Pada hari-hari selama bulan Juni lalu, apabila berpeluang mengunjungi desa kelahiran lagu rakyat Ca Tru Dao Dang, kita akan melihat kuil pemujaan seniwati Dao Thi Hue. Di halaman kuil para anggota klub menyanyi lagu rakyat Ca Tru tampak asyik berlatih menyanyi dan memainkan alat musik. Di tengah-tengah suara alat musik Phach, para lansia menceritakan asal-usul kesenian lagu rakyat Ca Tru di Provinsi Hung Yen. Seniwati Do Thi Thanh Nhan dari desa lagu rakyat Ca Tru Dao Dang mengatakan:

“Desa Dao Dang adalah kampung halaman lagu rakyat Ca Tru. Karena di sana ada seorang perempuan terkemuka yang telah menggunakan keindahan suara nyanyian-nya untuk membunuh kaum agresor Ming. Kami, para anak-cucunya, harus mempertahankan budaya umat manusia, tonggak-tonggak sejarah kampung halaman yang cemerlang untuk diwariskan kepada anak-cucu di kemudian hari”.

Lagu rakyat Ca Tru sudah ada sejak lama dan pernah mengalami masa-masa keemasan. Banyak lansia di Desa Dao Dang yang masih mengenang masa-masa keemasan itu. Seniwati Dao Thi Thanh dengan bangga menceritakan bahwa saat ini warga di desa, baik kaum muda maupun kaum lansia, paham cara menyanyikan beberapa lirik lagu rakyat Ca Tru. Para penyanyi dan pemain alat musik desa ini dikenal di seluruh daerah dataran rendah sungai Hong.

Pada 2009, lagu rakyat Ca Tru telah diakui UNESCO sebagai pusaka budaya non-benda umat manusia. Untuk membentuk dan melakukan regenerasi terhadap ciri budaya di Provinsi Hung Yen, pemerintahan dan warga di sana tidak henti-hentinya berupaya agar lagu rakyat Ca Tru tidak punah di tanah kelahirannya. Para petani, sepanjang hari bekerja keras di sawah, tetapi pada malam hari asyik menyanyikan dan memainkan alat musik sitar dan Phach.

Adanya hubungan hangat antara para seniman dan para petani di Provinisi Hung Yen, hingga kini terbentuk 3 klub menyanyi lagu rakyat Ca Tru yang beranggotakan sekitar 100 orang. Mayoritas anggotanya adalah penyanyi dan pemain alat musik di zona tradisional seperti Kecamatan Vinh Khuc, dan Kecamatan Me So (Kabupaten Van Giang), Kecamatan Binh Minh (Kabupaten Khoai Chau), dan Kecamatan Trung Nghia (Kota Hung Yen). Seniwati Tran Thi Do, di Kecamatan Vinh Khuc mengatakan:

“Kami sukarela mengajar secara gratis tanpa dibayar. Bahkan harus pergi jauh sampai beberapa kilometer untuk mengajar anak-cucu. Dengan keinginan supaya kesenian  tersebut tidak punah, maka kami berupaya menjaga  dan mewariskan kesenian  kepada anak-cucu”.

Usaha menjaga, melestarikan, dan mengembangkan lagu rakyat Ca Tru dan Trong Quan, di samping tercipta hubungan hangat antara warga dan para seniman-seniwati, juga mendapat bantuan besar dari pemerintahan daerah. Provinsi Hung Yen sudah dan tengah menggelar program: “Melindungi Pusaka Menyanyi Lagu Rakyat Ca Tru dan Menyanyi Trong Quan”.  Melalui program ini, menyanyi lagu rakyat Ca Tru dan Trong Quan disebar-luaskan dalam semua festival budaya, serta menjadi produk budaya yang khas di Provinsi Hung Yen. Semua klub di Kota Hung Yen, Kabupaten Khoai Chau, dan Kabupaten Van Giang secara permanen mengadakan pertunjukan menyanyi lagu rakyat Ca Tru dan Trong Quan untuk melakukan sosialisasi, di samping sebagai atraksi bagi para wisatawan. Provinsi Hung Yen juga secara permanen mengadakan kursus-kursus untuk melatih, mengajarkan, dan meningkatkan keterampilan bagi para anggota klub, serta memberi pemahaman tentang lagu rakyat Ca Tru di provinsi ini.

Bersama dengan bantuan pemerintahan daerah, dan kedermawanan para seniman-seniwati, lagu rakyat Ca Tru di Provinsi Hung Yen telah menjadi keindahan budaya yang selalu hadir di tanah yang kaya-raya dengan situs-situs peninggalan sejarah ini. Semua upaya tersebut bertujuan untuk terus merevitalisasi, mempertahankan dan mengembangkan semua nilai istimewa tentang adat istiadat yang indah serta kebiasaan kehidupan budaya, di samping meningkatkan pemahaman dan kebanggaan dalam melestarikan dan mengembangkan nilai pusaka budaya menyanyi di seluruh provinsi ini, dan akhirnya turut membangun kebudayaan Vietnam yang maju dan kental dengan identitas bangsa.