(VOVworld) – Bersama dengan etnis minoritas Ba Na dan E de, etnis minoritas M’Nong juga merupakan salah satu diantara etnis-etnis yang tinggal paling lama di daerah Tay Nguyen dan juga merupakan etnis yang masih bisa melestarikan paling banyak adat istiadat budaya tradisional yang kaya dengan identitas. Bahasa etnis M’Nong termasuk kelompok bahasa Mon – Khmer (sistim bahasa Austroasia).
Rakyat etnis minoritas M'Nong di daerah Tay Nguyen
(Foto: chudu24.com)
M’Nong adalah salah satu etnis minoritas di Vietnam dengan kira-kira 103 ribu jiwa penduduk. Mereka tinggal di berbagai provinsi di daerah Tay Nguyen di daerah dataran tinggi Vietnam Tengah seperti provinsi-provinsi Dac Lac, Dac Nong, Binh Phuoc, Quang Nam dan Lam Dong. Dalam komunitas etnis minoritas M’Nong digolongkan ke dalam banyak warga etnis sesuai dengan tempat tinggal mereka. Akan tetapi, etnis minoritas M’Nong paling banyak tinggal di kabupaten-kabupaten di provinsi Dac Lac dan provinsi Dac Nong.
Ibu Luong Thanh Son, Direktur Museum Etnologi provinsi Dac Lac memberitahukan: “
Warga etnis minoritas M’Nong di Dac Lac banyak berhimpun di dukuh Don, kabupaten Lac dan kabupaten Krong Bong. Di dukuh Don ada warga etnis minoritas M’Nong Bu Dang, di kabupaten Krong Bong ada warga etnis M’Nong Kuenh, di kabupaten Lac ada kelompok M’Nong Prang dan M’Nong Gar, sedangkan kelompok-kelompok M’Nong lainnya seperti M’Nong Preh tinggal di kabupaten Dac Mil atau M’Nong Nor, M’Nong Prang di beberapa kabupaten kecamatan di provinsi Dac Nong”.
Acara pernikahan warga etnis minoritas M'Nong Greh di Tay Nguyen
(Foto: chudu24.com)
Dalam komunitas, warga etnis minoritas M’Nong tinggal berkumpul dalam dukuh-dukuh. Setiap dukuh terdiri dari banyak keluarga yang punya hubungan tetangga atau saudara yang dekat, diantaranya bekas-bekas sistim martriarkal tetap kental dalam semua hubungan dukuh dan desa.
Etnis minoritas M’Nong hidup dekat dengan lingkungan alam, maka sejak dulu kala sudah terbentuk hubungan spiritual dengan hutan. Mereka biasanya mengatakan: “
Hutan adalah rumah yang melindungi orang M’Nong, hutan juga adalah tempat tinggal para Dewa dan orang M’Nong bisa meminta bantuan para Dewa jika mengalami kesulitan dalam hidup”.
Khususnya dari dahulu kala, warga etnis minoritas M’Nong sudah melakukan usaha memburu dan menjinakkan gajah hutan, melatih gajah untuk bisa mengangkut barang, mengabdi usaha produksi. Mayoritas etnis minoritas M’Nong menanam padi di sawah dengan cara menebang pohon, membakar, membuat lubang lalu memasukkan bibit padi. Tapi ada juga kelompok etnis minoritas M’Nong yang hidup di pinggir sungai dan danau yang pada pokoknya melakukan penanaman padi sawah.
Gong dan bonang merupakan pusaka etnis M'Nong
(Foto: chudu24.com)
Ama Phong, seorang warga etnis minoritas M’Nong Rlam di kabupaten Lac, provinsi Dac Lac, memberitahukan: “
Warga etnis minoritas M’Nong di sini melakukan penanaman padi sawah. Kelompok M’Nong di sini ada M’Nong Rlam, M’Nong Gar, M’Nong Chil, M’Nong Preh, dll yang punya budaya penanaman padi air. Rakyat M’Nong Rlam selama ini tidak menanam padi di sawah, tapi tinggal di pinggir danau, kemudian menanam padi sawah, menangkap ikan dan berburu”.
Menurut adat istiadat rakyat M’Nong Gar, setelah setiap musim panenan huma, semua dukuh dan desa mengadakan banyak ritual dan pesta siklus hidup guna berterima kasih kepada para dewa dan nenek moyang yang telah memberikan berkah sehingga seluruh dukuh dan desa mendapat cukup sandang, cukup pangan. Pesta menokoh kerbau merupakan pesta tradisional yang paling penting. Kerbau yang dipersembahkan dengan harapan akan satu musim panenan yang baik.
Rakyat etnis minoritas M’Nong pada umumnya punya kebudayaan dan kesenian yang sangat beraneka-ragam dan kental dengan identitas. Khazanah cerita kuno, pepatah, lagu rakyat dan khususnya adat menceritakan epos dari etnis minoritas M’Nong mengandung banyak nilai budaya yang bernilai. Instrumen musik etnis minoritas M’Nong ada banyak perangkat gong dan bonang, terompet tanduk kerbau, dll, khususnya ialah gambang batu yang membawa irama gunung dan hutan daerah Tay Nguyen tetap dilestarikan sampai sekarang. Dengan semua nilai budaya sendiri, rakyat etnis minoritas M’Nong telah dan sedang turut bersama dengan komunitas 54 etnis sesaudara membangun dan membela Tanah Air./.