(VOVWORLD) - Selama ini, wabah Covid-19 memberikan dampak terhadap banyak bidang, namun bidang e-commerce justru mengalami perkembangan pesat dengan mengubah kebiasaan konsumen dalam berbelanja. Khususnya terkait integrasi internasional, pola e-commerce lintas batas justru menjadi saluran paling efektif dalam membantu badan-badan usaha Vietnam menjangkau para importir internasional. Namun, di samping peluang, e-commerce Vietnam juga tidak sedikit menghadapi tantangan, serta harus menderegulasi diri agar sesuai dengan terobosan di masa mendatang.
Menurut prakiraan, pasar E-commerce di Vietnam sejauh ini tumbuh stabil dengan angka 30% setahun dan diprediksi akan mencapai nilai 13 miliar USD pada 2020. Dengan laju pertumbuhan yang semakin kuat, e-commerce semakin menduduki posisi penting bagi badan-badan usaha.
Ilustrasi (Foto: tapchitaichinh.vn) |
Le Xuan Sang, Wakil Kepala Institut Ekonomi Vietnam menjelaskan bahwa sejauh ini pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap perekonomian internasional dan perekonomian Vietnam. Yang patut diperhatikan, pandemi ini pada dasarnya menimbulkan pengaruh negatif, namun juga menimbulkan pengaruh positif bagi perekonomian e-commerce dan beberapa bidang lain untuk memenuhi kebutuhan konsumen tanpa kontak antarmanusia, membantu melakukan isolasi dan pembatasan sosial, dan sebagainya. Secara khusus, justru pandemi telah memicu promosi badan usaha dan kaum konsumen turut berpartisipasi secara intensif dan ekstensif pada kegiatan-kegiatan e-commerce. Le Xuan Sang mengatakan:
“Vietnam memiliki potensi sangat besar, karena di Vietnam prosentase penduduk usia muda sangat tinggi, sehingga kecenderungan belanja sangat besar dan khususnya mempunyai fondasi-fondasi tentang suku cadang telepon genggam, jaringan Internet dan telekomunikasi yang masih terus berkembang. Namun dengan banyak problematika yang dihadapi badan-badan usaha, khususnya badan-badan usaha menengah dan kecil, efektivitas usaha pengembangan e-commerce pada umumnya dan peningkatan daya saing melalui perkembangan e-commerce pada khususnya tergantung pada manfaat dan kekuatan kerangka hukum dan kebijakan Negara serta sejauh mana dinamika, inisiatif dan kemampuan manajemen badan-badan usaha Vietnam”.
Pada kenyataannya, prosentase badan-badan usaha yang menerapkan e-commerce masih tetap rendah, perkembangannya masih terpusat di badan-badan usaha dengan skala besar dan hanya beberapa saja. Untuk mengembangkan e-commerce lebih gencar di waktu mendatang, Vietnam tengah meningkatkan pengembangan dan penyempurnaan sistem perundang-undangan tentang e-commerce agar tetap selaras dan terpusat ketika diaplikasikan. Selain itu perlu penambahan dan penyempurnaan kerangka hukum, dan mekanisme kebijakan dalam melindungi konsumen sebagai pengguna e-commerce. Profesor Muda, Doktor Nguyen Thuong Lang, Institut Perdagangan dan Ekonomi Internasional (Sekolah Tinggi Ekonomi Nasional Ha Noi) menegaskan:
“Menurut hemat saya, sekarang, sistem manajemen Vietnam telah berangsur-angsur mendekati kemajuan perdagangan digitalisasi, perdagangan elektronik dunia. Namun sistem manajemen perdagangan Vietnam masih tertinggal dibandingkan praktik teknologi yang berkembang cepat. Maka saya menyatakan bahwa kita harus menyalip, mereformasikan dan mengubah sistem perdagangan tradisional dengan nilai-nilai dari manajemen lama ke satu sistem manajemen modern yang cerdas dan berdasarkan pada ekologi yang selaras. Saya sangat percaya pada kemampuan orang Vietnam karena mereka sangat pandai di bidang teknologi ini”.
Vietnam telah memiliki beberapa kerangka hukum di bidang pengembangan perdagangan elektronik, membantu bidang ini berkembang cepat di tahun-tahun lalu. Skala pasar ritel online selama ini mengalami laju pertumbuhan stabil. Pada waktu mendatang, perkembangan perdagangan elektronik harus menerapkan Revolusi Industri 4.0 dan berbagai Perjanjian Perdagangan Bebas generasi baru di mana Vietnam menjadi anggotanya. Oleh karena itu, menaikkan tingkat dan menyempurnakan kerangka hukum untuk mempromosikan perkembangan perdagangan elektronik merupakan tuntutan bagi perekonomian. Usaha memanfaatkan peluang, melampaui tantangan zaman Revolusi Industri 4.0 dan transformasi digital merupakan proses yang menghadapi banyak kompleksitas, dan dituntut “harus lepas dari yang lama” sekaligus “membangun yang baru”. Vietnam tengah berada pada perkembangan titik balik. Dengan hasrat “melampaui jebakan pendapatan menengah-rendah” untuk cepat mengejar dan maju bersama zaman, Vietnam memiliki prasyarat-prasyarat yang sangat mendasar meskipun belum cukup dan sempurna untuk melaksanakan Revolusi Industri 4.0, mempromosikan ekonomi digital, menciptakan terobosan dalam pertumbuhan dan perkembangan.