(VOVworld) - Sebagai warga yang hidup di daerah Tay Nguyen yang kental dengan identitas budaya tradisional, etnis minoritas Brau telah lama membentuk satu adat istiadat budaya sendiri dan salah satu diantara kekhasan budaya mereka dimanifestasikan melalui tata busana mereka yang unik.
Seperti halnya dengan banyak etnis lain di daerah Tay Nguyen, busana rakyat etnis minoritas adalah produk kerajinan tangan tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Busana orang Brau
(Foto: dantocviet.vn)
Menurut adat tradisional, kaum laki-laki etnis Brau dulu biasanya mengenakan cawat, perempuan-nya mengenakan secarik kain penutup. Pada musim panas, baik laki-laki maupun perempuan semuanya tak berbaju atau hanya mengenakan kaos saja. Pada musim dingin mereka biasanya mengenakan secarik kain lunak. Mengalami perjalanan waktu seiring dengan perkembangan sosial, busana dan hiasan orang Brau sekarang telah mengalami perubahan-perubahan tertentu, tapi tidak kehilangan aspek tradisional-nya. Laki-laki masa kini mengenakan baju pendek yang lurus yang berbentuk persegi. Busana perempuan Brau sekarang juga lebih rumit, ada motif-motif yang diciptakan secara halus. Nguyen Phong- orang yang bertahun-tahun meneliti busana rakyat etnis-etnis minoritas daerah Tay Nguyen menilai: “Motif busana kaum laki-laki berbeda dengan motif-motif busana perempuan. Motif yang digunakan kaum laki-laki biasanya motif timbul yang berbentuk pagar, mata panah, sedangkan busana kaum prempuan biasanya berbentuk bunga dan tumbuhan. Selain itu juga menggunakan benda-benda hiasan seperti akik, manik-manik, mata panah, hurup dll... Itu adalah pembandingn antara yang tradisional dan yang modern dalam hiasan motif”.
Secara umum, keindahan busana rakyat etnis minoritas Brau dewasa ini tidak aneh-aneh, tidak berwarna-warni, sangat serasi dengan pemandangan gunung dan hutan daerah Tay Nguyen yang megah. Keindahan yang unik dalam busana dari rakyat etnis minoritas Brau juga termanifestasikan oleh benda-benda hiasan yang menyertai nyaseperti bulu burung, gading gajah, atau benda logam yang membawa bekas dari zaman dulu.
Busana laki-laki dan perempuan orang Brau
(Foto: dantocviet.vn)
Dewasa ini, rakyat etnis minoritas Brau bisa menerima pengetahuan dari peradaban baru, cara mengenakan pakaian juga lebih modern. Namun bagaimanapun masyarakat berkembang, rakyat etnis minoritas Brau tetap punya semangat menjaga dan mengkonservasikan kebudayaan tradisional mereka. Bapak Dang Hung, petugas Komite urusan Etnis provinsi Kon Tum memberitahukan: “Sekarang, proyek memulihkan kembali kerajinan menenun kain ikat bagi rakyat etnis minoritas Brau telah dilaksanakan. Dulu, orang Brau harus membeli busana dari Laos, tapi sekarang mereka menenun sendiri kain ikat. Proyek yang dijalankan Negara telah membantu pembukaan empat kursus menenun kain ikat dan sampai sekarang rakyat etnis minoritas Brau memproduksi kain ikat agar hiasan orang Brau punya ciri-ciri sendiri”.
Busana mengandung nilai-nilai spiritual yang bersifat corak sendiri, kebanggaan setiap etnis dan juga merupakan ciri-ciri untuk mempunyai pembandingan antara kelompok-kelompok. Busana orang Brau sekarang tidak hanya punya arti hiasan estetika saja, memperindah manusia saja, melainkan juga mengandung identitas kebudayaan sendiri dari rakyat etnis minoritas Brau dalam keharmonisan etnis-etnis sesaudara di daerah Tay Nguyen./.