(VOVWORLD) - Warga etnis minoritas di daerah Tay Nguyen memiliki sangat banyak adat istiadat dan budaya yang unik, dan upacara memberi selamat atas kesehatan kepada para lansia dari warga etnis minoritas E De adalah salah satu di antaranya. Suara-suara bonang yang bergema di tengah aroma dari guci-guci arak dan warna pakaian ritual untuk kaum lansia menjadi cara bagi anak-cucu untuk menunjukkan rasa terima kasihnya kepada para kakek, nenek, dan orangtua pada umumnya. Itu juga merupakan keindahan dalam budaya menghormati orang lanjut usia dari warga etnis minoritas Ede.
Para gadis etnis minoritas Ede menari dalam upacara memberi selamat atas kesehatan kepada orang lansia (Foto: VOV) |
Pada hari pertama bulan Oktober, di rumah panjang tradisional restoran Yang Sin, di Dukuh Ako Dhong, Kota Buon Ma Thuot, Provinsi Dak Lak, irama bonang perunggu bergema dengan meriah. Ini adalah irama bonang yang membahagiakan, menandai dimulainya upacara memberi selamat atas kesehatan kepada orang-orang lanjut usia di dukuh ini.
Di ruang tamu rumah panjang itu, ada 12 guci arak “Can” diikat pada tiang secara berurutan dari besar sampai kecil (dari luar pintu), bonang perunggu, gendrang besar sudah digantung di kuda-kuda. Irama bonang naik turun, mendesak dan mengundang warga dukuh dan undangan untuk datang merayakannya.
Subyek upacara yang memberi selamat atas kesehatan ini adalah 6 orang lanjut usia yang berumur 76 sampai 84 tahun, berseragam kain ikat baru, duduk di posisi yang paling terhormat. Upacara merayakan kesehatan diadakan secara berurutan melalui 8 irama bonang. Setiap irama bonang menandai suatu tindakan yang harus dilakukan. Setelah penyelenggara upacara mengumumkan dimulainya ritual, lembaran notasi bonang "Panggilan untuk berkumpul" dimainkan, dan gadis-gadis Ede dengan busana kain ikat menari bersama untuk merayakannya. Selanjutnya, anak-anak dalam keluarga tersebut secara bergilir memberikan hadiah dan mengenakan gelang perunggu kepada para orang lanjut usia. Upacara tersebut dilanjutkan dengan acara menikmati arak “Can” di semua 12 guci secara berurutan, sambil mendengarkan pertunjukan gong, bonang dan nyanyian rakyat.
Menghadiri upacara tersebut, banyak warga di Dukuh Akô Dhong, khususnya orang-orang lanjut usia, merasa sangat senang. Mereka seperti kembali ke suasana pesta di zaman dulu ketika dukuh masih mengikuti kepercayaan politeisme, dan ritual-ritual sebagai bagian dari kehidupan. Nenek Hu Arul, 81 tahun, salah satu dari 6 lansia subyek dari upacara tersebut, mengatakan:
“Ini adalah upacara memberi selamat atas kesehatan kepada orang-orang lanjut usia. Dulu, ini merupakan kesempatan bagi anak cucu untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang lanjut usia. Sekarang, Negara memperhatikan para lansia, maka para pemimpin kota juga datang untuk merayakan upacara kesehatan untuk para lansia di Dukuh Ako Dhong. Semua orang di Dukuh Akô Dhong merasa sangat senang. Pada hari yang membahagiakan ini, benda sajian terdiri dari seekor babi dan seekor sapi”.
Dalam budaya tradisional warga etnis Ede, upacara memberi selamat atas kesehatan merupakan ritual yang sangat penting. Menurut adat istiadat, ketika kepala keluarga sudah berusia 60 tahun atau lebih, keluarga bisa merayakan upacara memberi selamat atas kesehatannya. Ini merupakan kegiatan yang bermakna untuk menunjukkan rasa syukur anak - cucu kepada orang-orang yang telah melahirkan dan memelihara mereka.
Para anak-cucu memberikan ucapan selamat kepada kakek, neneknya (Foto: VOV) |
Bagi kaum muda, ini merupakan kesempatan istimewa untuk melihat dan merasakan ruang budaya etnisnya. Dalam upacara tersebut, banyak anak laki-laki dan perempuan yang merupakan keturunan lansia juga turut datang, memberi selamat dan turut bergembira dengan mereka. Saudari H Zu Nineh, cucu dari nenek H Kongo, mengatakan:
“Hari ini dapat ikut serta dalam upacara memberi selamat atas kesehatan nenek saya, saya merasa sangat senang dan bahagia. Saya berharap beliau selalu sehat untuk tinggal bersama dengan anak dan cucunya secara hangat, dan lebih bahagia”.
Untuk melestarikan dan mengembangkan aspek indah budaya tradisional ini, Kota Buon Ma Thuot, Provinsi Dak Lak telah menyelenggarakan upacara memberi selamat atas kesehatan kepada orang-orang lanjut usia di Dukuh Ako Dhong. Upacara ini dilakukan dengan kombinasi antara unsur modern dan tradisional, sajian dan upacara ritual pemujaan dihilangkan, hanya mempertahankan kegiatan pertunjukan menabuh gong dan bonang, memberikan gelang perunggu sebagai ucapan selamat atas kesehatan yang baik, dan minum arak “Can”. Kakek Y Blah EBan, sesepuh Dukuh Ako Dhong, mengatakan:
“Pada zaman dulu, warga melakukan ritual dengan menyembelih kerbau dan sapi sebagai ucapan selamat atas kesehatan, setiap keluarga merayakan sendiri upacara memberi selamat atas kesehatan untuk orang-orang lansia. Sekarang semua orang usia lanjut usia dalam umur 70 sampai 80 tahun dapat ikut serta dala upacara yang dirayakan secara bersama. Ini untuk pertama kalinya satu kegiatan seperti ini diadakan, jadi saya juga menginginkan agar kegiatan ini diadakan secara rutin”.
Menurut tradisi, upacara memberi selamat atas kesehatan dari masyarakat E De berlangsung selama 3 hari, namun dengan kombinasi tersebut upacara ini dipersingkat menjadi 1 hari, dan diselenggarakan secara bersama guna turut meringankan beban biaya untuk subyek namun tetap mempertahankan aspek indah tradisional warga etnis Ede. Ini tidak hanya merupakan kesempatan bagi anak cucu untuk menunjukkan kebaktian kepada kakek nenek dan orang tuanya, menunjukkan persatuan antara orangtua dan anak, cucu, kerabat di marga dan dukuh, tetapi juga merupakan lingkungan untuk mendidik tradisi dan menghargai nilai-nilai indah dari keluarga matriarkal dalam kehidupan masyarakat./.