(VOVworld) – Dalam pidatonya terkini yang bersangkutan dengan rencana pengawasan dan pembubaran gudang senjata kimia sesuai dengan permufakatan bersama Rusia-Amerika Serikat (AS) baru-baru ini, Presiden Suriah, Bashar al-Assad menegaskan bahwa pemerintah negara ini akan mengizinkan para pakar internasional mendekati tempat-tempat menyimpan senjata kimia kalau kaum pembangkang tidak mengusahakan cara mencegahnya.
Ketika menjawab interviu Televisi Nasional Tiongkok, pada Senin (23 September), Presiden Bashar al-Assad berkomitmen bahwa Damaskus akan berupaya melaksanakan permufakatan Rusia-AS guna menyerahkan senjata kimia kepada komunitas internasional untuk diawasi setelah memberikan daftar senjata kimia kepada badan internasional yang bertanggung jawab mengawasi jenis senjata ini.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad
menjawab interviu Televisi Nasional Tiongkok
(Foto: baomoi.com)
Menurut dia, Pemerintah Suriah akan tidak menghadapi “masalah apapun” ketika membawa para pakar ke tempat-tempat penyimpanan senjata kimia, tapi mungkin bisa mengalami kesulitan ketika mendekati beberapa tempat karena sedang terjadi baku-tembak atau ada keberadaan faksi oposisi.
Ketika menyinggung tentang naskah rancangan resolusi yang diajukan oleh Inggris, Perancis dan AS kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang penempatan gudang senjata kimia Suriah di bawah kontrol komunitas internasional, Presiden Bashar al-Assad memberitahukan bahwa negara-negara Barat sedang mau menyelamatkan perannya dalam perang terhadap Suriah. Dia menilai tinggi peranan yang aktif dari Rusia dan Tiongkok di Dewan Keamanan PBB, berpendapat bahwa dua negara ini sedang bertindak untuk menjamin penghapusan semua intrik melakukan serangan terhadap Suriah./.