Melepaskan gelang tembaga – Ritual yang Menandai Kedewasaan Warga Etnis Minoritas Ede

(VOVWORLD) - Menurut warga etnis minoritas Ede, siklus hidup seseorang akan mengalami berbagai ritual, salah satunya adalah ritual melepaskan gelang tembaga yang disebut juga dengan ritual naik usia dewasa. Mengalami ritual-ritual ini, anak laki-laki atau perempuan etnis Ede akan mendapat pengakuan dari masyarakat sebagai orang dewasa, mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan-keputusan penting dan memikul pekerjaan berat dalam keluarga dan marga.
Melepaskan gelang tembaga – Ritual yang Menandai Kedewasaan Warga Etnis Minoritas Ede - ảnh 1Sesajian dalam upacara melepaskan gelang tembaga dari warga etnis minoritas Ede

Upacara melepaskan gelang tembaga menegaskan kedewasaan seseorang sebelum ikut serta dalam pekerjaan-pekerjaan yang mempunyai makna menentukan dalam keluarga dan marga. Upacara seperti ini diselenggarakan oleh orang tua atau sanak keluarga, dengan partisipasi dari marga dan warga desa. Besar atau kecilnya upacara, waktu penyelenggaraan upacara itu tergantung pada kondisi keluarga masing-masing.

Saudara Y So Rian Kbuor, di Dukuh Kmrong Prong A, Kecamatan Ea Tu, Kota Buon Ma Thuot, Provinsi Dak Lak, berusia 20 tahun pada tahun ini. Untuk menandai tonggak penting dalam kehidupan putranya, orang tua Y So Rian berdiskusi dan menyelenggarakan upacara pelepasan gelang tembaga, yang juga dikenal sebagai upacara pemujaan kedewasaan (dalam bahasa Ede, “Mpu toh kong”). Ketika dia dan orang tuanya pergi ke rumah dukun untuk menyelenggarakan upacara, Y So Rian memiliki banyak emosi, kegembiraan bercampur  hati yang berdebar-debar:

“Awalnya hati saya berdebar-debar, kemudian saya senang dan bersemangat dengan penyelenggaraan upacara tersebut. Mulai sekarang, saya sudah menjadi orang dewasa dan dapat membantu, merawat orang tua dan anggota keluarga saya”.

Ketika menyelenggarakan upacara naik dewasa untuk si pemuda tersebut, dukun Y Won Nie Kdam, di Dukuh Wiao, Kotamadya Krong Nang, Kabupaten Krong Nang, Provinsi Dak Lak, mewanti-wanti kepada  orang tua Y So Rian supaya menyiapkan benda-benda sesajian yang cukup, antara lain: seekor babi jantan, 7 guci arak tradisional “Can”, nampan sesajian harus berisi 7 porsi makanan yang terpisah dengan daging babi, arak “Can”, nasi ketan, talas, dan pisang rebus.

Upacara sedekah diselenggarakan dengan dua bagian. Pada bagian pertama, warga mengadakan ritual untuk melaporkan kepada leluhur; bagian kedua adalah pemujaan dewasa. Di tengah hiruk pikuk suara bonang, dukun melepaskan gelang tembaga dari tangan Y So Rian sambil membacakan doa yang isinya:

Saya melepaskan gelang tembaga untuk kamu, supaya kamu bisa bebas menentukan masa depanmu dan mengurus usaha pertanianmu  sendiri. Mulai sekarang, Anda akan menjadi orang dewasa, sehat untuk memikul pekerjaan keluarga dan melindungi desa.”

Melepaskan gelang tembaga – Ritual yang Menandai Kedewasaan Warga Etnis Minoritas Ede - ảnh 2Dukun melepaskan gelang tembaga sambil membacakan doa (Foto: VOV)

Setelah selesai membacakan doa, dukun menggantungkan gelang tembaga di telingga guci arak terbesar yang digunakan untuk upacara tersebut, kemudian melanjutkan memanjatkan doa kepada para dewa agar memberikan kesehatan, kedamaian, keberanian, dan kecerdasan kepada si laki-laki tersebut.

Usai berdoa kepada dewa, dukun mengajak semua orang untuk memakan sesajian yang telah diletakkan di dalam nampan. Selanjutnya, dia memberikan perisai dan tombak kepada lelaki tersebut untuk melakukan ritual tari perisai, menunjukkan kekuatan, keberanian, dan kesehatannya, menegaskan bahwa mulai saat ini si laki-laki tersebut benar-benar sudah dewasa, sudah bukan lagi anak-anak.

Ketika semua ritual selesai, tuan rumah dan tamu menikmati arak, makanan, dan menabuh bonang sebagai ucapan selamat atas kedewasaan si laki-laki tersebut. Ketika menghadiri upacara pemujaan kedewasaan dari warga etnis Ede, saudari H Ngam Adrong, di Dukuh Krong Prong A, Kecamatan Ea Tu, Kota Buon Ma Thuot, Provinsi Dak Lak, berbagi:

Saya lahir di desa, namun saya belum pernah menyaksikan upacara naik dewasa yang megah, teliti dalam setiap detailnya seperti ini. Semuanya dipersiapkan dengan sangat seksama, dari dukun, orang tua dan si laki-laki itu. Melalui upacara pemujaan ini membantu saya lebih memahami ritual-ritual kedewasaan dan adat istiadat masyarakat Ede.”

Upacara sedekah naik dewasa seperti halnya dengan dalam ritual siklus hidup dari masyarakat Ede menunjukkan hubungan antara keluarga dan masyarakat. Melalui itu mengkonservasikan adat istiadat, turut melestarikan ciri-ciri budaya yang baik dalam kehidupan masyarakat Ede saat ini./.

Komentar

Yang lain