(VOVWORLD) - Di atas jalan yang melewati Kecamatan nam Pung, Y Ti, Kabupaten Bat Xat, provinsi Lao Cai, Vietnam Utara, rumah-rumah yang dibangun dengan tanah yang mempunyai daya rekat dari warga etnis Ha Nhi hitam yang sederhana, atap-nya berlumutanhijau yang bersembunyi di belakang awan. Ketika mata hari terbit, awan lenyap, rumah-rumah itu tampak seperti pohon-pohon jamur-jamur raksasa yang terletak di lereng gunung, berangsur-angsur bermunculan, sehingga membuat orang merasa sedang tersesat dalam dunia legenda. Untuk bisa membangun rumah-rumah jamur yang khusus ini, warga etnis Ha Nhi hitam juga mempunyai cara istimewa dalam membangun rumah yang istimewa.
Rumah jamur dariw arga etnis ha Nhi hitam di provinsi Lao Cai, Vietnam Utara. (Foto:vov4) |
Warga etnis Ha Nhi hitam di Kabupaten Bat Xat, provinsi Lao Cai hidup di daerah pegunungan batu di ketinggian kira-kira 2.000 meter, di daerah ini sepanjang tahun berada dalam cuaca dingin dan embun lebih banyak dari pada sinar mata hari. Oleh karena itu, warga etnis Ha Nhi hitam telah membangun rumah –rumah dari tanah yang mempunyai daya rekat tebalnya beberapa jengkal tangan untuk melawan musim dingin.
Semua tahap pembangunan rumah jamur itu disiapkan oleh warga etnis Ha Nhi hitam secara cermat. Misal-nya, pekerjaan memilih kayu untuk membuat rumah juga dipersiapkan pada beberapa bulan sebelum-nya. Ketika masuk hutan untuk mencari kayu, warga etnis ini juga harus memilih hari dan bulan yang baik. Doktor Tran Huu Son, Wakil Ketua Asosiasi Seni Rakyat Vietnam membuktikkan: “Ketika memilih kayu untuk membangun rumah, warga etnis Ha Nhi hitam juga menaati adat pantangan, tidak mengambil kayu pada musim hujan, harus mengambil kayu pada musim kemarau. Mereka selalu memilih kayu induk. Orang yang memilih kayu adalah kepala warga atau orang yang berwibawa baru boleh memotong kayu untuk dibawa ke rumah”.
Pembangunan rumah jamur di Provinsi Lao Cai. (Foto: SStravelviet) |
Warga etnis Ha Nhi hitam mempunyai konsep fikiran bahwa kesejahteraan dan kemujuran tumbuh berkembang menjadi kembar atau tidak, bergantung pada posisi rumah, oleh karena itu mereka sangat hati-hati dalam pekerjaan memilih posisi rumah. Tempat membangun rumah harus terletak di dekat sumber air, di kaki gunung, bersandar di gunung dan mengarah ke ladang. Secara khusus harus menghindari posisi rumah yang mengarah ke kuburan-kuburan.
Kaum laki-laki etnis Ha Nhi hitam, semuanya bisa membangun rumah dari tanah yang mempunyai daya rekat. Rumah milik saudara Ly Di Go di Dukuh Kim Chu Phi 1, Kecamatan Nam Pung dibuat pada hampir 10 tahun ini dilihat seperti satu benteng dari tanah berwarna cokelat yang berdiri di atas warna hijau dari pohon hutan. Saudara Ly Di Go memberitahukan: “Rumah yang dibangun dengan tanah yang mempunyai daya rekat dari warga etnis Ha Nhi hitam mempunyai dinding rumah yang sangat tebal, kira-kira 40 centimeter. Di dinding belah dalam rumah, tidak hanya ada tanah saja, melainkan juga ada batu dan akar-akar yang kering, sehingga rumahnya tambah kokoh”.
Dinding rumah dari warga etnis Ha Nhi hitam tinggi-nya dari 4-5 meter, membantu mereka menjaga secara baik kehangatan. Baik sisi dinding di dalam maupun sisi dinding di luar, semuanya dihaluskan. Rumahnya mempunyai 4 buah atap. Mereka menggunakan rumput hutan untuk membuat atap rumah. Dalam rumah juga ada lapis dinding ke-dua yang tebalnya sama dengan dinding luar, sehingga bisa mencegah kedinginan dan menjaga pertahanan.
Mengalami masa ratusan tahun, sejak bermukim di daerah pegunungan tinggi ini, dalam rumah-rumah jamur yang khusus tersebut, banyak adat istiadat tradisional dan ciri-ciri budaya yang indah telah ditegakkan dan dipertahankan. Ketika berkunjung di daerah ini, wisatawan bisa memandangi rumah-rumah dari warga etnis Ha Nhi hitam yang berdiri secara berdampingan dan bersandar pada dinding gunung, sehingga menciptakan pemandangan-pemandangan yang indah permai, bersamaan itu juga berpeluang mencaritahu tentang ciri-ciri budaya yang khas dari warga setempat.