(VOVWORLD) - Mengajar para pelajar agar memupuk diri menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat, memberikan pendidikan moral dan cara hidup, nilai hidup, kemampuan hidup kepada para palajar harus membangun citra pelajar yang bertanggung jawab kepada masyarakat dan sebagainya merupakan salah satu di antara tugas-tugas yang mendapat perhatian papan atas dan tekad penggelaran yang berhasil-guna pada tahun 2019-2020. Demikianlah ditegaskan oleh Menteri Pendidikan dan Pelatihan Vietnam, Phung Xuan Nha pada hari pembukaan tahun ajaran baru 2019-2020.
Menteri Pendidikan dan Pelatihan Vietnam, Phung Xuan Nha mengunjungi satu kelas di Sekolah Dasar Tan Hoa, Kabupaten Minh Hoa, Provinsi Quang Binh (Foto: VNA) |
Pandangan pendidikan komprehensif punya sifat menjelujuri dari tradisi sampai modern dalam pendidikan Vietnam. Oleh karena itu, berbagai isi, metode dan bentuk mengajar dan belajar untuk mata pejalaran moral bagi tahun ajaran baru ini akan menuju ke kegiatan-kegiatan praktek, memuliakan teladan-teladan dari pelajar tipikal. Menteri Phung Xuan Nha menegaskan bahwa tugas prioritas papan atas dan tekad penggelaran yang berhasil-guna pada tahun ajaran ini ialah mengajar para pelajar supaya memupuk diri menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. Dia mengatakan:
“Pada tahun ajaran ini berfokus membimbing memperkuat pendidikan moral, cara hidup dan kemampuan hidup kepada pelajar dan mahasiswa, selain itu, terus membimbing meninjau dan mengatur basis-basis pendidikan dari taman kanak-kanak, sekolah menengah sampai sekolah tinggi. Memupuk barisan guru dan pejabat pendidikan untuk mengabdi program pembaruan pendidikan menengah, memperkuat kemandirian sekolah tinggi, membarui mekanisme pengelolaan pendidikan menengah dan membimbing basis-basis pendidikan tinggi supaya mendidik sumber daya manusia yang berkualitas tinggi untuk mengabdi perkembangan Tanah Air.”
Pada tahun ajaran ini, khususnya bagi pendidikan tingkat sekolah dasar, terus membarui bentuk organisasi, metode mengajar dan metode pemberian penilaian terhadap para pelajar, sistem sekolahan dan kelas serta basis-basis materiel terus diinvestasikan. Bagi masalah mengelola sekolah-sekolah yang punya faktor asing, usaha mendidik kemampuan hidup kepada para pelajar terus mendapat perhatian untuk diinvestasikan. Thai Van Tai, Kepala Direktorat Pendidikan Dasar menyatakan:
“Hal yang paling penting sekarang ialah menyiapkan berbagai syarat untuk menjamin pelaksanaan program pendidikan dari sekolah. Tidak hanya terhadap basis-basis materiel dan barisan guru melainkan harus membuat rencana konkret dan terinci agar sesuai dengan syarat sekarang untuk melakukan program mendidik kemampuan hidup kepada para pelajar, demi semangat bersama instansi pendidikan Vietnam”.
Pada tahun ajaran ini, banyak sekolah juga menaruh perhatian dalam mengarahkan para pelajar beraktivitas melindungi lingkungan. Taman Kanak-Kanak Thanh Cong, Distrik Ba Dinh, Kota Ha Noi, sudah sejak pada acara pembukaan tahun ajaran baru, menggunakan piring kertas untuk para anak-anak guna menghias tata warna atau membuat berbagai bentuk dekorasi yang menarik alih-alih menggunakan balon-balon. Setiap kelas punya produk sendiri-sendiri dengan pesan dan impian yang berbeda-beda yang dimanifestasikan melalui berbagai slogan untuk dilaksanakan pada tahun ajaran ini. Nguyen Thi Bach Chien, Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Thanh Cong, Distrik Ba Dinh, Kota Ha Noi mengatakan:
“Kami akan memperhebat usaha melindungi lingkungan, membangun lingkungan yang hijau-bersih dan seiring dengan itu ialah membangun sekolahan yang berbahagia. Itu merupakan pedoman dalam tahun ajaran baru ini.”
Agar supaya slogan: “Pertama belajar tentang moral baru kemudian belajar kebudayaan” dalam sekolahan mencapai perkembangan yang praksis, barisan guru memikul tanggung jawab yang penting dalam proses mengajar dan melatih berbagai generasi pelajar. Di antaranya peranan kepala sekolah, guru kelas, guru konsultasi ilmu jiwa, pejabat Liga Pemuda Komunis Ho Chi Minh dan Barisan Anak-Anak Pionir Ho Chi Minh punya posisi kunci. Menteri Phung Xuan Nha menginginkan agar ada upaya-upaya keras dari para guru, barisan pengelola pendidikan serta sinergi dari keluarga dan seluruh masyarakat. Dia mengatakan:
“Saya menginginkan agar para guru dan barisan pengelola pendidikan mempertahankan dengan mantap moral keguruan, sepenuh hati bagi kejuruan, melakukan inovasi kreatif untuk menyelesaikan tugas melaksanakan pembaruan pendidikan dan pelatihan secara mendasar dan komprehensif. Dan saya juga berharap ada-nya kerjasama antara keluarga, sekolahan dan seluruh masyarakat untuk membangun sekolahan yang aman bagi para pejalar – dimana para pelajar dan guru bisa belajar dan bekerja dalam satu lingkungan yang aman dan berbahagia”.
Masyarakat berharap dengan perubahan pada tahun ajaran ini, instansi Pendidikan dan Pelatihan terus mengubah cara pengajaran dan pembelajaran. Menurut itu, seiring dengan mengajar kebudayaan, sekolahan perlu memperhatikan usaha memberikan pendidikan moral, cara hidup dan kemampuan hidup yang lain kepada para pelajar untuk membantu mereka berkembang secara komprehensif dan mengembangkan kemampuan kreatif-nya.