(VOVWORLD) - Strategi pengembangan sains-teknologi tahap 2011-2020 menargetkan sampai akhir 2020 Vietnam akan mempunyai 5.000 badan usaha sains-teknologi. Dilatar-belakangi wabah Covid-19 yang berpengaruh besar pada perekonomian dan perkembangan bisnis badan-badan usaha, Vietnam tengah berupaya menyelesaikan target yang telah ditetapkan untuk tahun ini.
Kegiatan penelitian di Perusahaan Tien Nong (Foto: congluan.vn) |
Perseroan Pertanian “Tien Nong” merupakan salah satu di antara unit-unit pertama di Provinsi Thanh Hoa yang diakui sebagai badan usaha sains-teknologi. Nguyen Hong Phong, Direktur Utama ”Tien Nong” mengungkapkan bahwa segera setelah dibentuk pada 1995, badan usaha ini menetapkan sains-teknologi menjadi fondasi bagi pengembangan dan direalisasikan dengan pembentukan Pusat Penelitian dan Pengembangan dengan peralatan modern, dan barisan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Juga melalui pusat ini, perusahaan tersebut telah menggelar banyak proyek penelitian dengan penerapan praktik yang tinggi. Banyak produk nutrisi nabati dari Perusahaan “Tien Nong” telah dihasilkan dalam praktik produksi. Hal ini tidak hanya memberikan omset bagi badan usaha saja, melainkan juga membantu para petani memperoleh hasil panen yang baik. Ia mengatakan:
“Sejak didirikan pada 1995, perusahaan kami telah menetapkan sains-teknologi sebagai fondasi yang mantap untuk berkembang seperti dewasa ini. Kalau dulu perusahaan kami hanya memiliki 30 pekerja, sekarang pekerjanya berjumlah 600 orang, dan mencapai omset senilai 1.000 miliar VND. Tercapainya sukses tersebut karena sains-teknologi. Kalau tidak menaruh perhatian pada sains-teknologi, perusahaan kami akan tidak berkembang secara berkelanjutan.”
Strategi pengembangan sains-teknologi Vietnam tahap 2011-2020 menargetkan Vietnam akan memiliki 5.000 badan usaha sains-teknologi pada akhir 2020. Untuk menjamin sifat implementatif dari target tersebut, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam sudah dan sedang meningkatkan beberapa kegiatan untuk membangun dan menyempurnakan institusi dan kebijakan, di antaranya meninjau ulang rencana untuk merevisi beberapa Undang-Undang (UU) seperti: UU Investasi, UU Badan Usaha, UU Tarif Pendapatan Badan Usaha dan sebagainya; serta meninjau ulang naskah-naskah pedoman untuk menambah beberapa ketentuan tentang bantuan dalam membenih, membentuk, dan mengembangkan badan usaha sains-teknologi. Mengkonkretkan sistem mekanisme, kebijakan, dan naskah ketentuan hukum tentang sains-teknologi dan pembaruan kreatif yang meliputi: UU Sains-Teknologi, UU Transfer Teknologi, UU Hak Intelektual, UU Pengelolaan dan Penggunaan Fasilitas Umum serta naskah-naskah pedoman pelaksanaan dan sebagainya untuk menjamin semua mekanisme dan kebijakan dalam membantu perkembangan organisasi mediator, mekanisme memindahkan kepemilikan atau hak guna hasil penelitian dalam menggunakan anggaran keuangan.
Namun, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam mengatakan bahwa mekanisme dan kebijakan merupakan rintangan sehingga proses melaksanakan Strategi Pengembangan Sains-Teknologi Tahap 2011-2020 mengalami banyak kesulitan. Agar tercapai target 5.000 badan usaha sains-teknologi pada akhir 2020, diperlukan upaya berbagai kementerian, instansi dan badan usaha. Pham Duc Nghiem, Wakil Kepala Direktorat Pengembangan Pasar dan Badan Usaha, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam mengatakan:
“Jumlah badan usaha yang memperhatikan sains-teknologi belum banyak. Yang kedua, program-program yang dilaksanakan masih menemui banyak problem, mekanisme dalam pengucuran dana juga mengalami banyak problem. Oleh karena itu, pada waktu lalu Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam berupaya keras mengubah mekanisme bisnis dan keuangan dan sebagainya, agar tercipta kondisi yang lebih terbuka bagi badan-badan usaha. Tetapi masih ada tantangan yang perlu diubah, terutama badan pengelola agar berupaya menciptakan iklim yang kondusif bagi badan-badan usaha untuk mendapat akses ke sumber-sumber bantuan, baik resmi maupun non-resmi”.
Sekarang, di seluruh Vietnam baru ada sekitar 500 badan usaha sains-teknologi. Deputi Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam, Bui The Duy menjelaskan bahwa berdasarkan akurasi data statistik dan penilaian potensial, jumlah 5.000 badan usaha sains-teknologi pasti akan tercapai, bahkan lebih banyak. Tetapi masih banyak badan usaha yang belum mendaftarkan diri menjadi badan usaha sains-teknologi. Untuk menarik lebih banyak badan usaha agar mendaftarkan diri menjadi badan usaha sains-teknologi, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam telah memberikan rekomendasi kepada Pemerintah dan memberi solusi berupa prioritas yang lebih baik serta mekanisme yang lebih terbuka.