(VOVworld) – Setelah sidang Kabinet khusus, pada Rabu (31 Juli), Pemerintah Sementara Mesir memutuskan memberikan mandat kepada Kementerian Dalam Negeri untuk membubarkan demonstrasi-demonstrasi pendukung Presiden terpecat, Mohamed Morsi yang telah memakan waktu lebih dari satu bulan di lapangan Rebaa Eladawiya, di kota Nasr City dan lapangan Kelahiran-kembali, di provinsi Giza.
Laporan Pemerintah Mesir menunjukkan bahwa semua demonstrasi di dua lapangan tersebut merupakan ancaman serius terhadap keamanan nasional Mesir. Segera setelah itu, Organisasi Ikhwanul Muslimin dan pasukan-pasukan pendukung Mohamed Morsi telah menolak secara gigih keputusan Pemerintah Mesir, menganggap ini sebagai langkah yang membuka jalan untuk tindakan
“memandikan darah para demonstran”.
Demonstrasi di Mesir
(Foto: vietnamplus.vn)
Sementara itu, keputusan membubarkan semua demonstrasi yang dilakukan fihak-fihak pendukung Mohamed Morsi menerima sambutan dan dukungan dari sebagian besar rakyat Mesir. Menurut bermacam-macam sumber berita dari lapangan Rebaa Eladawiya, segera setelah keputusan Pemerintah Mesir tentang pembubaran semua demonstrasi diumumkan, para demonstran di lapangan ini telah melakukan banyak langkah untuk memperkuat sistim hambatan di sekitar daerah demonstrasi, bersamaan itu membangun banyak tenda baru lagi di lapangan ini.
Pernyataan dari para pemimpin pendukung Morsi, serta gerak-gerik para demonstran menunjukkan bahwa semua demonstrasi yang menuntut mengembalikan jabatan kepada Morsi akan terus terjadi, walaupun bahaya harus menghadapi tindakan-tindakan keras dari kekuatan-kekuatan pelaksana hukum./.