Sekjen Nguyen Phu Trong: Penghubung Jembatan Persahabatan

(VOVWORLD) -  Semasa hidupnya, Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Sekjen KS PKV) Nguyen Phu Trong sudah berkali-kali menekankan bahwa Vietnam memiliki aliran diplomatik sendiri, aliran hubungan luar negeri yang khas dan unik dari zaman Ho Chi Minh, yaitu aliran diplomatik pohon bambu Vietnam. 

Tidak seorang pun selain Sekjen yang telah membimbing, menerapkan secara kreatif dan fleksibel aliran diplomatik itu untuk membangun jembatan penghubung persahabatan antara Vietnam dengan negara-negara lain, berhasil mewujudkan dan menerapkan seni menyeimbangkan hubungan dengan negara-negara besar, membantu Vietnam meningkatkan posisi di dunia yang penuh dengan gejolak sekarang ini.

Sekjen Nguyen Phu Trong adalah seorang diplomat terkemuka dengan kaliber internasional unggul, yang telah memimpin Tanah Air untuk mencapai karier, potensi, posisi, dan prestise internasional seperti saat ini. Prestasi-prestasi yang dicapai instansi hubungan luar negeri Vietnam selama satu dekade ini membawa rekam jejak besar, penting dan bermakna sejarah dari Sekjen Nguyen Phu Trong.

Banyak Perubahan Penting dengan Kepemimpinan Sekjen Nguyen Phu Trong

Dalam masa bakti Kongres Nasional XIII PKV, aktivitas-aktivitas hubungan luar negeri berlangsung secara sangat bergelora, terus-menerus dan menjadi titik berat yang menonjol dalam aktivitas hubungan luar negeri, khususnya aktivitas-aktivitas hubungan luar negeri tingkat tinggi yang dilakukan Sekjen, seperti: pembicaraan dengan Sekjen, Presiden Tiongkok, Xi Jinping; Presiden Amerika Serikat, Joe Biden; Sekjen, Presiden Laos, Thongloun Sisoulith; Ketua Partai Rakyat Kamboja, Hun Sen pada tahun 2023 dan baru-baru ini ialah Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Sekjen Nguyen Phu Trong:  Penghubung Jembatan Persahabatan - ảnh 1Dengan jabatan sebagai Sekjen KS PKV, Presiden Negara, Sekjen Nguyen Phu Trong telah menyambut kunjungan banyak pemimpin negara di seluruh dunia di Vietnam (Foto: VOV)

Sebagai kepala PKV, Sekjen Nguyen Phu Trong telah berpartisipasi secara langsung pada banyak aktivitas hubungan luar negeri penting, menciptakan titik-titik balik yang bersejarah, mencapai perubahan secara kualitatif dalam hubungan antara Vietnam dengan para mitra, membantu posisi, prestise dan citra Vietnam semakin diapresiasi di kancah internasional.

Garis politik hubungan luar negeri yang diterapkan Sekjen Nguyen Phu Trong telah membantu Vietnam menambah lebih banyak teman, mengurangi musuh. Jarang ada negara manapun, yang dalam 9 bulan terus menerus, menyambut kunjungan tiga pemimpin dari 3 negara adi kuasa di dunia. Profesor Muda Chu Hoang Long, Direktur Pusat Penelitian Kebijakan Vietnam di Universitas Nasional Australia, Wakil Ketua Asosiasi Intelektual dan Pakar Vietnam di Australia, menilai: 

“Sekjen adalah orang yang berjasa besar, dan bisa dianggap sebagai faktor yang menentukan, menempatkan Vietnam di posisi seimbang dan stabil dalam hubungan luar negeri, khususnya dalam hubungan diplomatik dengan para mitra, seperti: Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, dan Tiongkok. Bukan kebetulan bahwa kepala negara-negara adi kuasa seperti: Presiden Amerika Serikat, Presiden Rusia dan Sekjen Partai Komunis merangkap Presiden Tiongkok melakukan kunjungan resmi di Vietnam dalam waktu yang cukup dekat. Juga bukan kebetulan bahwa pada tahun 2019, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Pemimpin Republik Demokratik Rakyat Korea, Kim Jong Un sepakat untuk bertemu di Kota Hanoi. Menurut saya, Sekjen Nguyen Phu Trong telah memainkan peranan yang menentukan, bersama dengan barisan pimpinan tingkat tinggi telah menciptakan keseimbangan strategis dari diplomasi Vietnam”.

