(VOVWORLD) - Sebagai salah satu di antara 5 etnis minoritas di Provinsi Lai Chau, warga etnis minoritas Kho Mu mayoritasnya hidup di Kabupaten Tan Uyen dan Kabupaten Sin Ho, Provinsi Lai Chau. Meskipun mengalami banyak kesulitan tentang kehidupan materiil dan spirituil tapi khazanah budaya bendawi dan non-bendawi dari etnis minoritas Kho Mu memiliki banyak kekhususan yang istimewa, merupakan destinasi bagi para arkeolog dan wisatawan domestik (wisdom) serta wisatawan mancanegara (wisman).
Seorang perempuan etnis minoritas Kho Mu di Provinis Lai Chau, Vietnam Utara (Foto: VNA) |
Dukuh Tamit, Kecamatan Pac Ta, Kabupaten Tan Uyen, Provinsi Lai Chau merupakan tempat hidupnya mayoritas warga etnis minoritas Kho Mu. Meskipun sibuk dengan usaha pertanian, tapi dalam setiap rumah, kegiatan menganyam masih berlangsung. Untuk melayani kehidupannya, warga etnis minoritas Kho Mu membuat banyak alat dari bambu dan rotan. Semuanya dibuat secara teliti, bentuknya indah dan digunakan untuk jangka panjang.
Perempuan bernama Lo Thi Xuan, warga etnis minoritas Kho Mu di Dukuh Ta Mit, Kecamatan Pac Ta, Kabupaten Tan Uyen memberitahukan bertolak pada setiap alat maka mereka menggunakan teknik menganyam tradisional yang berbeda. Setiap alat memiliki keindahan yang khas dan kental dengan kebudayaan tradisional etnisnya. Meskipun hanya merupakan kejuruan sampingan dalam keluarga-nya tapi hasil anyaman telah memberikan pendapatan yang berarti kepada warga di sana. Lo Thi Xuan memberitahukan:
“Kami secara permanen mengajarkan anak-cucu supaya harus mempertahankan kerajinan ini. Itu merupakan kerajinan yang diwariskan oleh nenek-moyang. Di samping itu, kerajinan ini telah memberikan pendapatan untuk kehidupan kami”.
Rumah panggung warga etnis minoritas Kho Mu (Foto: VNA) |
Seperti hanya dengan etnis-etnis minoritas lain di daerah pegunungan, warga etnis minoritas Kho Mu juga hidup di rumah panggung. Rumah panggung warga etnis minoritas Kho Mu punya tiga ruangan, dua lantai dan lebih sederhana dibanding dengan rumah panggung warga etnis minoritas Thai dan Muong. Yang patut diperhatikan ialah dalam rumah panggung ada tiga dapur di tiga ruangan. Bapak Hoang Van Phanh, di dukuh Ta Mit, Kecamatan Pac Ta, Kabupaten Tan Uyen memberitahukan:
“Rumah panggung etnis saya biasa punya 3 sampai 4 ruangan, dapur diletakkan di dalam rumah dan rumah ini juga punya dua pintu. Ketika menjemput menantu perempuan yang baru, tidak dibolehkan lewat pintu utama, harus lewat pintu belakang. Dapur utama terletak di luar, satu dapur di tempat altar, dapur ketiga digunakan untuk merebus nasi ketan dan kue Chung pada akhir tahun”.
Bapak Luong Van Tem, Ketua Komite Rakyat Kecamatan Pac Ta, KabupatenTan Uyen memberitahukan bahwa tidak hanya rumah panggung tradisional dan kerajinan ayam - menganyam, kebudayaan spirituil warga etnis minoritas Kho Mu juga punya irama-irama lagu rakyat, tarian dan bermacam instrumen musik yang khas seperti bermacam jenis seruling dan genderang. Setiap dukuh pemukiman warga etnis minoritas Kho Mu juga didorong untuk membentuk rombongan-rombongan kesenian untuk arena main masyarakat. Dari situ, warga bisa mempunya syarat lagi untuk mempertahankan dan mengembangkan ciri-ciri kebudayaan yang khas dari etnis-nya guna melayani para wisatawan.
Sebagai etnis yang masih mengalami banyak kesulitan dengan persentase keluarga miskin masih tinggi, tapi etnis minoritas Kho Mu memiliki kebudayaan tradisional yang kaya raya. Kehidupan spirituil dan pesta-pesta rakyat tradisional selalu dipertahankan dan dihadiri oleh warga dengan semangat yang tinggi.