(VOVWORLD) - Provinsi Quang Ninh, Vietnam Utara, memiliki situs peninggalan pusaka budaya yang kaya-raya dan beranekaragam. Pada 2020, akibat pengaruh wabah Covid-19, hampir semua kegiatan-kegiatan budaya dan festival tidak diadakan. Situs-situs peninggalan tidak dibuka bagi wisatawan dalam waktu panjang. Memanfaatkan waktu ini, Provinsi Quang Ninh memperkuat investasi dalam pemugaran dan pelestarian situs-situs peninggalan, pusaka-pusaka budaya untuk menciptakan produk-produk wisata yang unik, dan menjadi brand yang khas.
Keindahan persawahan terasering di Kabupaten Binh Lieu (Foto: VOV) |
Terletak di sebelah timur Gunung Cao Xiem dengan ketinggian sekitar 300-600 meter, terasering di Kecamatan Luc Hon, Kabupaten Binh Lieu, Provinsi Quang Ninh diakui sebagai Situs Pemandangan tingkat provinsi. Pada musim panen, padi kuning keemasan yang berpadu dengan corak budaya warga etnis minoritas Dao, San Chi, dan Tay, telah membuat para wisatawan sangat tertarik. Tidak hanya pemandangan yang indah saja, persawahan terasering di sana terikat erat dengan kehidupan budaya, adat istiadat cocok-tanam, kepercayaan yang sudah ada sejak lama terjalin dengan warga Kabupaten Binh Lieu.
Dengan mayoritas warga etnis minoritas, selama ini Kabupaten Binh Lieu telah membangun desa-desa dan dukuh-dukuh yang berbudaya, merevitalisasi beberapa kegiatan budaya rakyat seperti nyanyian Then-sitar Tinh warga etnis minoritas Tay, nyanyian Soong Co dari warta etnis minoritas San Chi, pesta kuil Luc Na, dan sebagainya. Itu merupakan produk-produk wisata yang menarik dan khas. Nguyen Thi Tuyet Hanh, Ketua Komite Rakyat Kabupaten Binh Lieu, mengatakan:
“Kami memropagandakan, memopulerkan, dan membuka kursus-kursus pelatihan bagi warga dengan langsung mengembangkan produk-produk wisata di Kabupaten Binh Lieu. Kami akan terus memanfaatkan produk-produk wisata unggulan seperti persawahan terasering, surga rumput alang-alang, Bunga So dan sebagainya. Perbedaan pariwisata Binh Lieu tampak pada saat wisata di seluruh negeri sedang sepi. Juga saatnya bagi kami untuk memanfaatkan nilai-nilai khas daerah.”
Festival ke-3 Pohon Teh Berbunga Kuning dengan tema: “Teh Vietnam yang terkenal” dan Acara Anugerah Situs Peninggalan Sejarah Nasional Kuil Dewa-Dewi di Kabupaten Ba Che Tahun 2020 diadakan dari 26-27/12. Khususnya pada kesempatan istimewa ini, Pesta “Ban Vuong” – satu ritual penting warga etnis minoritas Dao yang pertama kalinya direvitalisasi dan diadakan, merupakan sebagian dari Proyek “Pelestarian dan Pengembangan Nilai Budaya Nasional terkait Pengembangan Pariwisata Komunitas” Provinsi Quang Ninh.
Panorama acara pembukaan Festival "Yen Tu-Kembali ke Bumi Buddha" pada musim gugur (Foto: VOV) |
Sedangkan, situs peninggalan Yen Tu merupakan satu model yang khas dalam usaha bersinergi melestarikan, memugar, mengembangkan nilai situs peninggalan. Situs ini telah menjadi destinasi menarik bagi para wisatawan. Sepuluh tahun belakangan ini, Yen Tu menerima investasi sekitar 3.000 miliar VND (atau sekitar 130 juta USD) bagi infrastruktur teknis, jasa, dan pemugaran. Rantai kegiatan “Yen Tu – Kembali ke Bumi Buddha” pada musim gugur, dalam rangka mengenang Sang Buddha Tran Nhan Tong 2020, telah menciptakan daya tarik bagi para pemeluk agama Buddha dan masyarakat dari seluruh penjuru Tanah Air. Nguyen Thanh Nga, wisatawan asal Kota Ha Noi, mengatakan:
“Ketika datang ke Yen Tu, saya merasa sangat terharu karena suasana di sana sangat istimewa. Yen Tu tetap menyimpan suasana sebagai satu daerah yang suci dan mendapat investasi secara sistematis sehingga telah menciptakan situasi yang kondusif bagi para wisatawan dalam perjalanan-perjelanan religius ke Bumi Buddha, mengikuti jejak Sang Buddha Tran Nhan Tong.”
Provinsi Quang Ninh memiliki lebih dari 630 situs peninggalan sejarah, kebudayaan, dan pemandangan alam. Di antaranya lebih dari 120 situs berada dalam berbagai paket wisata tertentu. Beberapa situs dipilih perusahaan-perusahaan perjalanan untuk membuat paket wisata yang khas. Pham Ngoc Thuy, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Quang Ninh, mengatakan:
“Cabang pariwisata Provinsi Quang Ninh berharap agar berbagai bidang budaya menjadi cabang industri kebudayaan. Saat itu, barulah tercipta daya tarik bagi para wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Hal itu tidak hanya bertolak dari pemahaman warga saja, melainkan juga bertolak dari pengubahan pola pikir badan-badan manajemen negara. Pengembangan harus menaruh perhatian pada keharmonisan, tapi tetap menjaga agar identitas nasional tidak membosankan, harus menarik bagi para wisatawan.”
Sistem peninggalan sejarah, budaya non-benda di Provinsi Quang Ninh merupakan sumber daya yang bernilai, turut menciptakan daya tarik, brand, dan nilai pariwisata provinsi itu. Ini akan menjadi dasar bagi Provinsi Quang Ninh untuk melesat di waktu mendatang.