Sekjen Nguyen Phu Trong:  Penghubung Jembatan Persahabatan - ảnh 2Profesor Muda Chu Hoang Long, Direktur Pusat Penelitian Kebijakan Vietnam di Universitas Nasional Australia, Wakil Ketua Asosiasi Intelektual dan Pakar Vietnam di Australia (Foto: Viet Nga - VOV di Australia)

Dalam hubungan dengan negara-negara tetangga, negara-negara sahabat tradisional, Sekjen Nguyen Phu Trong juga memberikan kontribusi besar untuk memperkuat hubungan-hubungan itu. Beliau memupuk hubungan persahabatan yang agung, solidaritas istimewa dan kerja sama komprehensif antara Partai, Negara dan rakyat dua negeri Laos-Vietnam. Beliau juga mewariskan dan mengembangkan huungan persahabatan tradisional “yang adalah kawan sekaligus saudara” antara dua Partai, dua negara Tiongkok-Vietnam, menjalin hubungan persahabatan yang mendalam dengan Partai Komunis Tiongkok dan para pemimpin Tiongkok. Sekjen Nguyen Phu Trong juga memperkokoh persahabatan persaudaraan yang erat dengan Kamboja, secara tekun berupaya untuk meningkatkan kerja sama erat  tidak hanya antara Partai Rakyat Kamboja dan Partai Komunis Vietnam, tetapi juga antara Pemerintah dan Rakyat kedua negeri.

Berada di belahan bumi yang lain dari Vietnam, rakyat Kuba mengingat Sekjen Nguyen Phu Trong sebagai seorang yang tak kenal lelah dalam mendorong hubungan persahabatan istimewa antara Vietnam dan Kuba. Kuasa Usaha Sementara  Kedutaan Besar Kuba di Vietnam, Joy Puentes Saldise, mengatakan:

Sekjen Nguyen Phu Trong merupakan sahabat besar bagi Kuba, yang sudah lima kali mengunjungi Kuba dengan berbagai jabatan. Bisa dikatakan bahwa Beliau merupakan salah seorang pemimpin Vietnam yang paling banyak mengunjungi Kuba dalam beberapa masa bakti yang berbeda. Dengan jabatannya, Beliau selalu berupaya untuk mendorong hubungan ekonomi dan perdagangan antara dua negara, memperkuat pertukaran pengalaman dalam tugas politik antara dua partai, khususnya di bidang ideologi”.

Visi Strategis

Tidak hanya memainkan peranan sebagai jembatan penghubung persahabatan, Sekjen Nguyen Phu Trong, dengan visi strategis, pola pikir teori yang mendalam dan luar biasa, telah merangkum sistem teori tentang hubungan luar negeri dan diplomasi Vietnam, membangun aliran diplomatik yang kental dengan identitas pohon bambu Vietnam: akarnya kokoh, batang kokoh, ranting fleksibel. Akarnya kokoh artinya harus menjaga dengan mantap kepentingan nasional dan bangsa untuk mengabdi garis politik hubungan luar negeri yang independen, mandiri, teraneka-arahkan dan teraneka-ragamkan; batang kokoh artinya harus memobilisasi kekuatan persatuan, kekuatan umum dari seluruh sistem politik luar negeri dengan kepemimpinan langsung dari Partai, merupakan kombinasi antara kekuatan bangsa dan kekuatan zaman, dari tekad yang berdikari dan mandiri, dukungan dari solidaritas internasional; ranting fleksibel sama artinya gaya seni berperilaku yang fleksibel dan kreatif. Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son mengatakan:

“Semua prestasi hubungan luar negeri Vietnam selama lebih dari satu dekade ini membawa rekam jejak yang besar, penting, dan bermakna sejarah dari Sekjen Nguyen Phu Trong. Dengan kearifan visi dan pandangan politiknya yang mendalam, bersama dengan KS PKV, Polit Biro, Sekretariat, Sekjen tidak hanya memimpin untuk membuat garis-garis politik dan haluan hubungan luar negeri yang besar dari Partai dan Negara saja, melainkan juga memimpin dan membimbing penggelaran garis politik Partai secara efektif, bersamaan itu ikut serta langsung pada aktivitas-aktivitas hubungan luar negeri tingkat tinggi dengan orientasi strategis. Semua kontribusi besar dari yang diberikan Sekjen telah membawa hubungan luar negeri Vietnam ke satu level baru di semua bidang dan dalam aktivitas-aktivitas”.  

Sekjen Nguyen Phu Trong:  Penghubung Jembatan Persahabatan - ảnh 3 Kuasa Usaha Sementara  Kedutaan Besar Kuba di Vietnam, Joy Puentes Saldise (Foto: VGP / Quang Thuong)

Prestasi dalam urusan hubungan luar negeri dan diplomasi Vietnam selama ini merupakan prestasi seluruh Partai, seluruh rakyat dan seluruh tentara, di antaranya faktor yang paling penting dan bermakna menentukan ialah kepemimpinan langsung dan menyeluruh dari Partai, yang dikepalai Sekjen Nguyen Phu Trong. Semua aktivitas hubungan luar negeri yang mempunyai makna strategis, pola pikir teori yang mendalam dari Sekjen telah memainkan peranan penting dalam menghubungkan jembatan persahabatan, menciptakan situasi hubungan luar negeri yang terbuka, kondisi dan posisinya belum pernah ada, dan mempunyai makna strategis berjangka panjang untuk Vietnam.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain