(VOVWORLD) - Sekelompok anak muda yang belajar di Universitas Industri Kota Ho Chi Minh memiliki minat terhadap sains dan teknologi, baru-baru ini meluncurkan proyek "Solution Pertanian Hijau” (ECO-HOUSE). Proyek ini bertujuan untuk membantu petani bisa menerapkan teknologi di bidang pertanian. Ini adalah proyek yang memenangkan hadiah pertama untuk mahasiswa di kontes ke-5 "Mahasiswa dan Pelajar dengan Ide Startup" yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Vietnam (November 2022 – Maret 2023).
Ilustrasi (Foto: NVCC) |
Proyek ECO-HOUSE dilaksanakan oleh 3 mahasiswa: Ho Thanh Huy (tahun ke-4, Fakultas Teknologi Elektronik), Le Hoang Minh Chau (tahun ke-4, Fakultas Perdagangan - Pariwisata) dan Tran Thi Tram (tahun ke-3, Fakultas Perdagangan - Pariwisata) dari Universitas Industri Kota Ho Chi Minh di bawah bimbingan Magister Thai Duy Tung, dosen Fakultas Keuangan Perbankan.
Produk dari proyek ini adalah perangkat kecil yang ditempatkan di kebun, dengan prinsip operasi berdasarkan pada teknologi baru IoT (Internet untuk Segala). Perangkat akan merekam catatan harian penanaman yang dikombinasikan dengan perangkat lunak kendali jarak jauh di ponsel pintar, di antaranya mengintegrasikan kontrol atas beberapa indikator penting, seperti: suhu, kelembaban, jumlah air, gizi di tanah, kandungan N-P-K, pH, dan sebagainya. Dari situ, sistem ini mengenali masalah abnormal dan dengan proaktif memberikan peringatan kepada petani untuk menanganinya secara tepat waktu dan mengurangi risiko untuk meningkatkan produktivitas dan menghemat listrik dan air, dan sebagainya. Pada saat yang sama, mengajukan solusi untuk membantu memecahkan masalah irigasi, hemat air, memantau nutrisi tanah, dan sebagainya. Mahasiswa Ho Thanh Huy, ketua tim Proyek ECO-HOUSE, menunjukkan bahwa produk tersebut memiliki pengoperasian yang sederhana, mudah digunakan untuk semua orang.
“Kami lahir dan besar di daerah Nam Bo Barat. Meski bukan bertani, tapi kami memahami kesulitan dan masalah kaum petani dan juga memahami cara bercocok tanam. Oleh karena itu, kami membuat proyek ini untuk membantu warga daerah kami.”
Para anggota tim proyek ECO-HOUSE (Foto: NVCC) |
Sorotan dari proyek ini adalah tim karyawan telah mendekati praktik untuk melakukan uji coba pada setiap model tanah, mempelajari kebutuhan dan kebiasaan cocok tanam warga. Para anggota tim tanpa keahlian tentang pertanian, namun dengan keuntungan berasal dari provinsi-provinsi An Giang dan Tien Giang dari Daerah Dataran Rendah Sungai Mekong, bersama dengan aktif menumbuhkan pengetahuan tentang pertanian, dan dukungan dari para mahasiswa yang sedang belajar di sektor pertanian di Universitas Tien Giang, mereka telah berhasil menciptakan ECO- HOUSE. Proyek ini sedang diujicoba di sejumlah kebun durian, apel, dan jeruk bali di Provinsi Tien Giang, Ben Tre, dan taman anggrek di Vung Tau. Magister Thai Duy Tung, dosen panduan proyek ECO-HOUSE, mengatakan:
“Grup saat ini memiliki banyak hubungan dengan usaha tani. Saya percaya bahwa di masa depan, proyek mereka tersebut akan lebih banyak diterima oleh pasar.”
Dari sukses awal , kelompok mahasiswa di Universitas Industri Kota Ho Chi Minh berencana untuk memberikan konsultasi tentang desain dan memberikan solusi dari produk biologis. Keinginan mereka adalah untuk meningkatkan nilai produk pertanian Vietnam, mempublikasikan indikator dari proses penanaman agar pembeli tahu di mana produk ditanam, kandungan tanahnya, apakah ada residu bahan kimia di dalam tanah? Doktor Nguyen Quoc Cuong, Wakil Kepala Fakultas Perdagangan dan Pariwisata, Universitas Industri Kota Ho Chi Minh menilai bahwa ini adalah topik yang bagus untuk membantu petani bercocok tanam lebih baik di daerah mereka dan juga untuk menjaga lingkungan.
“Di pihaknya, Fakultas akan memberikan konsultasi profesional bagi mahasiswa untuk terus melaksanakan proyek ini. Dari situ, menjadi badan usaha spin-off (model badan usaha startup dari institut penelitian dan universitas) yang membawa nilai nyata bagi masyarakat, terutama komunitas pengembangan pertanian berteknologi tinggi.”
Dengan ECO-HOUSE, petani memiliki kesempatan untuk beralih dari pertanian biasa ke bercocok tanam secara pintar berbasis teknologi baru yang sesuai dengan keuangan pemilik kebun, terhubung dengan para insinyur pertanian, dengan demikian meningkatkan kualitas produk./.