidang ini telah membawa manfaat bagi masyarakat.
Warga memeriksa biaya rumah sakit melalui layar pintar (Foto: Kim dung) |
Nguyen Thi Bich Thu, Distrik Go Vap, Kota Ho Chi Minh, tiba diperiksa di Rumah Sakit Rakyat Gia Dinh, dipandu oleh staf medis untuk melakukan proses sidik jari, mendaftar melalui kios, memeriksa informasi pribadi dan kartu asuransi kesehatan. Ibu Thu kemudian memilih departemen pemeriksaan spesialisasi, klinik, dan menerima nomor pesanan. Semua pekerjaannya sederhana dan cepat, sehingga sangat memuaskannya. Saudari Nguyen Thi Bich Kam, berbagi:
“Sekarang saya melihat bahwa penerimaan sidik jari oleh rumah sakit sangat cepat dan kondusif. Saya tidak perlu menunggu lama di kios penerimaan. Seiring dengan itu, saya bisa melakukannya sendiri karena sudah tersedia petunjuk. Saya merasa sangat puas, karena hanya dalam waktu satu menit saja saya dapat membayar biaya pemeriksaan kesehatan secara langsung, tidak perlu menunggu lama karena jumlah pasien yang datang ke rumah sakit ini cukup banyak.”
Penerapan teknologi biometrik di kios pintar merupakan sebuah perbaikan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Rakyat Gia Dinh dalam proses menerima pasien yang diperiksa dengan kartu asuransi kesehatan. Pada pemeriksaan-pemeriksaan selanjutnya, pasien hanya perlu memindai sidik jari saja, semua informasi tentang asuransi kesehatan, kartu tanda penduduk, dan sebagainya akan ditampilkan di layar.
Dokter Nguyen Thi My Linh, Kepala Departemen Pemeriksaan Medis, Rumah Sakit Rakyat Gia Dinh mengatakan, sejauh ini sudah ada sekitar 20.000 orang yang mendaftar untuk berobat dengan kartu asuransi kesehatan dengan sidik jari. Dengan proses ini, pasien membutuhkan waktu 1 hingga 1,5 menit untuk mendapatkan nomor pesanan dan memasuki klinik. Sedangkan dengan pendaftaran biasa pasien harus melalui banyak tahapan seperti mendapatkan nomor registrasi medis dan datang ke kios asuransi kesehatan atau kios penerima biaya pemeriksaan kesehatan lalu diberikan nomor urutan klinik. Dokter Nguyen Thi My Linh, berkata:
“Penerapan proses penerimaan sidik jari melalui kios pintar sangat meningkatkan kepuasan pasien. Pada saat yang sama, juga menjamin pelaksanaan yang benar terhadap pasien, menjamin hak penuh pasien yang diperiksa dengan asuransi kesehatan sesuai peraturan, menghindari penyalahgunaan dan penggunaan kartu asuransi kesehatan untuk pasien yang salah.”
Di Rumah Sakit Onkologi 2 Kota Ho Chi Minh (Kota Thu Duc), transformasi digital dan penerapan teknologi pada pemeriksaan dan pengobatan kesehatan telah diterapkan sejak April tahun ini. Hingga saat ini, rumah sakit tersebut telah menyelesaikan sistem rekam medis elektronik, menghubungkan hasil tes dan pencitraan pasien. Di samping itu, rumah sakit sedang bekerja sama dengan basis-basis penelitian untuk membangun perangkat lunak pendukung penetapan lokasi tumor pada pencitraan dan menyebarkan perangkat lunak pendukung analisis hasil patologi, merencanakan pengobatan, dan sebagainya. Saat ini, rumah sakit tersebut menerima pasien 75 hingga 80 persen pasien berasal dari provinsi dan kota tetangga, 20 hingga 25 persen adalah penduduk Kota Ho Chi Minh. Penyelenggaraan kegiatan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan serta pengobatan jarak jauh dianggap penting dalam menghilangkan hambatan komunikasi fisik dan jarak geografis.
Penerapan perangkat lunak kecerdasan buatan EyeDr untuk mengontrol penyakit glaukoma di Rumah Sakit Mata Kota Ho Chi Minh (Foto: Kim Dung) |
Sementara itu, di Rumah Sakit Mata Kota Ho Chi Minh, tahun lalu, untuk pertama kalinya rumah sakit ini menerapkan solusi kecerdasan buatan (AI) pada praktik optalmologi Vietnam, mengontrol penyakit glaukoma dengan aplikasi perangkat lunak kecerdasan buatan EyeDr sehingga membantu dokter dan ahli berkonsultasi dari jarak jauh, membantu pemeriksaan dan pengobatan pasien menjadi cepat dan mudah, dan pasien menghemat waktu dan biaya perjalanan
Menurut Dokter Le Anh Tuan, Kepala Rumah Sakit Mata Kota Ho Chi Minh pencapaian hasil awal tersebut berkat proses investasi publik dari rumah sakit pada bidang teknologi informasi dan transformasi digital menjadi salah satu kegiatan utama dalam rencana operasi tahunan rumah sakit, membangun sumber daya untuk mengkonsolidasikan dan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi rumah sakit.
“Faktor pertama berasal dari manusia. Jika ingin melakukan transformasi digital yang bagus, harus ada manusia digital. Faktor penting yang kedua adalah kita harus mempunyai strategi dan rencana pelaksanaan transformasi digital secara metodis, ilmiah dan jangka panjang. Dengan demikian, rumah sakit telah memulainya dari tahap perancangan sistem teknologi informasi untuk melayani transformasi digital.”
Dapat dilihat bahwa transformasi digital dan penerapan teknologi informasi dalam pengelolaan, penyelenggaraan, dan layanan bagi pasien, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Ho Chi Minh. Saat ini, sektor kesehatan kota terus menuju pembangunan, penyempurnaan rumah sakit pintar, dan peningkatan efisiensi perawatan dan pengobatan kesehatan masyarakat./.